Sena sama sekali tak bisa istirahat sejak dari rooftop. Kai sempat kejang-kejang, dan sekarang sudah sedikit membaik. Sena hanya berdua dengan Kai. Dia memaksa Deva pulang untuk sekolah. Untung saja, Deva mengalah dan pulang.
Luka lebam dan gesekan aspal menghiasi wajah tegas Kai. Sena tak tahu bagaimana reaksi orang tuanya kalau Kai kecelakaan. Ah, Sena tak ingin tau malahan.
Tiba-tiba, ringtone ponsel Sena berbunyi adanya panggilan masuk. Deva.
"Gimana?" Deva langsung to the point.
"Sama. Kayaknya gue gak bakal cepet-cepet ketemu mangsa gue."
"Alamat liburan dong?" Deva terkekeh sejenak.
"Hmm, kayaknya. Gue lagi pengen ke Nevada."
"Hati-hati, gue gak nganter soalnya. See ya." Deva memutus panggilan sepihak.
Rencananya, Sena harus membawa Kai ke Nevada, Amerika Serikat. Hanya sebagai pengalihan orang tuanya agar tak ikut campur dalam misinya nanti. Dan mungkin, setelah ini Kai akan tau siapa Sena sebenarnya.
Jari Sena menari di ponsel pintarnya, men deal nomor seseorang.
"Gue ke Nevada pagi ini."
"Ngapain? Baru juga dari Chelmsford."
"Liburan. Gue titip absen kelas."
"Lah, lo-
Tut Tut
Sena mematikan telepon sepihak. Benua itu emang kayak air, ngalir terus bacotan nya. Biarlah Ben mencak-mencak sendiri.
-----
"Sena seriusan ke Nevada?!" pekik Elin kaget. Baru saja ia masuk ke kelas sudah mendengar gosip Sena ke Nevada.
"Seriusan lah. Dia telpon gue pas mau berangkat tadi," jawab Ben bersandar di kursinya.
"Ngapain tuh bocah?" Elin memicing curiga, "biasanya juga bilang ke gue."
Ben menaikkan sebelah alisnya heran. "Ngapain? Bukannya lo gak anggep dia sahabat?"
Elin dibuat bungkam. Sedikitnya, dia agak tertohok pertanyaan Ben.
"Udahlah, Sena cuma liburan juga. Gak usah heboh!" ucap Ben acuh tak acuh.
"Anak sultan yah, Sena?" Vera berdecak kagum saat Ben bilang, cuma liburan.
Sena itu se kaya apa?
Ben hanya mengedik tak peduli. Lagi pula memang benar kan, Sena itu liburan?
"Selamat pagi semua." Bu Asih selaku guru bahasa masuk kelas itu dan langsung kicep seketika. Elin yang penasaran harus memendam pertanyaannya pada Ben.
"Baik, ada yang absen?" Mata Bu Asih memindai seluruh kelas.
Ben mengangkat tangan, "Sena, urusan pribadi."
"Ke mana?"
"Nevada." Bu Asih mengangguk sekali, dan menulis nama Sena di presensi.
"Ikut kakaknya?" tanya beliau lagi. Ben mengangguk sebagai jawaban. Bu Asih, satu-satunya guru yang tau tentang Sena yang tak bisa jauh dari Kai. Beliau dulunya juga pernah menjadi guru Kai.
-----
Nevada, 11.54 pm
"Gilak, capek juga gue. Telpon ayah deh."
Sena menunggu beberapa saat sampai teleponnya diangkat. Sena mana peduli sama perbedaan waktu.
"Ya sayang? Numben jam segini telpon ayah," sapaan halus Gabriel mengalun dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Black Angel
Teen FictionBerbagai julukan setan dan iblis melekat di namanya. Sangat tak cocok disandingkan dengan paras cantiknya. Semua yang Sena lakukan seakan tak berarti. Sampai dia bertemu kapten bertopeng elang, ada tempat untuknya dihargai. Kalau bersama keluarga d...