TARGETED
//IRONMAN||20290309//
ˈbənē
Bukan suatu hal yang salah, bukan?
“Pembunuhnya tidak lain adalah... Kim Taehyung.” Kali ini dia tidak mengalihkan pandangannya seolah-olah dirinya yakin akan hal itu.
“KimTaehyung? CEO Perusahaan LY? Bos-ku? Sahabatmu?” tanyaku bertubu-tubi, dia menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
“Ya, kita berbicara tentang orang yang sama, tapi kamu salah, dia tidak pernah menjadi sahabatku dan tidak akan pernah.”
Tersirat rasa kebencian di dalam suaranya dan aku tidak dapat meragukannya lebih dari itu, mungkin dia benar dan mungkin dia salah, aku tidak dapat menilai dari sebatas asumsinya, aku butuh bukti, seperti yang dia katakan sebelumnya.
“Jadi, kamu mencoba mendekatinya dan berteman dengannya hanya untuk memastikan asumsimu tidak salah?” tanyaku, dia mengangguk untuk kedua kalinya.
Ya, memang benar, cara terbaik untuk mendapatkan informasi tentang musuhmu adalah berusaha menjalin hubungan dengan mereka. Ini bukan sesuatu yang mengejutkan bagiku, aku tahu bahwa Jeon Jungkook punya rencana dan dia sudah memulainya, tapi sekarang dia baru saja memberitahuku tentang Kim Taehyung, my Bos. Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku mencari informasi lebih lanjut tentang itu?
Ketika Jungkook melihat betapa tersesatnya pikiranku, tangannya terulur untuk menggenggamku, membuat akal sehatku kembali. Melihat tangannya yang bertautan denganku, membuat tatapan bertanya-tanya tertulis di wajahku.
“Kumohon jangan gegabah, aku tidak ingin kamu terlibat lebih jauh lagi dalam masalah ini, tetaplah bekerja sebagai sekretaris Taehyung, bukan sebagai mata-mata yang akan membuatnya mencurigaimu.” Dia tersenyum tipis sambil melepaskan genggamannya.
***
Aku masih punya beberapa waktu untuk melanjutkan acara makan yang sedari tadi tertunda, sambil menunggu Jungkook yang sedang mandi dan mengganti pakaiannya, dan sialnya dia melakukan itu semua di kamar mandi ruanganku.
Setelah selesai makan, aku beranjak pergi menuju kamar. Tepat ketika tanganku membuka pintu kamar, aku segera menutupnya dengan kasar. Merasakan bagaimana wajahku yang memanas dan memerah karena pemandangan itu.
“SETIDAKNYA, KUNCI PINTUNYA KETIKA KAMU SEDANG BERPAKAIAN, IDIOT!” Aku berteriak, sama sekali tidak mempedulikan apa pendapat tetangga sebelah tentangku. Tubuhku sedikit gemetar karena pemandangan sial dari Mr. Jeon Fucking Jungkook.
Aku tahu dia mendengarku dan aku yakin suaraku sudah sangat keras untuk menembus pintu kayu itu, tapi dia malah mengabaikanku, tidak mengatakan apa pun sampai dia membuka pintunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TARGETED || JUNGKOOK FF [Translate] [END]
AksiKami berdiri berhadapan satu sama lain dengan mata yang memicing tajam. Salah satu tangan kami sudah menggenggam masing-masing senjata. Mencoba membuktikan bahwa keadaan saat ini benar-benar serius. Seriously, ini tidak akan pernah berakhir, kecuali...