25. ||Reality

53 14 6
                                    

TARGETED

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TARGETED




12291020||GEEZ

//ded//

'Mengapa itu sangat menyakitiku'














...







Jungkook meninggalkanku sendirian di dalam sel kembali. Dan aku tidak tahu harus berbuat apa lagi, sedikit bisa menggerakkan tubuhku namun gerakanku terlalu lambat. Aku mencoba untuk berdiri di atas kedua kakiku yang sangat gemetar, aku jatuh setiap kali kakiku mengambil satu langkah ke depan tapi aku masih terus berjalan meskipun lututku mulai berdarah karena benturan pada lantai yang kasar.



Jdor- Bang!



Suara tembakan senjata terdengar semakin keras dan sangat jelas karena diriku yang berjarak cukup dekat dengan pintu utama mansion. Aku merasa seperti berada dalam medan perang, bagaimana jelasnya mataku melihat tubuh-tubuh yang sudah tak memiliki nyawa tergeletak di atas lantai yang dipenuhi dengan genangan merah merekah.



Dari jauh, aku melihat dua bayangan yang sangat akrab di penglihatanku. Yah, aku yakin itu adalah Jungkook sedangkan yang lainnya adalah Taehyung.





Kapan mimpi buruk ini akan berhenti? Kalau saja aku mengabaikan Jungkook saat pertama kali datang ke rumahku, kalau saja aku terus membencinya daripada jatuh cinta padanya hanya untuk diperlakukan seperti sampah, kalau saja Taehyung adalah pria yang baik juga jadi aku bisa jatuh cinta padanya, jika saja aku tidak pernah ada di tempat pertama, pasti aku tidak akan menderita seperti ini! Pikiranku sangat kalut akan emosi.



Aku terus melihat kedua pria itu bertarung satu sama lain menggunakan senjata apa pun yang mereka dapatkan hanya untuk melihat mereka jatuh tersungkur pada detik berikutnya. Apa gunanya semua ini? Mengapa aku harus menyaksikan pemandangan seperti itu? Batinku frustasi.



Aku mencoba untuk pergi ke arah mereka dan menghentikan mereka tapi kemudian aku ingat ayahku yang sudah meninggal dan merasakan kebencian terhadap Jungkook, tapi pada saat yang sama, hatiku mulai ikut andil dengan otakku yang keras kepala.



Berpikir bahwa aku tidak akan mendapatkan apa-apa dari melihat Jungkook yang mati. Ayah tidak akan hidup kembali jika Jungkook mati dan aku harus hidup dengannya, suka atau tidak, karena aku tidak berpikir bahwa aku akan bangga pada diriku sendiri jika aku berhasil membunuh Jungkook.



Ketika aku hendak menjangkau kedua pria itu, aku tidak sengaja mendengar percakapan mereka.



"Apa gunanya menjaga dia bersamamu saat kau membencinya dan dia melakukan hal yang sama?" Taehyung berkata sebelum mencoba untuk memukul Jungkook tetapi dia bisa menghindarinya.



"Kau pikir aku tidak tahu rencana kecilmu? Kau hanya bertindak baik di depannya agar dia mempercayaimu dan percaya bahwa kau mencintainya, aku bahkan tidak tahu bagaimana kau meyakinkannya bahwa kau memiliki perasaan padanya." Jungkook berdecih di akhir ucapannya dan Taehyung terkekeh.



"Anggap saja aku adalah aktor yang baik, yang penting dia mempercayaiku dan melakukan semua yang aku minta darinya, mudah untuk membuatnya percaya bahwa aku menyukainya karena dia sangat putus asa," ucapnya dan hatiku bangkrut untuk kedua kalinya.





Jadi selama ini dia memanfaatkanku? Mengapa itu sangat menyakitiku? Apakah aku benar-benar mempercayainya sehingga menyakitkan mengetahui bahwa dia mengkhianatiku? Batinku kecewa.





Aku berjalan mendekati mereka. Mataku melihat pistol tergeletak di lantai dan aku mengambilnya. Taehyung menoleh ke arahku begitu juga Jungkook dan mereka berdua melihatku bergantian dengan senjata di tanganku. Taehyung menyeringai saat melihatku mengarahkan mulut pistol pada Jungkook dan dia menyingkir, mendorongku untuk menarik pelatuknya dan membiarkan semuanya berakhir.



Adapun Jungkook, dia tidak membuang waktu untuk mencari senjata juga. Kami berdiri di depan satu sama lain, berhadapan dengan mata yang memicing tajam. Salah satu tangan kami sudah memegang masing-masing senjata. Dia menunjukkannya padaku begitupula sebaliknya.



Ini tidak akan pernah berakhir, kecuali salah satu dari kami ada yang mau berkenalan dengan kata menyerah.



Dan ketika itu... akhirnya terjadi, dimana suara tembakan senjata yang begitu kerasnya memecahkan keheningan yang menegangkan. Sampai semua mata mulai melihat tubuh tak bernyawa sudah menyatu dengan lantai.







"It's because I love you, that I want to be the one to take your life." Mata Jungkook membelalak dengan suara ringisannya.







"Kenapa kau membunuhnya? Apa kamu tidak ingin membunuhku?" katanya dan aku terkekeh.



"Mungkin aku ingin melakukannya, tapi sekarang tidak lagi. Kupikir ini cukup sebagai kompensasi karena mengkhianatimu sebelumnya, aku hanya berharap kau akan meninggalkanku sendiri setelah ini, aku tidak ingin ada hubungannya denganmu lagi... Jeon Jungkook "Aku berkata sambil menyeret kakiku keluar dari mansion, meninggalkan Jungkook di sana dengan sekumpulan mayat. Taehyung salah satunya.









***









Aku kembali ke rumahku, merasakan kenyamanan yang sudah lama tak kudapatkan, aku akhirnya terbebas dari kutukan yang disebut Jeon Jungkook dan Kim Taehyung two fucking of bastard.



Akhirnya aku bisa menjalani hidup yang kuinginkan, tapi aku tidak merasa begitu bahagia sama sekali, aku merasa sangat jijik pada diriku sendiri. Berapa banyak nyawa yang sudah kurenggut? Bagaimana aku akan terus hidup dengan rasa bersalah yang memakanku hidup-hidup? Batinku frustasi.



Aku menangis sebentar sebelum aku mendengar teleponku berdering, kupikir Jungkook. Aku melihat ID penelepon dan itu adalah Jisoo, mungkin aku akan membutuhkan perusahaannya sekarang. Aku rasa aku tidak akan bisa hidup sendiri.

TARGETED || JUNGKOOK FF [Translate] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang