23. ||Kunci

43 14 0
                                    

TARGETED

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TARGETED





13281020||JK

//ˈkwôrəl//

'But not the wall!'







...

Dingin, lembab, kasar dan keras. Mataku mulai mengerjap, mencoba meraih kesadaran dengan rasa pening yang masih bersarang di kepalaku. Aku terbangun, mendapati diriku yang terduduk lemah di dalam... sel?!

Dengan kondisiku yang terikat ke dinding, juga kepalaku yang terasa berat membuatku tidak bisa memproses apa pun, aku tidak bias memperhatikan sekitarku dengan sebegitu detilnya sampai aku mendengar suara dan langkah kaki semakin mendekatiku.

"Kau akhirnya bangun." Deep voice yang kudengar menginterupsiku untuk segera mengangkat kepala, hanya untuk merasakan sakit di kepalaku semakin parah karena gerakan yang tiba-tiba itu.

"Don't move babe~ kau tidak akan bisa kabur dari sini," ucapnya dengan seringai yang paling kubenci-senyuman yang mengejek.

Aku tidak ingin mendengarkan kata-katanya dan mencoba untuk bergerak lagi tetapi tidak memungkinkan, setiap kali aku menarik tali lebih kuat, pergelangan tanganku akan terasa sangat sakit.

"Kenapa kau terburu-buru? Kamu sangat ingin kembali ke Taehyung, ya?" tanyanya.

membuatku teringat tatapan khawatir Taehyung. Ketika dia memintaku untuk berhati-hati, meskipun aku tidak pernah menjanjikan apa pun kepadanya tapi aku merasa seperti mengkhianatinya dan itu membuatku tak enak hati.

Jungkook duduk di depanku dan terus menatapku dalam waktu lama sampai aku merasakan dorongan untuk berbicara.

"Apa kau tidak lelah menatapku untuk waktu yang lama?" aku bertanya dengan nada kesal dan dia tertawa.

"Tentu saja tidak, aku suka melihatmu dalam keadaan yang menyedihkan seperti ini, lemah. Jadi, bagaimana rasanya terikat ke dinding dan orang yang kau cintai melihatmu menderita? Bagaimana rasanya dikhianati? Bisakah kau merasakannya? " tanyanya beruntun.

Dan kali ini giliranku yang tertawa histeris. Jungkook menatapku dengan bingung dan ketika aku sedikit tenang, aku menatapnya dengan mata penuh kebencian dan kebencian.

"Do I feel it...? Of course I did!-." Suara lengkinganku menggema di dalam sel yang hampa.

"-Aku adalah orang pertama yang terikat pada sesuatu but not the wall! Itu adalah janji yang aku buat untuk Taehyung. Tidak peduli berapa banyak aku mencoba membuatmu mengerti bahwa semua hal yang aku lakukan itu demi dirimu sendiri, kau tidak pernah percaya padaku dan itu membuatku menderita, you made me suffer, Jeon-." Dia terdiam

"-Tentang pengkhianatan, you're the one who betrayed me ketika kau mulai menggambarkan ku dengan kata-kata yang kau sangat tahu itu akan menyakitiku tetapi kau tetap menggunakannya saat memanggilku dengan nama-nama itu dan saat itulah aku memutuskan untuk berubah." Nafasku memburu karena emosi yang meluap sebab ucapanku sendiri, dan saat itulah aku melihat tatapannya berubah dari geli menjadi serius dan marah.

"Oh! Aku lupa memberitahumu sesuatu yang lain. Untuk saat ini, aku tidak merasa dikhianati atau semacamnya, karena satu-satunya yang kucinta adalah Taehyung dan aku yakin dia akan menyelamatkanku, bahkan jika dia tidak bisa, setidaknya dia akan mencoba. Tapi kau, aku tidak merasakan apa-apa lagi tentangmu, mungkin aku pernah melakukannya di masa lalu tapi sekarang kau seperti pria lain yang aku cium hanya untuk membunuh setelahnya," ucapku merendahkan.

Jungkook jelas sangat marah sekarang. Dia membanting pintu hingga tertutup dan menghilang dalam kegelapan.

Keheningan kembali menerpaku di dalam sel, aku mencoba memikirkan cara untuk keluar dari sini. Jungkook sudah mengambil pistol itu dariku dan bahkan jika aku memilikinya, aku tidak akan bisa menembak sama sekali.

Punggungku bersandar pada dinding sel karena rasa lelah yang teramat, punggungku yang hanya berbalut T-shirt bersentuhan langsung dengan permukaan dinding, membuatku merasakan betapa tajam dan kasarnya bebatuan itu dan saat itulah aku mendapat ide cemerlang.

Aku mulai menggosokkan tali yang membelenggu lenganku ke dinding dalam waktu yang lama sampai pergelangan tanganku lepas dari tali sialan itu. Perih? Of course, bahkan garis merah terlukis jelas di kedua tanganku. Tak mau membuang waktu lama, aku langsung melepaskan ikatan pada kaki.

Finally! Freedom! Aku sangat senang sampai aku ingin sekali berteriak, tapi masih ada satu hal yang menggangguku. Bagaimana aku bisa keluar dari sel ini? monologku.

Aku mencari di sekitar sel, membungkuk, menelusukkan tanganku di celah sel untuk mengambil batu tetapi kalung yang kukenakan jatuh ke tanah dan aku menangkapnya. Aku melihatnya dengan aneh, ini adalah kalung pemberiannya dan aku mulai mengingat hari dimana Jungkook datang ke rumahku.


"Jadi, apa yang harus kulakukan?" Tanyaku.

Postur tubuhnya menegak, tangannya ia masukkan ke dalam sakunya seolah-olah dia sedang mencari sesuatu, dan memang, dia mengeluarkan kunci dan meletakkannya di tanganku.

"Ini, jaga kunci ini dan biarkan aku tinggal di sini bersamamu untuk beberapa waktu hanya itu yang bisa aku minta darimu," ucapnya sambil menggenggam erat tanganku. [TARGETED, Chapter 6. ||Siapa Yang Tahu]

Aku mencoba membuka pintu menggunakan kunci yang diberikan Jungkook kepadaku dan... yatta! Pintunya berhasil terbuka. Kakiku melangkah keluar dari sel dengan senyum merekah seperti para nafi yang berhasil membobol sel penjara. Namun senyumku urung kembali dengan terhentinya langkahku hanya untuk terjebak di antara dua lengan kuat yang menahanku di tempat.

"Menurutmu kemana kau bisa pergi, baby?" dia berbisik di telingaku dengan seduktif.

Membuat otakku bertarung keras melawan hatiku. Tidak peduli apa yang akan aku lakukan, hati dan otakku saling bertentangan. Hatiku masih mencintai sosok seorang Jeon Jungkook tapi logika di otakku membencinya dan itu membuatku bingung.

Saat aku sedang melamun, Jungkook mengambil kesempatan itu dan menyuntikkan cairan ke tubuhku, rasa ada jarum di kulitku membuatku gemetar dan aku bergerak dengan keras hingga tubuhku mulai terasa mati rasa dan aku tidak bisa bergerak lagi.


"Aku masih ingin melanjutkan permainan denganmu, sweety. Tapi kau malah ingin segera keluar dari sini. Itu sangat menyedihkan karena aku... tidak berencana melepaskanmu semudah itu, Na." Itu adalah hal terakhir yang kudengar sebelum kegelapan menerpaku.















__________________________________________

Tbc...

Jangan heran ya kalo aku ngebom update, hitung" permintaan maaf ugi karena udh beberapa hari gk update.

Mianhae~~~

Enjoy your time and don't forget to safe yourself

Purple heart from ugi
💜💜💜💜💜💜💜

TARGETED || JUNGKOOK FF [Translate] [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang