five

19.1K 2.3K 853
                                    

jihoon sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. dia diantar oleh hyunsuk, haruto's right hand untuk dibawa ke istananya dan tinggal disana bersamanya dan juga junkyu.

kenapa seperti itu? well, haruto hanya tidak ingin sahabat orang tersayangnya bersama dengan yoonbin lagi. bagi haruto, yoonbin itu seperti parasit. merugikan.

"mau makan apa?"

hyunsuk memecah keheningan selama perjalanan. dia sudah tidak kuat dengan atmosfer yang tercipta di dalam mobil yang dikendarainya.

"e-eh, makan d-dirumah aja. gue gabawa uang."

"saya yang akan bayar. tuan watanabe yang menyuruh."

jihoon menyerah. jika sudah haruto yang menyuruh, dia akan menurut saja. meskipun kemarin haruto bersikap lembut padanya, dia masih menjaga jarak dengannya. kali aja dia kemaren moodnya bagus -jihoon-

"y-yaudah deh. terserah mau dimana. yang penting makan."

"baik, tuan park."

"g-gausah pake tuan! pa-panggil jihoon aja."

"oh. oke."

'jihoon kenape gemoy?'
-hyunsuk tampan, 2k20.

▪▪▪▪▪▪

saat jihoon dan hyunsuk sedang makan bersama, junkyu sekarang sedang menyiapkan sarapan untuknya dan juga haruto. loh, apa gunanya maid? junkyu tidak ingin merepotkan. kalau dia bisa, dia akan tangani sendiri.

dimana haruto? orang itu sedang menyelami mimpi karena terlambat tidur.

"dia gua buatin omelette suka gak ya? yauda si, buatin aja."

junkyu kemudian mengambil semua bahan-bahan yang ia butuhkan dan tak perlu lama-lama, makanan itu sudah jadi, pas dengan haruto yang keluar dari kamar dengan topless.

oh c'mon, junkyu sudah pernah melihat haruto seperti ini, tapi kenapa rasanya pipinya panas sekali?

"bikin apa?"

"c-cuma bikin omelette aja sama soybean milk. suka kan?"

haruto terkekeh kecil. dia tau kalau junkyu sekarang tidak ingin melihatnya karena keadaannya.

"look at me when i'm talking to you."

"L-LU PAKE BA-BAJU DULU LAH! M-MASA KAYAK GINI?"

"lah biasanya gua kayak gini gaada yang salting."

junkyu emosi. dia harus cari cara agar dirinya bisa pergi dari hadapan haruto sekarang juga karena damn, haruto yang seperti ini tidak baik untuk jantung imutnya.

"duduk. temenin gua. ga boleh nolak."

▪▪▪▪▪▪

haruto hanya mengangguk kecil saat hyunsuk dan jihoon sampai dirumahnya. dia harus segera pergi ke basement, tempat dimana dia menjalankan semua aktivitas ilegal.

termasuk menyiksa yoonbin.

dengan langkah besar ia arahkan kakinya ke mobil dan langsung pergi ke tempat itu. tidak lama kok, hanya perlu 15 menit.

sesampainya disana, dirinya langsung disambut oleh beberapa bawahannya. sambil mengambil senjata favoritnya, glock, dirinya mengangguk dan langsung ke tempat yoonbin disiksa.

"woe, haruto. nih, si yoonbin ngoceh mulu daritadi. kesel gue, makanya gua kasih obat tidur."

itu suara jaehyuk, sohib dari oroknya haruto. yah, sudah seperti keluarga sendiri haruto menganggapnya.

"dafuq. jangan dulu anjir. kan gua mau tanya-tanya sama dia."

"yauda. lo kan ada skill taekwondo, pukul aja kepalanya pake kaki lo."

kalau yang ini, ini suara hyunjin. hyunjin adalah sepupu jauhnya dia. jarang ketemu sebenarnya, tapi haruto tak masalah. yang penting dia bukan traitor.

tak lama, jaehyuk dan hyunjin bisa mendengar haruto yang pemanasan sebentar. mereka memilih mundur, tidak ingin berurusan dengan haruto yang emosinya sudah di ubun-ubun.

duaghhhh

jaehyuk dan hyunjin meringis ketika yoonbin langsung tersadar saat tengkuknya ditendang dengan keras oleh haruto. sungguh, mereka bisa jamin kalau tulang tengkuk yoonbin sudah patah sekarang.

"jangan jadi barbie lo. bangun."

"u-uh... si-sialan--"

bughhh

"lo ngumpat lagi ke gue, gua pastiin lo udah ada di peti."

"mau apa lo hah?!"

"gampang. don't fucking ruin my life and my business."

"padahal gua mau ke jepang hari ini. tapi udah ketangkep sama--"

buaghhh

keadaan yoonbin benar-benar kacau sekarang. wajahnya memar, darah dimana-mana. bahkan, wajah tampan haruto terciprat oleh darahnya.

"MAU NGAPAIN LO KE JEPANG HAH?! CARI MATI LO SAMA GUA?!"

"GUA GASUKA LIAT LO SUKSES!"

triririririrng

ponsel haruto berbunyi. dengan sigap, jaehyuk dan hyunjin mengunci pergerakan yoonbin. agar tidak lepas.

"halo."

"hai, ruto. gimana kabar lo?"

"gak baik, asahi. kenapa telfon?"

"barang lo dah jadi, nih. mau lo ambil kapan?"

"besok gua sampe jepang. hari ini gua langsung berangkat."

"jangan lama-lama ya! sahi kangen~"

"iyaaa. nanti gua kabarin."

"okedeh!"

haruto menyimpan ponsel mahalnya ke dalam saku, kemudian memegang dagu yoonbin dengan kencang sampai sang pemilik mengerang kesakitan.

"kalo sampe asahi kenapa-napa, lo berurusan sama gua. inget."

dengan itu, haruto melepaskan dagu yoonbin dan langsung pergi dari tempat itu, tak lupa meminum a glass of Corona beer sebelum pulang.

untuk sekarang, dia akan memastikan bahwa asahi tidak apa-apa karena demi Tuhan, haruto sangat sayang padanya. dia tidak ingin adik satu-satunya terluka.

▪▪▪▪▪▪

bonjour! gimanaa? gatau tiba" pengen aja bikin asahi disini lebih muda dari ruto hihi. maaf kalo ga sesuai ekspektasi:')

voment juseyoo:) xoxo

bad guy, harukyu.✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang