eight

14.5K 1.9K 386
                                    

hari ini, haruto berencana mengajak junkyu dan jihoon untuk menjual wanita. iya, wanita yang kemarin haruto cek. junkyu yang dasarnya sangat penasaran dengan profesi haruto akhirnya bertanya padanya.

"ruto, lo itu kerjanya apa sih? kepo gue."

"lo yakin pengen tau?"

"YA IYALAH BAMBANK! KAN GUA KEPO!"

haruto merasa telinganya berdengung mendengar teriakan junkyu. tapi gue maafin soalnya dia cantik gitu, udah cocok jadi nyonya watanabe -haruto

"bisa gak gausah teriak? sakit kuping gue."

"y-ya makanya kasih tau donggg."

haruto lalu mengarahkan tubuhnya menuju papan kasur dan menabrakkan punggungnya agar dia bisa bersandar.

"gue mafia. and i am The Don."

oh ayolah, saat seperti ini saja junkyu masih bisa tertawa. dia tidak percaya bahwa yang didepannya ini adalah orang yang paling ditakuti oleh musuh-musuhnya, dan sekaligus pemilik Onyx Bar and Lounge.

"kenapa lo ketawa? ga percaya?"

"masa sih lo? hahahahaha, udah dong bercandanya. perut gue sakit."

seperti lelaki yang talk less do more, haruto beranjak dari posisinya dan mendekatkan wajahnya pada junkyu.

"gue emang masih 18 tahun, sama kayak lo. tapi level kita beda, junkyu."

junkyu sudah ketar-ketir mendengar nada bicara haruto yang berbeda. dia tiba-tiba teringat peringatan jihoon bahwa haruto bisa menjadi lelaki yang ruthless jika diusik.

segera saja junkyu menundukkan kepalanya, tidak kuat bertatapan terus dengan mata elang haruto.

"ma-maaf h-haruto. g-gua gak ber-bermaksud."

"no, you have to do something so that i can forgive you."

"m-mana bisa! ka-kan kita mau a-ada acara!"

"kalo gamau ya gapapa."

kemudian, ide nakal terlintas dipikiran junkyu. dia kemudian mengarahkan wajahnya tepat dihadapan haruto dan lalu mempertemukan bibirnya dengan bibir haruto.

jujur, haruto menyukai suasana ini karena tanpa sadar tangannya sudah berada di pinggang sempit junkyu dan sesekali meremasnya.

"eungh..."

merasa pasokan udaranya habis, junkyu memutus ciuman panas tersebut dan langsung memalingkan wajahnya yang sudah sangat merah.

"apology accepted, mrs. watanabe."

'waktu haruto manggil nyonya kok gue nggak marah? kok gue seneng?'

▪▪▪▪▪▪

asahi sekarang sedang bersama mashiho. yah, mereka sedang berjalan-jalan di taman rumah sakit mewah tersebut atas permintaan asahi. mungkin karena dia sudah bosan berada di kamar terus.

"mashiho?"

"ya, tuan?"

asahi mendengus kesal mendengar panggilan itu. dia tidak suka pelayan kepercayaan haruto memanggilnya tuan. dia lebih suka dipanggil dengan nama langsung. dipanggil sayang juga gapapa -asahi tampan, 2k20.

"kan udah sahi bilang. jangan pake tuan, mashiho. kan kak ruto gaada."

"baik tu--eh asahi."

bad guy, harukyu.✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang