ANGKANA 36•

6K 314 12
                                    

Jaga sikapmu.
Kita tidak akan pernah tau kejadian buruk apa yang pernah terjadi di dalam hidup seseorang.

•••

Udara malam yang sangat sejuk membuat Seyna betah duduk di balkon yang menyatu dengan kamar Angkasa. Seharusnya tadi sore sehabis pulang dari Butik Mamah Vina, mereka berdua pergi ke rumah Bunda Nitha, tetapi wanita itu memberitahu bahwa hari ini ia dan Ayah Richo tidak ada di rumah, mereka berdua sedang berkunjung ke rumah Nenek Seyna, jadi Angkasa dan Seyna mengurungkan niat mereka.

Seyna asik bermain ponsel dengan duduk di salah satu kursi besi, dengan meja bundar di hadapannya. Kursi dan meja itu memang sengaja di sediakan oleh Angkasa sejak lama, karena cowok itu senang duduk di balkon.

Dengan di temani camilan dan minuman yang berada di atas meja, Seyna terus scroll-scroll media sosial, seraya menunggu Angkasa yang sedang keluar untuk membeli beberapa bumbu dapur di Alfamart.

Gadis yang mengenakan hotpants dan kaos sedikit kebesaran itu tertawa geli melihat beberapa potongan video pendek yang ia tonton, lengan kirinya tak henti mengambil camilan keripik singkong yang memiliki rasa asin, gurih.

Asik menonton, Seyna tak sadar bila Angkasa sudah duduk di kursi kosong di hadapan Seyna, dengan meja yang berada di tengah-tengah mereka, cowok itu meletakan sosis siap makan 4, minuman kaleng 2, dan 2 snack yang memiliki rasa pedas.

"Serius amat, Neng." sindir Angkasa yang mampu membuat Seyna tersentak.

Seyna mendongkak, matanya sedikit membola. "Gila, kaget banget." serunya.

"Kamu sih serius banget nontonnya, sampai gak sadar aku udah duduk di depan kamu?" cibir Angkasa seraya membuka salah satu minuman kaleng.

Seyna terkekeh kecil, "kamu ngapain beli snack lagi?"

Cowok yang mengenakan celana bahan pendek dan kaos lengan pendek itu menengguk air di dalam mulutnya terlebih dahulu. "Gapapa, biar agak lamaan aja kita nongkrong di sini."

"Ya jangan kemaleman banget, nanti masuk angin, ini ajak udah jam delapan lewat." nasihat Seyna sebab angin malam memang benar-benar tidak baik untuk tubuh.

Angkasa mengangguk, "atuh iya, aku juga tau, mana mungkin aku ngajakin kamu duduk di sini sampai jam sebelas."

"Takutnya." ujar Seyna lalu meletakan ponsel di atas meja, tak baik jika sedang mengobrol tapi sambil bermain ponsel.

"Terus gimana? Besok kamu yang ke rumah Bunda, atau Bunda yang ke sini?" tanya Angkasa, tadi Bunda Nitha sempat bilang kalau misalnya ia sempat, ia saja yang datang ke Apartment sekalian main.

"Bunda yang ke sini, jadi besok pulang sekolah, aku bakalan di jemput sama Bunda sama Ayah." balas Seyna lalu ia bergerak mengambil satu bungkus sosis yang tadi di beli oleh Angkasa.

Angkasa membuka sebungkus camilan. "Tapi kamu udah bilang, kan, kalo misalnya aku mah besok kerja?"

"Udah." Seyna mengangguk setelah menelan bagian sosis yang telah ia kunyah.

"Hm," Angkasa berdeham seraya menelan. "Kamu tau, Na? Papah aku tadi nelepon, tapi gak ke angkat sama aku soalnya hape gak aku bawa."

ANGKANA [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang