ANGKANA 21•

7K 338 1
                                    

Kamu harus tetap bahagia walau tak bersamaku, namun kau tau? Aku benci menuliskan kalimat itu.

•••

Seyna memotong gorengan tempe dengan tangannya, membelahnya jadi bagian kecil, mencocolnya dengan saus kacang yang berada di piring kecil, kamudian menyuapkannya pada Angkasa yang tengah bermain game di ponselnya bersama Adrian dan Varo.

"Lo pada ikut tour?" tanya Citra, lengannya mengambil tempat sambal lalu menambahkan sesendok pada mangkuk berisi bakso.

"Ikutlah, ya kali gua kagak ikut, sayang banget cuy." sahut Varo tanpa menoleh.

Adrian nampak mengangguk setuju. "Bener kata Varo, buat kenang-kenangan terakhir sama anak-anak ya kali kagak ikut." Ia pun sama, menyahut tanpa menoleh.

"Aaa.." Angkasa membuka mulutnya dan Seyna pun langsung menyuapi suaminya itu dengan sepotong bakwan.

"Gua sama Angkasa juga ikut." timpal Seyna seraya mengelap sudut bibir Angkasa yang berlumuran saus kacang dengan tissu.

Citra mengangguk senang. "Bagus, berarti kita semua ikut." kata Citra lalu lengannya menggeser 2 mangkuk berisi pempek ke arah Varo dan Adrian. "Makan pempek lo berdua, entar keburu bel masuk." suruh Citra.

Varo dan Adrian menoleh sekilas dengan serempak ke arah mangkuk di hadapan mereka, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Angkasa yang masih di suapi oleh Seyna.

"Suapin gua." ujar Varo dan Adrian dengan serempak, membuat Citra tersentak kaget.

Seyna terkekeh melihat reaksi sahabatnya. "Bantu tuh." goda Seyna.

"Apa sih anjir?!" kesal Citra memukul lengan kiri Seyna.

"Buruan, Cit. Laper juga gua nih." suruh Adrian tidak sabaran.

"Ck." Citra berdecak sebal, ia menarik kembali dua mangkuk itu. "Nyusahin lo." gerutunya namun tetap menyuapi Adrian dan Varo secara bergantian.

"Lagi Na." ucap Angkasa, ia sedari tadi membuka mulutnya tapi Seyna justru fokus pada Citra dan Adrian.

Seyna menatap Angkasa yang duduk dihadapannya, ia terkekeh geli melihat wajah kesal Angkasa. "Mau nambah sesuatu lagi gak?" tanyanya seraya kembali menyuapi Angkasa.

Angkasa menerima tahu yang disodorkan Seyna, ia mengunyahnya terlebih dahulu baru menjawab. "Lo aja, gua mah belum terlalu laper, tapi kalo lo masih laper mah pesen nasi aja gih." Karena tadi pagi sarapan cukup banyak jadi Angkasa masih terasa kenyang, jadi ia hanya memasan beberapa gorengan.

"Enggak sih, gua juga masih kenyang." ungkap Seyna, ia juga mengambil satu bakwan dan melahapnya.

"Bawa gitar pas tour, oke gak?" tanya Varo pada Citra, ia meletakan ponsel pada meja karena ia sudah selesai bermain.

"Emang kagak ribet?" Citra hendak menaruh kembali sendok yang ia pegang namun Varo lebih dulu menahan dan mengarahkan lengan gadis itu agar menyuapi lagi dirinya.

"Tau, gila aja ke jogja bawa gitar, ribet anjir." sahut Adrian, matanya melirik sekilas Varo yang masih di suapi oleh Citra lalu menoel lengan gadis itu. "Bagian gua belum."

ANGKANA [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang