JANGAN LUPA VOTE GENGS!!!
Hari minggu adalah hari yang ditunggu tunggu oleh para pelajar dan pekerja untuk bersantai dirumah.
Kini di hari minggu, keluarga Alan tengah berkumpul bersama.
Momen dimana bisa berkumpul bersama dengan canda tawa adalah momen yang paling di tunggu Noura dan Nisa.
"Serius Pa??"
Alan mengangguk sambil tertawa. Tawa Noufal semakin pecah karna perbuatan Ayahnya.
"Pah udah ah" Ucap Nisa menahan malu.
Ternyata Alan tengah bercerita kisah mereka yang dimana Alan dan Nisa pernah berkencan ke pasar malam naik wahana Kora kora.
"Noura jadi pengen ke pasar malem deh Pah"
Noufal mengangguki ucapan kakaknya. "iya Pipa. Nanti malem yuk kita ke pasar malem."
"Emang ada pasar malem??" Tanya Nisa sambil menuangkan Teh ke cangkir suaminya.
Noufal menggaruk dagunya. " Emm gak tau, nanti deh Noufal tanya temen. Pasar malem mana yang buka di daerah jakarta"
Alan mengangguk. "Papah si ikut kalian aja. Kalian seneng papah ya nurut"
"Asik!!!" Ucap Noufal dan Noura bersamaan.
Obrolan mereka terhenti karna suara handphone Noufal yang berbunyi.
Noura langsung melirik ke arah adiknya. "Ck, siapa sii. Angkat tuu brisik banget"
Noufal menatap Noura lekat lalu beralih ke ponselnya. Kenapa juga Vika menelponnya.
"Bentar ya Pa Ma"
Alan berdehem. "Ciee dari pacarnya ya"
Noufal hanya tersenyum ke arah Noura yang sudah memandangnya sinis.
Setelah mengangkat telpon dari Vika, Noufal kembali ke meja makan.
"Pa Ma, Noufal mau main dulu ya. Udah ditungguin temen soalnya"
Mata Nisa memicing ke arah putranya. "Ditungguin temen apa temen??"
"Ah Mima"
Lalu Noufal menatap Noura. "Nor, gue minjem mobil lo ya??"
"Gak!"
Dahi Noufal mengkerut. "Kenapa??"
"Kenapa?? Ya seterah gue lah. Itu mobil gue, jadi hak gue nglarang lo minjem mobil gue."
"Noura gak boleh pelit ah sama adik. Pinjem ya nak"
Noura menggeleng. "Gak mau ah Mah."
"Tapi kenapa?? Gue aja sering mijemin lo. Kok lo pelit si" Ucap Noufal tidak terima.
Noura tersenyum kecut. "Gue tau, lo mau jalan sama Vika kan?? Lo punya motor kan?? Bawa lah motor lo. Ntr lecet mobil gue kalo di naikin cewe lo"
Noura memang amat tidak suka kepada Vika kekasih Noufal. Perempuan itu yang menjuruskan adiknya jadi susah untuk diatur.
"Sebentar doang Nor.."
"Gak! Gue bilang gak ya gak!!"
Alan mengusap tangan putrinya. "Sstt, udah udah. Noufal bawa mobil papah aja ya"
"Gak boleh juga!" Ucap Noura cepat.
Noufal mengerutkan dahi. "Lo kenapa si Nor. Kaya dendam banget sama gue. Lagian gue pake mobil papah bukan mobil lo"
"Tetep aja gak boleh. Ntar mobil papah kena virus corona. Udah lah sono lo pergi pake motor lo aja."
Noufal memandang sengit kakaknya. "Terah lo aja deh Nor. Pa Ma, Noufal main dulu ya."
Noufal langsung pergi menggunakan motor kesayangannya. Entah kenapa Noura semakin menyebalkan.
"Noura, kamu kenapa si nak. Kasian lo adik kamu, mana cuacanya lagi panas."
Noura menghembuskan nafas. "Noura gak suka sama pacarnya Noufal Mah. Lagian Noufal mau aja disuruh suruh sama pacarnya."
Alan memaklumi, Putrinya ini belum pernah merasakan apa itu pacaran.
Alan mengusap surai putrinya. "Ya udah. Noufal juga gak jadi bawa mobil. Udah ya, anak papah jangan cemberut terus. Nanti cantiknya hilang loh"
Noura mengangguk. "Noura mau masuk kamar aja deh. Udah sepi, males"
Noura meninggalkan orang tua nya yang sedang bergeleng geleng kepala.
Anaknya kembarnya hanya bebarapa menit akur, sudah ambyar lagi.
Alan memijat pangkal hidungnya. "Kamu dulu ngidam apa si sayang"
Nisa memukul lengan suaminya. "Bukan Nisa ngidam apa, tapi ini nurun dari kamu. Datar"
Entah dimana yang lucu dengan kata datar tetapi Alan selalu tertawa jika mendengar hal itu.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Captain! : TWINS
Teen FictionUPDATE SETIAP HARI KAMIS. TAPI KELAMAAN KALO HARI KAMIS, YA UDAH SETERAH AUTHOR MAU UPDATE KAPAN. Apa yang kalian bayangkan jika kalian memiliki kembaran?? menyenangkan?? menyebalkan?? atau membosankan?? Hal ini dirasakan oleh Noufal dan Noura Wija...