JANGAN LUPA VOTE GENGS!!!
🌤🌤🌤
Keesokan harinya, Noufal seperti biasa berangkat sekolah. Walau keadaan pria itu jauh lebih berbeda tetapi masih banyak yang menyukainya.
Sejak kepergian Alan. Anak anaknya lebih banyak berdiam, termasuk Noufal.
Memang Noufal sadar jika sekarang bukan waktunya untuk bermain main lagi. Noufal juga tidak ingin terus menyusahkan kakak dan Mamahnya lagi.
Noufal akan berusaha untuk membuat Mamah dan Papah bangga.
Saat Noufa baru saja keluar dari parkiran sekolah. Gibran datang dan langsung merangkul tubuh Noufal.
"Weyyy. Tumben berangkat pagi."
Noufal tersenyum ke arah Gibran. "Lagi pengen aja."
"Emm..Fal. Lo udah putus ya sama Vika??" Tanya Gibran.
Noufal mengerutkan dahi lalu menggelengkan kepalanya. "Enggak."
"Gue kira lo udah putus sama dia. Eee... Gue kemarin liat Vika jalan bedua sama Roni"
Terlihat wajah Noufal tidak menampkan terkejut. Pria itu biasa saja.
"Kok lo biasa aja sii??"
Noufal menatap Gibran bingung. "Ya terus gue harus gimana??"
Gibran menggaruk kepalanya. "Ya gak gimana gimana si."
Terdengar Gibran menghela Nafas. "Gue aja kmrin nyoba gak yakin kalo itu Vika. Tapi pas Vika tau gue lagi liatin dia, gue jadi yakin kalo dia itu Vika cewe lo. Makanya gue nanya, lo udah putus sama Vika."
"Sorry ya Fal. Sebenernya gue gak mau cerita ini saat lo masih terpukul kepergian Om Alan. Tapi lo sahabat gue, gak mungkin gue diem aja saat lo di sakitin kaya gini"
Noufal tertawa pelan. Lalu dirinya merangkul tubuh Gibran. "Santuy aja. Gue juga gak mau ambil pusing"
Disaat Gibran dan Noufal tengah berjalan menuju kelas. Vika datang dan langsung merangkul lengan Noufal.
"Pagi sayang"
Gibran menatap Noufal. "Gue ke kelas duluan ya bro."
Noufal mengangguk dan memberikan jempolnya.
"Ke kelas bareng yuk." Ucap Vika dengan manja.
Noufal perlahan melepaskan lilitan tangan Vika di lengannya. "Vik. Gue denger katanya lo jalan sama Roni kemarin??"
Vika terlihat terkejut saat Noufal memakai kata Lo gue . Dirinya tahu, pasti Gibran yang telah memberi tahu ke pada Noufal.
"Aku bisa jelasin ke kamu Fal. Kemarin aku ngrasa kesepian aja, makanya aku jalan sama Roni. Aku gak mau ganggu kamu yang masih berduka. Maafin aku ya Fal."
Noufal tersenyum manis ke arah Vika. "Gue seneng lo mau jujur ke gue. Gapapa, itu hak lo. Lo boleh jalan sama siapa aja"
"Tapi kamu gak ngajak kita putus kan saat tau aku jalan sama Roni. Plis Fal, aku bener kesepian kemarin"
"Maaf Vik. Sebenernya gue juga udah niat mau break sama lo. Lo tau kan kondisi gue sekarang gimana, gue cuma mau fokus ke nyokap gue aja. Jadi kita break sampe disini aja ya."
Vika menggeleng cepat. "Aku gak mau kita break Fal. Plis."
"Gue minta maaf sekali lagi. Gue gak bisa lanjutin hubungan kita. Gue malah berharap setelah ini lo bisa jalanin hubungan sama Roni. Okey"
Vika terisak. "Tapi kita bisa jdi teman kan Fal??"
Noufal mengangguk. "Bisa kok. Lo bakal jadi temen gue. Ya udah, gue ke kelas dulu ya"
Vika menatap punggung Noufal yang semakin menjauh. Vika menyesal telah membuat Noufal sedih saat pria itu sedang terpuruk.
***
Noufal berjalan ke arah bangkunya. Dirinya melihat disana sudah ada Gibran, Kinan, Iwan dan Ilham tengah mengobrol.
"Gimana??" Tanya Gibran??
"Gimana apanya??" Tanya Noufal Polos.
"Vika. Lo udah putus sama dia??"
Noufal mengangguk. "Tapi gue putus bukan karna dia jalan sama Roni. Ini emang udah Niat gue, gue lagi pengen fokus aja ke Nyokap."
Iwan menepuk punggung Noufal. "Gue yakin, Om Alan pasti bangga sama lo Fal. Tetep semangat bro."
"Thanks Wan."
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Captain! : TWINS
Teen FictionUPDATE SETIAP HARI KAMIS. TAPI KELAMAAN KALO HARI KAMIS, YA UDAH SETERAH AUTHOR MAU UPDATE KAPAN. Apa yang kalian bayangkan jika kalian memiliki kembaran?? menyenangkan?? menyebalkan?? atau membosankan?? Hal ini dirasakan oleh Noufal dan Noura Wija...