Seoul, South Korea
Cahaya lampu kristal menerangi setiap sudut ruang ballroom hotel. Kesibukan terlihat di dalam ruang tersebut, dengan beberapa pelayan mengantarkan jamuan bagi tamu yang hadir. Banyak pria dengan mengenakan setelan jas hitam beserta dengan alat komunikasi, mereka berdiri mengamati setiap tamu jikalau ada hal yang mencurigakan. Mereka adalah pengawal dari pemilik acara ini.
Lee Seungri, salah satu pengusaha terkaya di Korea Selatan. Hampir semua bidang usaha dikuasai olehnya. Sepak terjangnya dalam bisnis tak perlu diragukan lagi. Dia mampu membuat setiap lawan bisnisnya tunduk padanya dan yang paling penting dari itu semua, dia adalah ketua gangster Phoenix yang menguasai seluruh wilayah kota Seoul. Posisi itu dia dapatkan dari ayahnya yang dulunya merupakan pendiri dari Phoenix.Malam ini, Seungri sengaja menjamu seluruh rekan bisnisnya untuk merayakan keberhasilannya mengambil alih salah satu anak perusahaan yang menjadi pesaing bisnis Seungri.
Noise merupakan anak perusahaan Dragon Company yang juga merajai bisnis di Korea dan merupakan pesaing utama Phoenix Company dan perusahaan Noise lah yang telah jatuh di tangan Seungri saat ini.
"Selamat Tuan Lee, anda telah menguasai Noise. Kurasa perusahaan itu akan kembali bangkit dan sukses nantinya." Salah satu rekan bisnis Seungri menyalaminya dan memberi selamat.
"Aku harap aku bisa membangun ulang perusahaan itu secepatnya," balas Seungri.
"Tapi bagaimana dengan Dragon Company? Kurasa pimpinannya tidak akan tinggal diam saat tahu anak perusahaannya telah anda ambil."
"Semua itu sudah menjadi resikoku saat memutuskan untuk mengambilnya dari tangannya."
"Kau harus berhati-hati, Tuan Lee. CEO Kim itu licik. Apapun akan dia lakukan demi mengambil kembali Noise dan yang kudengar, dia juga bukan pemilik asli dari Dragon Company. Perusahaan itu direbutnya dari rekan kerjanya sendiri."
"Ah, jadi maksudmu CEO Kim bukanlah pemilik utamanya? Sungguh menarik."
"Begitulah yang kudengar."
Perbincangan keduanya harus terhenti karena tanpa disadari di tengah kerumunan para tamu yang hadir, seorang pria yang mengenakan setelan formal seperti tamu yang lainnya, mengacungkan sebuah senjata api yang sengaja diarahkan pada pemilik acara.
Dor
Letusan senjata api terdengar, membuat seluruh tamu terkejut dan terjadi kepanikan. Para pengawal Seungri langsung memberi barikade untuk melindunginya. Beberapa dari mereka mencoba melawan si penembak misterius, tapi mereka dengan mudah dikalahkan. Si penembak hampir mendekati Seungri yang sedang memegangi lengannya yang terluka karena terserempet peluru.
Bahkan orang-orang yang melindungi di dekat Seungri tak mampu melumpuhkannya. Si penembak menarik pelatuknya dari jarak seratus meter dari Seungri yang sudah tidak berpelindung.
KAMU SEDANG MEMBACA
La Guardia (END)
AksiSeseorang menginginkan kematian Seungri yang merupakan CEO perusahaan raksasa dan pemimpin Phoenix. Namun usaha itu selalu digagalkan oleh salah satu pengawalnya. Hal itu juga yang menimbulkan benih cinta di antara keduanya. Apakah cinta mereka akan...