"Bagaimana keadaannya, Jiyongie?" tanya Top yang baru saja tiba di rumah sakit bersama Youngbae.
"Daesung sedang mengoperasinya. Bae-ah, kau dapatkan pelakunya?"
"Tidak, dia melarikan diri. Tapi yang kutahu dia itu Ko Junhoe, tangan kanannya Donghyuk."
Bugh
Saat itu juga Jiyong meninju dinding rumah sakit. Kedua temannya hanya memperhatikan Jiyong yang menyalurkan rasa kesalnya. Kedua kaki Jiyong bersiap melangkah entah ke mana, tapi Top menahannya.
"Mau ke mana?"
"Mencari Junhoe dan Donghyuk, aku sendiri yang akan menghabisinya!"
"Sabar dulu, Jiyongie. Kau tahu menyentuh Donghyuk tidak akan mudah. Yang ada kau mati sia-sia. Sekarang sebaiknya kau fokus pada Seungri."
Jiyong terhenti, kepalanya kembali melihat pada ruang operasi yang lampu merahnya belum juga padam. Cemasnya sudah tak terhitung lagi. Gelisahnya sudah tak tertutupi. Dia duduk dengan kedua tangannya menopang keningnya. Hingga tanpa sadar Daesung menepuk bahunya.
"Daesung-ah, bagaimana Seungri?"
"Tenanglah, pelurunya berhasil diambil. Sekarang dia dalam proses pemulihan. Sebentar lagi dia akan dipindahkan ke kamarnya."
"Gamsahamnida, Daesung-ah."
"Hyung, dia itu sahabatku. Sudah pasti aku akan menyelamatkannya. Sebaiknya kau temani dia. Ah, satu lagi. Jangan buat dia banyak bergerak!"
"Pasti, aku pasti akan merawatnya dengan baik."
Tak lama berselang, perawat keluar dengan mendorong kasur Seungri yang masih tertidur karena obat bius. Jiyong dan kedua temannya mengikuti perawat itu membawa kasur Seungri.
-La Guardia-
"KATAKAN SEKALI LAGI!"
"Maaf Tuan Kim, saat itu aku sudah berhasil mengunci target. Tapi tiba-tiba adik anda menghalanginya."
"Sekarang di mana mayatnya?"
"Sepertinya sudah dibawa ke rumah sakit setempat."
"Cari tahu di mana Seungri dirawat, tetap awasi mereka. Masalah Ha Joon biar aku yang urus."
"Baik, Tuan Kim!"
Kabar kematian Kim Ha Joon telah menyeruak ke media massa sebagai penyerangan terhadap seorang pengusaha. Polisi menyelidikki siapa yang terlibat di dalamnya. Sialnya Donghyuk memanfaatkan keadaan di mana Seungri dan Ha Joon terakhir bertemu. Kini polisi juga mencari keberadaan Seungri.
Bola matanya bergerak dalam keadaan terpejam. Kelopak matanya terbuka perlahan, menangkap cahaya lampu dalam ruangan. Dia tolehkan kepalanya sejenak dan Seungri dapat melihat Jiyong sedang menatapnya cemas bercampur lelah.
"Sudah bangun?"
"Hyung ... sshh akh!!"
"Jangan bangun dulu. Lukamu belum kering."
Jiyong mencegah Seungri untuk bangun dari posisi terbaringnya. Dia hanya menaikkan posisi kasurnya, sehingga Seungri dapat duduk.
"Ada yang kau rasakan?"
"Sakit hyung!"
Jiyong tersenyum mendengar Seungri mengeluh. Yang dilakukannya hanya bisa mengusap punggung tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
La Guardia (END)
ActionSeseorang menginginkan kematian Seungri yang merupakan CEO perusahaan raksasa dan pemimpin Phoenix. Namun usaha itu selalu digagalkan oleh salah satu pengawalnya. Hal itu juga yang menimbulkan benih cinta di antara keduanya. Apakah cinta mereka akan...