La Guardia 3

358 49 50
                                        

Geliat di balik selimut sudah berhenti sejak dua puluh menit yang lalu. Namun kedua lengan kekar kekasihnya masih melingkar di pinggang Seungri yang memejamkan mata sejenak untuk melepaskan rasa lelah setelah pergumulan mereka.

"Wae? Sepertinya kau sedang ada pikiran?"

Tanpa memindahkan posisinya, Seungri masih nyaman seperti ini. Punggungnya yang menempel pada dada bidang Ha Joon, kekasih Seungri.

"Tidak ada," jawabnya acuh.

"Ceritakan padaku, ada apa?"

"Tak ada yang perlu aku bicarakan."

Ha Joon tahu Seungri menyembunyikan sesuatu. Siapa yang tidak hapal dengan watak kekasih sendiri jika itu sudah berlangsung dua tahun.

"Aniya, kenapa cerewet sekali?!"

"Baby, kau marah denganku karena aku meninggalkanmu selama dua minggu?"

"Aniyo."

"Jangan bohongi aku, baby!"

"Dari mana kau tahu aku sedang berbohong atau jujur?"

"Permainanmu!"

Kedua kelopak mata Seungri terbuka. Wajahnya tidak memberikan reaksi apapun. Seungri masih enggan menatap kekasihnya itu. Entah karena dia kesal atau ada hal lain yang mengusiknya.

"Permainanmu tidak seperti biasanya dan itu pasti kau sedang memikirkan sesuatu. Apa itu sayang?"

"Baiklah, aku menyerah. Kau tahu aku hampir tewas kemarin malam?" Seungri tetap mempertahankan dirinya yang membelakangi Ha Joon. Dia tidak ingin Ha Joon mencari tahu dari raut wajahnya karena kebohongan.

"Benarkah? Siapa yang ingin mencelakaimu?"

"Pemilik Dragon Company. Sepertinya dia tidak terima jika aku mengambil alih Noise."

"Kau sudah menangkap pelakunya?"

"Sudah. Mungkin sekarang sudah menjadi mayat oleh anak buahku."

"Berarti sekarang kau tidak perlu memikirkannya lagi dan kita bisa melanjutkan kegiatan kita."

Ketua Phoenix ini lantas bangun dari tidurnya. Setengah tubuhnya dibalut selimut putih dan terduduk di tepi kasur, menyisakan Ha Joon yang penuh tanya.

"Kenapa baby? Kau menolakku?"

"Aniya, aku tidak ingin melakukannya. Aku lelah."

"Tapi baby ...."

"Tidak untuk saat ini. Aku sungguh lelah." Seungri meninggalkan Ha Joon sendiri di kamarnya hanya untuk ke kamar mandi dan membersihkan diri.

Ha Joon menatap kekasihnya itu masuk begitu saja ke kamar mandi tanpa menoleh sedikit pun. Dia mengusak wajahnya dengan kasar.

Sementara itu, di kamar mandi Seungri menatapi cermin di depannya. Melihat tanda kemerahan yang dibuat oleh kekasihnya itu, merabanya dengan senyum miris. Dia menutupi kebohongan atas apa yang dipikirkannya saat bercinta dengan Ha Joon.

Ya, Seungri tengah berbohong dengan Ha Joon. Di saat sesi bercintanya, bayang-bayang wajah laki-laki pemilik bola mata coklat itu terus merasuk ke dalam pikirannya. Konyol memang. Ini kali pertamanya terjadi dalam dua tahun hubungan mereka.

Wajah Jiyong menggantikan Ha Joon ketika dia sedang berada di atas Seungri. Berapa kali pun Seungri menolak untuk tidak memikirkan laki-laki itu, namun bayangannya tetap hadir tanpa permisi. Tidak mungkin Seungri mengatakan apa yang ada dalam pikirannya saat itu. Biarlah dia menutup rapat dari sang kekasihnya itu.

La Guardia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang