La Guardia 20

310 41 58
                                    

Cieee ...





























Wae?



















Aniya














Lanjut deh!


















Bintang dipijit dulu!









Gesekan kulit antar keduanya menciptakan sebuah bunyi berirama ketika  submissive terus bergerak ke atas dan ke bawah secara dinamis. Geraman nyata terdengar dari mulut dominan ketika penyatuan mereka semakin membara. Jalan kala itu sungguh sepi. Tak peduli jika mobil SUV hitam itu sedikit bergoyang.

"Sshh ahh ahh ouhh hyung ini ahh!!"

"Terus sayang, yess it's wonderful, baby."

Kedua tangan Jiyong meremas pipi pantat milik Seungri yang sintal untuk menyalurkan rasa nikmat, membuat si pemilik semakin menggeram. Siapa sangka bercinta di dalam mobil memang memiliki sensasi tersendiri. Jiyong yang setengah merebah di kursi kemudi, asik menghisap puting Seungri, membuatnya semakin melenguh.

"Ohh Jiyongie, don't stop it!"

Jiyong menggodanya, menghentikan isapannya. Dia justru menambah hentakannya semakin memperdalam juniornya masuk dan terus menumbuk prostat Seungri.

"Nyahh~ hyung ... aku-mau-keluar," Seungri memekik terputus akibat nikmatnya tak kunjung padam.

Hingga akhirnya Seungri sampai di puncak kenikmatannya sendiri. Cairan kental miliknya membasahi perut Jiyong. Dia yang tak sanggup melawannya kini terkulai lemas sambil memeluk Jiyong. Deru napasnya terdengar di telinga Jiyong, hembusan udara dari hidungnya pun dapat Jiyong rasakan saat menerpa kulit lehernya. Mobil ber-ac, namun tubuh keduanya berpeluh. Jiyong biarkan Seungri beristirahat sejenak.

"Sayang, aku lanjut ya."

"Sebentar hyung, aku masih aahhh~ hyunggg."

Jiyong tak peduli akan rengekkan kekasihnya itu, dia menggagahi Seungri untuk kedua kalinya. Hanya saja kali ini dialah yang jadi penentu. Jiyong semakin menyentakannya miliknya dan lagi tembus mengenai prostat itu untuk kali berikutnya. Tubuh Seungri sudah bagai tersengat listrik. Dia benar-benar tak menyangka Jiyong seorang pemain handal, sampai dia sedikit kewalahan mengimbangi permainan Jiyong.

Lima menit setelah pelepasan Seungri yang pertama, dia mulai merasa milik Jiyong agaknya membesar, memenuhi dinding rektumnya. Tanda Jiyong semakin dekat pelepasannya.

"Sayang, ketatkan lubangmu ahh aku hampir sampai."

"Akh akh cum hyung ahh ahh!!"

"Sayanghh aku AKHHH~"

"Ughhhh~"

Keduanya tiba di puncak secara bersama. Sperma milk Jiyong memenuhi lubang sempit Seungri. Mereka saling berciuman tanpa nafsu namun memiliki cinta. Tak lama pagutan mereka lepas. Jiyong menatap bahagia wajah kekasihnya. Membelai kening hingga pipinya yang basah karena keringat.

"Maaf membuatmu harus 'melayani'ku di sini. Ini karena aku tidak bisa lepas dari pesonamu. Caramu menciumku. Aku benar-benar gila, sayang."

"Sudah tugasku untuk 'melayani' calon suamiku. Ah ani ... aku anggap kau memang suamiku."

Seungri yang mengucapkan, Seungri sendiri yang tersipu malu. Dia membenamkan kembali wajahnya di pundak Jiyong hanya untuk menyembunyikan rasa malunya. Jiyong tidak masalah. Dia memakaikan kembali baju Seungri.

La Guardia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang