La Guardia 8

323 48 46
                                        

WARNING
.
.
.
.
.

Ada adegan!

























"Dari mana kau tahu?"

Seungri menatap Jiyong, menunggu jawaban darinya.

"Aku hanya dengar dari temanku dan berita yang ada, tuan." Seungri mengangguk percaya.

"Tunggu, Jiyong! Lalu bagaimana bisa tahu jika atap gedung ini bisa melihat Dragon Company?"

"Mudah, Tuan Lee. Setiap gedung pasti ada atap yang bisa kau gunakan saat seperti ini. Jadi aku tebak gedung Noise pun pasti ada dan dugaan aku benar."

Seungri kembali mengangguk, percaya dengan setiap kalimat yang diucapkan Jiyong. Tidak sadar bagaimana Jiyong bisa tahu tata letak lift dan juga tangga darurat tempat di mana dia berdiri sekarang.

"Tuan Lee, sebaiknya kita kembali."

Seungri melihat jam tangannya dan benar sudah waktunya dia meninggalkan Noise dan dijadwalkan mengunjungi department store yang bernaung di bawah perusahaan Phoenix.

Di sela-sela dirinya yang mengemudikan mobil, Jiyong sesekali melirik pada kaca spion dalam mobil. Yang tak lain majikannya sendiri yang menjadi sasarannya. Tak hanya Jiyong yang melakukannya, Seungri pun diam-diam melirik kaca spion itu dari ekor matanya. Memperhatikan wajah serius Jiyong yang sampai sekarang Seungri tidak tahu bagaimana senyumannya.

"Tuan Lee."

Panggilan itu mengejutkan dirinya yang sudah mengalihkan pandanganya ke pemandangan jalan.

"Ada apa?"

"Boleh aku minta sesuatu?"

Mendengar itu, kepalanya langsung menoleh ke arah kaca spion hingga kedua mata mereka sempat beradu pandang.

"Katakan."

"Jika ada orang yang menanyakan namaku, bisakah anda hanya menyebut namaku Jiyong saja?"

Kedua alis Seungri bertemu. Dia tidak paham kenapa Jiyong meminta hal seperti itu.

"Waeyo? Kau tidak ingin aku mengucapkan margamu?"

"Benar, tuan. Cukup namaku saja. Bisakah tuan lakukan itu untukku?"

"Baiklah, kukabulkan permintaanmu."

"Gamsahamnida, Tuan Lee."

-La Guardia-

"Kali ini tidak boleh gagal. Saranmu menggunakan drone untuk membunuhnya juga ternyata gagal."

"Maaf Tuan Kim, sepertinya dia memiliki pengawal yang kemampuannya tidak bisa dianggap main-main."

Lagi, pria bernama Kim Dong Hyuk ini mendengar alasan yang serupa. Pengawal Seungri yang menggagalkan rencananya dua kali.

"Seberapa hebat pengawalnya hingga bisa menggagalkan rencanaku?"

"Seharusnya dengan drone yang dikirim, akan sulit untuk bisa menghindar."

"Apa kau sudah tahu siapa pengawal itu?"

"Sampai saat ini belum diketahui siapa orangnya."

"Jiyong, pengawal yang selalu bersama Seungri."

Suara itu mengalihkan pembicaraan antara atasan dan Junhoe. Terutama Donghyuk. Sepertinya dia berminat sekali dengan nama itu.

La Guardia (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang