07. Jangan Sedih Ya

99 69 29
                                    

Merline dan Rama sedang berada dirumah Rama, lebih tepatnya sekarang mereka berada dj kamar milik Rama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Merline dan Rama sedang berada dirumah Rama, lebih tepatnya sekarang mereka berada dj kamar milik Rama.

Merline menghantarkan Rama pulang, sebelum pulang Merline berniat mengganti perban yang dari tadi terpakai.

Dirumah Rama hanya ada pembantu dan supir, Rama bilang dia punya adik perempuan, tetapi adiknya belum pulang sekolah. Merline tidak bertanya tanya mengenai Mama Papa Rama.

"Lu tunggu sini bentar." ucap Rama.

Merline hanya membalas dengan anggukan. Rama pergi keluar kamarnya. Pada saat Rama keluar kamar, Merline sibuk memainkan handphone miliknya. Setelah menunggu 10 menit Rama kembali membawa satu gelas jus.

"Ini minum dulu jus nya." ujar Rama sambil menyodorkan jus itu.

"Oh iya iya makasih." jawab Merline.

"Linnn." ucap Rama.

Syruppp

"Hmm?" jawab Merline sesudah meminum jus

"Kaki ge nyut nyut an, gila! Lu injek keras bet tadi." ujar Rama

"Hehehe pis Ram," cengengesan Merline sambil mengangkat jarinya menjadi huruf "V".

"Hmm hmm." jawab Rama.

"Coba sini perban nya diganti aja," ucap Merline sambil menarik kaki Rama.

"Awww pelan pelan nyett!" ucap Rama.

"Bacot bet dah lu!" jawab Merline.

"Astagfirullahh, lu loh yang salah! Dan lu juga ya ngegas?!" balas Rama.

"Itu P3k nya ada dibelakang lu, ambilin tolong." ucap Merline minta tolong kepada Rama mengambilkan P3k yang berada dibelakang Rama.

"Ambil sendiri! Mandiri donk kaya gw." bales Rama jutek.

"Hilih ketut monyet, ini aja gw yang ngurusin! Lu bilang mandiri?!" ujar Merline dengan wajah yang marah.

"Iya gw mandiri! Mandi sendiri!" jawab Rama ngasal.

"Yaudah serah lu, gw cuma minta tolong bentaran doank, itu pas di belakang lu juga." kesel Merline.

"Ini tinggal gini aja apa susahnya sii?!" jawab Rama yang menarik tangan Merline, dan sekarang posisis mereka saling berpelukan.

"Si anjirr!" ucap Merline menjauh dari Rama, tapi Rama mempererat pelukan itu ke Merline.

"Ramm apa apaansi lu?!" marah Merline mencoba melepaskan pelukan Rama.

Rama tidak menjawab apa yang Merline omongin, Rama semakin mempererat pelukanya. Merline merasakan ada kesedihan yang Rama sembunyikan. Merline merasakan napas Rama yang tidak beraturan, Rama seperti orang sesegukan.

"Maaf." ucap Rama menunduk.

"It's oke Ram," ucap Merline.

"Kok mata dia berkaca kaca?! Emm gk mungkinlah seorang Rama nangis..." batin Merline.

"Lu kalo ada masalah cerita aja ke gw. Jangan dipendem sendiri. Kita kan sahabat." lanjut Merline menepuk pundak Rama.

Jlepppp

Hati Rama seperti tertusuk tapi tak berdarah karena ucap Merline. "Iya gapapa, lu ada masalah apa cerita aja ke gw. Jangan dipendem sendiri. Kita kan sahabat."

"Nyesekk woii nyesekk!!!" batin Rama.

"Ihh Rama kenapa si lu kok jadi gak jelas gini hah?! Lagian ngapain sihh meluk dia coba?! Arghhhh." batin Rama lagi.

"Ahh gausah deh, lagian udah sore mending gw anter lu pulang aja gimana?" bohong Rama.

"Sebenernya gw mo cerita ama lu, tapi udahlah gausah." batin Rama.

"Kebohongan lu ketara Ram!" batin Merline.

"Oh yaudah, tapi kalo lu ada masalah cerita ya ke gw Ram." jawab Merline.

"Iya makasih ya Lin." jawab Rama kembali memeluk tubuh mungil Merline.

Merline hanya bisa membalas pelukanya dan mengelus punggung Rama.

"Gw mo tau sebenernya apa yang terjadi sampe lu kek gini, jarang jarang tuh lu ampe gini. Biasanya lu yang paling ceria dan selalu bikin orang disekitar lu bahagia dengan sikap konyol lu. Tapi gw tau semua orang juga butuh privasi." batin Merline

Sebelum Merline pulang diantar oleh Rama. Merline menggantikan perban di kaki Rama. Perban yang sudah dari tadi Rama pakai, Merline mengganti dan mengobati kembali jari Rama secara lembut.

Rama sempat meringis beberapa kali, tetapi Merline meledeknya, "Ck, lemah lo." ucap Merline.

"Lu bisa lebih pelan dikit gak si!" jawab Rama ngegas.

"Yeh malah ngegas lagi lu!" kata Merline sambil menekan luka Rama.

"Awww pe'aa sakitt njim!" gerutu Rama.

"Kurang komplit tu toxic!" ledek Merline.

"Mon-" ujar Rama.

Pletakkk

"Why? Kok gw dijitak?!" tanya Rama memasang watados.

"Bego lu natural!" ucap Merline memutar bola matanya malas.

"Gw gak bego!" jawab Rama.

●●●

"Jangan kasih aku harapan, itu membuatku sulit untuk melupakan mu, walau hanya satu detik. Itu juga membuatku tambah mencintaimu." ~Rama

●●●

Lanjut besok ya guyss:) kalo ada yang typo maap ya.
Jangan lupa vote dan komen ya-!
Babayyyy👋

Jangan lupa vote dan komen ya-!Babayyyy👋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TBC

Bad Or Good GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang