part 14-15

1.6K 74 1
                                    


Saat ini Ali berada didalam mobil yang dikemudikan oleh Arnol, Ali memeriksa hpnya dan mendapat wa dari stela bahwa hari ini dia mengadakan rapat yang sangat penting. Sesekali Arnol melihat Ali dari kaca, diaa menghela nafasnya...
"Sepertinya aku akan menjadi supir Ali selamanya" batin Arnol.
Selang beberapa menit mereka sampai didepan kantor Ali
"Hari ini aku ada rapat penting jadi tidak usah menungguku, kau bisa pulang temanilah istrimu" ujar Ali tanpa mengalihkan pandangannya dari ponselnya.
Arnol terkejut mendengar ucapan Ali...
Melihat Arnol yang masih menatapnya, l pun melanjutkan ucapannya "istrimu sedang hamil tua, kau harus mendampinginya"...
Arnol tersenyum "makasih tuan"
Ali langsung keluar dari mobil...
Ali mengambil sesuatu dari kantungnya dan menyerahkan kepada Arnol "gunakan untuk perlengkapan istrimu...
Dan jangan menolak" titah Ali tak terbantahkan.
"Dan satu lagi jangan memanggilku tuan"...
Ali berbalik dan melangkah kedalam kantornya.
"Kakak" gumam Arnol yang ternyata masih bisa didengar oleh Ali.
Ali terhenti dan tersenyum tipis kemudian melangkah kembali.
Arnol tersenyum lalu beranjak dari sana, sebelum pulang Arnol mampir ke supermarket.

Menjelang siang, Dita sang wanita yang tengah hamil tua sedang duduk diruang tamu sambil menonton televisi, sejujurnya dia ingin memakan buah-buahan akan tetapi tidak ada uang untuk membeli. Tiba-tiba seseorang mencium pipinya membuat Dita terkejut.
"Arnol" kesal Dita.
Arnol tersenyum melihat wajah cemberut istrinya..
"Tada"....
Ujar Arnol girang mengangkat dua plastik didepannya.
"Buah-buahan untuk istriku dan calon anakku.....
Dita langsung tersenyum binar melihat buah-buahan yang dikeluarkan Arnol dari plastik, akan tetapi senyum itu hilang dan menatap Arnol dengan mengintimidasi "kamu dapat uang darimana??" Jangan-jangan kamu .....
Arnol langsung memotong ucapan Dita
"Eits....jangan asal nuduh sayang, ini itu uangnya dikasih sama kak Ali"...
"Hah..kak Ali!" Teriak Dita.
Arnol menatap Dita dan memegang kedua tangan Dita "iya..kamu doain ya semoga aku sama kak Ali bisa damai" ujar arnol.
Dita tersenyum dan mengangguk.

Didapur prilly sedang mengambil minuman untuk resi, entah kenapa perasaannya tidak enak dia selalu memikirkan Digo.
Prang...
Karena tidak fokus gelas yang dipegang prilly terjatuh.
"Kakak gak papa" tanya Thea yang tiba-tiba muncul.
"Gk papa kok"ujar prilly sambil membersihkan pecahan gelas.
"Kaka lagi sakit, kayaknya Kaka banyak pikiran"...
Prilly menghembuskan nafasnya "ntah kenapa perasaan kakak gak enak terhadap Digo, kayak ada sesuatu yang terjadi"...
"Tapi kak sekarang baru jam 11.00 artinya Digo masih disekolah.
Ntah kenapa jantung prilly berdetak sangat kencang, dia kemudian berdiri "aku harus nyamperin Digo sekarang".. ujar prilly.
"Tapi kak...
"Perasaan seorang ibu kemungkinan besar Thea, aku tau pasti terjadi sesuatu sama Digo aku harus kesekolah sekarang" ujar prilly dan langsung beranjak dari sana.

ditempat lain seorang anak kecil sedang berdiri memandangi jalan yang ramai kendaraan "mama pasti gak tau kalo sekarang aku pulang cepat jadinya Digo gak dijemput" gumamnya.
"Trus Digo gimana pulangnya"

Prilly sudah sampai didepan sekolah Digo, dua menatap sekeliling sekolah tidak ada orang bahkan pedagang makanan ringan pun tidak ada padahal biasanya sudah ramai. Prilly menghampiri satpam yang ada di sana "permisi pak, ini kenapa sepi ya"....
"Ooh, anak-anak udah pulang Bu setengah jam yang lalu karena guru sedang rapat" jawab satpam itu.
Mendengarnya perasaan prilly semakin khawatir, dia pun berjalan kesekitar sekolahnya.

"Mama"...
Gumam Digo melihat mamanya dari kejauhan, tanpa memperhatikan kendaraan dia berlari...
"Mama!!!!!" Ma....
Brak.....
Prilly terdiam dia mengenal suara itu tetapi kenapa kata terakhir terputus, prilly membalikkan badannya dan...
"Digo"!!!!! Teriak prilly.
Jauh didepannya sebuah pemandangan yang amat sangat menyakitkan Digo terbaring di aspal berlumuran darah.
Dengan sekuat tenaga prilly berlari kearah Digo.

Setelah kejadian itu ambulance datang dan melarikan Digo kerumah sakit. Prilly hanya bisa terduduk dan menangks didepan pintu dimana Digo sedang diperiksa. Tak lama thea, Arnol dan resi muncul dengan wajah yang khawatir bersamaan pula dengan keluarnya dokter yang memeriksa Digo.
"Bagaimana keadaan anak saya dok hiks..."
"Kepala anak ibu terbentur cukup keras membuat darah yang keluar sangat banyak, anak ibu membutuhkan donor darah O negatif dan dengan sangat menyesal kami mengatakan bahwa golongan tersebut sedang habis dan merupakan golongan darah yang langka" ujar sang dokter.
Prilly semakin terisak, dia menatap resi
"Mah.....
Paham atas tatapan Prilly, Rei memejamkan matanya sejenak "dikeluarga kita yang punya golongan darah O negatif cuman papa sama Ali." Ujar resi.

Arnol sudah berusaha menghubungi Ali tetapi tidak bisa karena dia tau bahwa Ali sedang mengadakan rapat penting.
"Mohon kerjasamanya, dalam waktu 2 jam kita harus mendapatkan darahnya" ujar sang dokter.
Prilly langsung berlari keluar dari rumah sakit, dalam pikirannya hanya satu yang bisa menolong anaknya yaitu Ali, dia harus menemuinya.
Resi memerintahkan Arnol untuk mengantar prilly.

Prilly dan Arnol sudah sampai di Alsyaf company, prilly langsung berlari masuk kedalam kantor ali sedangkan Arnol berusaha menghalangi satpam yang ingin mengejar prilly.
"Dimana ruangan pak Ali" tanya prilly pada seorang wanita.
Wanita yang ditanya hanya memandang rendah prilly.
"Anda siapa"...
" Saya mohon biarkan saya bertemu pak Ali" mohon prilly...
"Prilly"...
Panggil seseorang yang ternyata adalah Reno.
"Ren tolongin gue, Digo...hiks...Digo kecelakaan dan dia butuh darah Ali..." Isak Prilly.
Reno langsung dia langsung menarik prilly kearah ruang rapat, dia tahu Ali sedang sibuk tetapi Reno yakin Ali akan lebih mengutamakan anaknya, saat keluar lift mereka bertemu dengan stela.
Stela menghentikan langkah mereka "kalian mau kemana? Pak Ali lagi gak bisa diganggu" ujar stela.
"Jadi tolong keluar dari sini"...
Reno menggeram melihat tingkah stela, dia langsung menarik tangan stela "kamu lurus terus prill, nanti kamu akan bertemu ali" ujar Reno pada prilly.
Prilly langsung berlari sedangkan Reno menarik kasar stela agak jauh dari sana, Reno memasukkan stela kesebuah ruangan yang ternyata adalah gudang. Reno menguncinya didalam gudang
"Reno bukain"!!!!
"Dasar pengganggu" gumam Reno dan pergi dari sana.

Ditempat lain prilly dengan penuh keberanian membuka pintu itu dan masuk kesana....
Semua mata menatap prilly dimuka pintu terutama Ali yang menatap prilly dengan pandangan yang sulit diartikan...
Ali beranjak dari tempat duduknya dan melangkah kearah prilly...Ali menyentuh lembut pipi prilly dan menatap mata prilly yang sembab.
"Ada apa Hmm" tanya Ali lembut.
"Hiks...hiks..."
Ali terkejut melihat isakan prilly
"Tolongin aku....Digo kecelakaan dan....dia...butuh darah kamu hiks...hiks" Isak Prilly.
Mata Ali melebar, tanpa banyak tanya dia menarik prilly keluar dari sana, dia menatap Reno sejenak "urus semuanya" titah Ali.
Ali dan prilly keluar meninggalkan semua rekan kerja Ali yang sedari tadi memperhatikan mereka.

KEMBALILAH PADAKU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang