part 12

1.6K 65 0
                                        

   Dengan wajah dingin Ali memasuki rumahnya, suasana hatinya sangat buruk. Prilly yang sedang membersihkan ruang tamu Ali lewati begitu saja tanpa menatapnya sekalipun. Entah datang darimana, stela tiba-tiba muncul dan mendekati Ali. "Maaf pak, pihak client sangat marah karena bapak tidak menghadiri rapat, bahkan mereka mengancam akan membatalkan kerjasama dengan".....
"Batalkan kerjasamanya, aku tidak butuh orang seperti itu" titah Ali dingin.
Stelah yang melihat aura bosnya yang menyeramkan hanya menganggukkan kepalanya. Saat stela ingin melangkah dia tiba-tiba terpeleset hingga spontan stela memegang bahu Ali sedangkan Ali yang melihat stela ingin terjatuh pun refleks memegang pinggang stela. Hal itu membuat jarak mereka yang sangat dekat dan tanpa mereka sadari prilly melihat semua adegan itu.
Ali dengan cepat melepaskan tangannya sedangkan stela menundukkan kepalanya menyembunyikan senyumannya. "Lain kali hati-hati" ujar Ali dan langsung beranjak dari sana.
  Melihat Ali sudah pergi, stela langsung tersenyum kegirangan "aku harus bisa menaklukkan pak Ali" gumamnya.
Sedangkan prilly hanya diam, dia tidak tahu mengapa setelah 6 tahun berpisah dari Ali, rasa sesak masih ada ketika Ali bersama wanita lain.

   Setelah adegan itu, stela dengan semangat keluar dari rumah megah itu untuk menuju kekantor. Diluar dia bertemu dengan Reno, salah satu manajer di perusahaan Alsyaf company sekaligus sahabat bosnya itu. Reno menatap tajam stela yang sedang ruang "hilangkan mimpimu untuk menaklukkan Ali karena itu tidak akan pernah terjadi, hatinya hanya diisi oleh satu wanita dan tidak akan ada yang bisa menyingkirkannya" ujar Reno dingin dan langsung beranjak dari sana.
Senyum stela seketika hilang, dia menatap tajam punggung Reno yang mulai menjauh "aku pasti bisa menghilangkan wanita itu dari hatinya" batinnya.

  Hari sudah mulai malam, setelah selesai mandi dia beranjak ke ruang tamu untuk bersantai
Prang.....
Suara benda terjatuh dari arah dapur mengejutkan Ali. Ali pun berbelok kearah dapur dan melihat piring pecah yang berserakan. "Apa membereskan itu saja kau tidak mampu hah!!!" Bentak Ali pada perempuan yang tidak jauh didepannya.
Sedangkan yang dibentak hanya bisa terdiam dan bahunya bergetar.
Hiks...hiks...
"Aku tidak menyuruhmu menangis!!!, Cepat bereskan itu!!!"
Ali langsung beranjak dari sana.
Sedangkan perempuan itu berjongkok   sambil terus menangis "dia bukan kakakku lagi" gumamnya yang ternyata adalah Thea.

Thea masuk kekamarnya dan bertemu dengan resi disana. Thea langsung memeluk mamahnya
"Mah...kak Ali udah berubah hiks...hiks...dia jahat sama Thea" adu Thea.
Resi hanya bisa mengusap-usap punggung putrinya itu. "Kita harus kuat sayang" gumam resi.

"Maaf"...
Ucap prilly yang berada di muka pintu.
"Ini semua salahku, ini semua karena aku melibatkan kalian dalam masalahku dengan Ali" lirih prilly.
"Bukan nak ini bukan....
  Ucapan resi dipotong oleh Thea
"Ya! Ini semua karena kamu!!!karena kamu kakakku berubah jadi seperti ini!, Karena kamu kakakku gak sayang lagi sama keluarganya, aku membencimu!!!" Ujar Thea meninggikan suaranya.
Prilly hanya bisa terisak, ini memang salahnya.
"Sekarang kamu keluar, aku gak masu lihat kamu ada disini" usir thea pada Prilly.
Dengan berat hati prilly keluar dari ruangan itu.

     Tak terasa hari sudah pagi semua aktivitas kembali dimulai. Seperti biasa resi memasak sarapan untuk semua orang. Dimeja makan sudah ada stela. Stela memang sering menginap dirumah Ali sejak ali menguasai rumah itu. Ali pun tak mempermasalahkan itu.
Stela langsung mengambil sepotong roti yang sudah diolesi selai kacang dan memasukkannya kedalam mulutnya. Resi tidak sempat melarangny karena sudah terlanjur dimakan stela.
Stela tiba-tiba terdiam, roti yang ditangannya terjatuh wajahny memerah seketika dan nafasnya tersengal-sengal. "Nak stela apa yang terjadi padamu" tanya resi khawatir.
Taklama Ali muncul dan terkejut melihat kondisi stela. Matanya kemudian beralih ke atas meja dimana ada sepotong roti yang berselai kacang. "Stela alergi kacang, cepat siapkan mobil!!! Teriak Ali. Saat Ali ingin membopong stela, Reno tiba-tiba muncul "biar aku yang membawanya" ujarnya.
Prilly lagi-lagi hanya bisa terdiam melihat Ali yang kelihatannya khawatir dengan stela, bahkan Ali tahu bahwa stela alergi kacang. "Seberapa dekatkah mereka" itu yang ada dibenak Ali.

Ali menatap tajam resi yang tertunduk "siapa yang memberi selai kacang pada stela" tanya Ali dingin.
Semua hanya diam membisu tidak ada yang berani menjawab karena aura Ali yang menyeramkan.
"Aku tanya sekali lagi, siapa!!! Bentak Ali.
Dengan berani resi mengeluarkan suaranya "saya"....
"Dasar tidak berguna" desis Ali sambil menatap resi tajam.
Beberapa detik kemudian...
Plak....
Sebuah tamparan yang sangat keras mendarat ke pipi Ali. Dang yang melakukannya adalah....

Prilly......

"Kau yang tidak berguna" ujar prilly tak kalah tajamnya.
"Dia yang tidak berguna karena dia...

"Mama gak tau kalo perempuan itu alergi kacang, mama sama sekali gak tau. Bukankah selai kacang adalah kesukaan anda tuan? Mama menyiapkannya untukmu, TAPI PEREMPUAN ITU TIBA-TIBA MUNCUL DAN MENGAMBILNYA" ....
Ali hanya bisa menatap prilly tajam.
Prilly tersenyum mengejek "perempuan itu bodoh... Sudah tahu dia alergi kacang mengapa dia memakannya? Bukankah itu pantas dipertanyakan" ujar Prilly dengan tersenyum mengejek.
Ali membalikkan badannya untuk pergi, tetapi suara prilly menghentikannya.
"Apa tujuanmu melakukan ini Li..."
"Coba liat mama kamu Li!! Dia orang yang sudah melahirkan kamu, dia orang yang membesarkan kamu tuan Aliando Syarief!!! Ujar prilly meninggikan suaranya.
"Dan teganya kamu mengatakan dia tidak berguna" lirih prilly.
"Dia memisahkanku darimu" lirih Ali dingin.

Prilly mmekangkah dan berdiri dihadapan Ali. "Apa kamu tidak sadar, kamu yang menyuruh aku pergi waktu itu Li...kamu yang mengusir aku hiks... hiks. Apa kamu tidak ingat ketika kamu memaki aku...ketika kamu mengatai aku jalang dan....dan ketika kamu menyuruh aku membunuh Digo" lirih prilly dan suara melemah di kalimat terakhir.
"JANGAN BERTINDAK SEOLAH-OLAH KAMU YANG TERSAKITI LI!!! Teriak prilly.
Perlahan tatapan tajam Ali melemah digantikan tatapan sendu, dadanya kembali sesak mengingat kejadian dimasalalu.
Prilly menatap lirih Ali dengan pipi yang basah karena airmatanya.

."Jika kamu melakukan ini karena masalalu kita, maka lampiaskanlah semuanya padaku Li... Jangan sama mamah, Thea, Arnol dan papah. Jangan lukai hati mereka dengan sikapmu yang seperti ini...."
Prilly menunjuk dadanya "cukup hancurkan aku, hancurkan hatiku dan jangan mereka" lirih prilly.
"Disini....
Prilly kembali menunjuk dadanya
"Rasanya sangat sakit melihat perlakuanmu dengan mama".
"Kau bisa menghancurkan ku, akan tetapi aku mohon kembalilah menjadi keluarga ini lagi, keluarga kebanggaan Syarief" lanjutnya.
Prilly berjalan perlahan menuju resi yang menangis dipelukan Thea lalu memeluknya "hiks...hiks...cuman ini mah...cuman ini yang bisa prilly lakuin" lirih prilly.
Seketika pertahanan Ali runtuh, airmatanya yang sedari tadi ditahan kini jatuh membasahi pipinya, kini dia sadar telah menghancurkan orang yang dia sayangi.....

Bersambung...

KEMBALILAH PADAKU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang