part 21

1.6K 69 2
                                    


  
Seorang bocah yang sebentar lagi berusia 6 tahun itu duduk diruang tamu sambil memajukan bibirnya. Dia kesal dengan papa dan mamanya yang tidak ada dirumah.
"Aden minum susu dulu ya, tadi mamanya udah pesan" ujar bi Minah yang baru muncul membawa segelas susu.
"Gak mau..Digo mau nungguin mama dulu" jawab Digo sambil melipat tangan didepan dada.

Tap...tap...tap..
  Suara langkah sepatu memasuki kediaman Syarief, Digo yang melihatnya pun langsung bangkit dari sofa...
"Papa!!
Teriak Digo dan berlari kearah ali...
Ali langsung membawa Digo kedalam gendongannya..
"Anak papa kenapa belum tidur..Hmm" tanya Ali..
"Gimana mau tidur papa sama mama gak ada dirumah" Rajuk Digo.
  Ali terkejut mendengar ucapan Digo, papa dan mama? Yang artinya prilly pun tidak ada dirumah. Entah kenapa hati Ali tak tenang mengetahui bahwa prilly tidak ada dirumah tetapi dia berusaha menghilangkan u aja ya, Digo gak tenang kalo mama belum pulang" jawab Digo yang mulai sedih.
   Sedari tadi stela memperhatikan keduanya,Ali pun mengalihkan pandangannya kearah stela..
"Saya percayakan anak saya padamu" ujar Ali dengan formal.
Stela mengangguk, Ali pun langsung pergi dari sana. Ada rasa sedih dihari stela melihat Ali yang begitu khawatir dengan prilly
"Tidak bisakah Ali melihatku sedikit saja" batin stela miris..
  Ali mengendarai mobilnya dengan ugal-ugalan bingung harus mencari kemana "kamu dimana pril" gumam Ali khawatir. Ditambah dengan hujan turun dengan derasnya membuat rasa khawatir Ali semakin besar.

Sedangkan ditempat lain, prilly sedang duduk di halte bus sambil memeluk sebuah  plastik, tubuhnya menggigil karena kedinginan hpnya pun lowbat.
"Ini udah tengah malam, jarang ada taksi yang lewat" batin prilly.

Sudah satu jam lamanya prilly menunggu taksi tetapi tidak ada yang lewat tidak ada pilihan prilly terpaksa harus menahan hujan. Dengan pasti prilly pun berjalan sambil memeluk plastik. Prilly mulai menyebrangi jalan, akan tetapi sebuah mobil tiba-tiba melaju sangat cepat...
"Tin...tin...tin...

Bruk......

Prilly tergeletak dipinggir jalan, akan tetapi dia masih sadarkan diri dan tidak merasa kesakitan sama sekali, ternyata ada yang memeluknya.
"Ali.... Gumam prilly.
Orang yang menyelamatkan dan memeluknya adalah Ali.

"Kamu bisa gak sih prill jangan ceroboh kalo nyebrang itu liat kanan kiri , jangan langsung jalan aja" omel Ali pada prilly.
Saat ini mereka sudah berada didalam mobil Ali
"Kalo tadi aku terlambat sedikit aja..."
  Tidak..Ali tidak mau membayangkan itu, jangan sampai itu terjadi.
Prilly hanya bisa tertunduk seperti seorang anak kecil yang dimarahi orangtuanya.
"Truss ngapain kamu keluar malam-malam" tanya Ali
"Aku tadi pergi....
  Ucapan prilly tiba-tiba berhenti karena Ali langsung menarik prilly kedalam pelukannya
"Jangan pergi prill" lirih Ali..
"Aku mohon jangan tinggalin aku sama Digo, maafin perkataan aku tadi pagi. Aku gak akan biarin kamu pergi meskipun kamu gak bawa Digo" lanjut Ali...
Prilly sekarang paham apa yang ada dipikiran Ali...
"Aku harus pergi Li, aku gak ada hubungan...
" Kamu itu mamanya Digo, kamu itu mamanya anak-anak aku prill, itu artinya kita masih memiliki hubungan" potong Ali ..
"Aku masih cinta sama kamu" lirih Ali..
Prilly tersenyum miris mendengar ucapan Ali, setetes airmatanya keluar. Tiba-tiba dia teringat saat Ali mmembela stela didepannya...
"Gak usah bilang cinta kalo ternyata stela...

"Aku punya alasan kenapa bisa percaya sama stela Li" ujar Ali memotong ucapan prilly..
Ali melepaskan pelukannya dan menggenggam kedua tangan prilly...
"Aku bakalan cerita semuanya sama kamu"...

Flashback on
5 tahun yang lalu

Saat ini Ali sedang berada di kediaman adinata untuk membahas masalah bisnis bersama dengan ayah stela yaitu Antoni adinata. Saat sedang sibuk membahas tentang proyek tiba-tiba..
Brak.....

Suara pintu terbuka dengan keras sehingga menampakkan seorang wanita yang menangis.
"Stela...ada apa denganmu nak" tanya antoni dengan nada yang khawatir.
Stela langsung berlari menghambur kepelukan ayahnya..
"Pi...hiks... hiks.. stela udah cerai sama mas Brayen.." Isak stela..
"Tapi stela gak bisa dapetin hak asuhnya Leon hiks..hiks" lanjut stela.
  Antoni menjadi sedih melihat anaknya Ali juga ikut iba melihat stela, dia tahu bagaimana rasanya berpisah dengan sang anak.
"Pi..hiks... hiks bantuin stela buat dapetin hak asuh Leon pi"...

Antoni hanya bisa terdiam dia tidak tahu harus berbuat apa, melihat keterdiaman ayahnya stela pun langsung melepaskan pelukan sang ayah dan lari masuk kedalam kamarnya.
  Satu Minggu sejak kejadian itu, stela menjadi sering mengurung diri didalam kamarnya, Antoni pun meminta tolong pada Ali agar stela tidak sedih lagi.
  Ali sangat berhutang Budi kepada Antoni, karena dia turut andil membantu Ali membangun perusahaannya.
Dengan membuat stela menjadi sekretaris Ali, ternyata bisa membuat stela menghilangkan kesedihannya. Selama bersama stela, Ali juga melihat stela sangat menyayangi anak kecil.
Flashback off

"Hal itu yang buat aku percaya sama stela pril" ujar Ali setelah menceritakan semuanya.
  Prilly hanya bisa terdiam bingung apakah dia harus mempercayai ucapan Ali.
Melihat reaksi prilly, Ali pun menghela nafasnya pelan...
"Aku ngerti gak semudah itu agar kamu percaya, tapi aku mohon sama kamu jangan pernah berniat untuk tinggalin aku ya" mohon Ali...
"Aku gak punya alasan apa-apa untuk gak ninggalin kamu" lirih prilly.
"Apa memang gak ada lagi kesempatan buat aku" lirih ali
  Inilah pertanyaan yang paling dihindari prilly dia tidak tahu apakah hatinya masih bisa menerima Ali..
"Aku gak tau Li"...
"Aku ingin kamu juga pikirin stela Li, ayahnya itu berharap agar kamu menjaga stela itu artinya kamu sama stela harus..."

"Aku gak pernah cinta sama stela, ayahnya nitipin stela bukan berarti aku harus selalu sama stela" potong Ali tegas..
"Jika memang stela menjadi penghalang, aku bisa menyingkirkan dia" lanjut Ali dingin..
Prilly gelagapan menghadapi Ali yang mulai dingin..
"Gak gitu juga Li..."

"Jika kamu belum percaya sama aku gak papa asalkan kamu gak pergi" ujar Ali kembali lembut.
"Aku bakalan berjuang untuk membuat kamu percaya lagi sama aku, aku bakalan singkirkan semua orang yang berniat buat ngehancurin hubungan kita, biarkan aku yang berjuang sedangkan kamu hanya perlu berusaha untuk memantapkan hatimu untuk bisa menerimaku lagi" ujar Ali penuh keyakinan...

Saat ini prilly dan Ali sudah sampai dirumah, prilly langsung berjalan menuju kekamar Digo sedangkan Ali mengikuti prilly dari belakang. Saat diruang tamu mereka bertemu dengan stela, prilly menatap stela sejenak dan langsung berjalan kearah kamar Digo sedangkan Ali berdiri sejenak didepan stela
"Mulai besok anda sudah bisa kembali keapartemen anda, saya belum bisa sepenuhnya percaya dengan anda itu artinya anda berada dalam pengawasan saya. Dan mulai besok bersikaplah formal kepada saya, dimana pun dan kapanpun" titah Ali dingin tegas dan dengan bahasa yang formal.
"Dan satu lagi.. hilangkan perasaan anda kepada saya karena saya tidak akan pernah membalasnya" lanjut Ali.
Ali langsung beranjak darisana meninggalkan stela yang terdiam mematung..
"Apakah ini saatnya untuk menyerah" batin stela.

Prilly dan Digo sudah berbaring di ranjang tak disangka ternyata Digo menunggu prilly sampai pulang.
"Seharusnya Digo gak usah tungguin mama" ucap prilly
"Digo gak tenang kalo mama belum pulang" ujar Digo yang mulai cemberut..
"Oh ya papa dimana, Digo juga mau tidur sama papa" lanjutnya...
  "I'm here honey" ujar Ali yang tiba-tiba muncul.
Alipun langsung berbaring disamping kiri Digo sedangkan prilly disamping kanan Digo...
"Hari ini Digo mau tidur sama mama dan papa" ujar Digo...
Prilly sebenarnya ingin protes ketika Ali berbaring disamping digo, akan tetapi mendengar ucapan Digo dia mengurungkan niatnya...
Ali mengelus rambut Digo, dia juga menginginkan momen seperti ini...
"Sebentar lagikan ulang tahun digo, jadi Digo mau minta hadiah apa dari papa" tanya Ali...
"Dari dulu Digo pengen jumpa sama papa tapi kayaknya udah terkabul deh" jawab Digo tanpa sadar bahwa ucapannya membuat Ali kembali sedih

"Truss kalo dari mama, Digo mau apa" tanya prilly, dia tahu bahwa Ali sedih mendengar ucapan Digo...

Digo berpikir sejenak, kemudian menatap Ali...
"Menurut papa, Digo minta apa sama mama" tanya Digo meminta pendapat Ali..
Ali kembali berpikir, merasa mendapatkan ide Ali pun berbisik pada Digo...
Prilly heran dengan kedua laki-laki didepannya...
"Tapikan udah ada dari bunda Dita"..
Ucapan Digo yang mampu prilly dengar..
"Tapi beda, itukan punya bunda Dita, kalo yang dari bunda ya nanti jadi punya Digo sepenuhnya" ujar Ali...

"Jadi Digo mau hadiah apa dari mama" tanya prilly..

Ali dan Digo bertos ria, kemudian menatap prilly
"Ma...Digo mau dedek bayi yang lahir dari perut mama....

Bersambung...

KEMBALILAH PADAKU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang