part 4

2K 72 0
                                    

Setelah pulang dari rumah ali Rian dan Arnol pergi kekantor Kevin. Sesampainya didepan ruangan kevin, mereka bertemu dita, sekretaris Kevin. "Saya ingin bertemu dengan pak Kevin" ucap Rian.
"Pak Kevinnya ada didalam pak, kayaknya lagi stress gitu karena perusahaan terancam bangkrut" sahut Dita. Rian sudah tau apa yang menyebabkan hal ini terjadi sepertinya ia harus sedikit membantu perusahaan Kevin. Tanpa banya tanya Rian langsung masuk kedalam. Sedangkan Arnol ketika ingin masuk, ia menatap Dita yang juga Dita menatapnya intens. Arnol tersenyum lebar, aku tau aku tampan, tak usah menatapku seperti itu" ucap Arnol bangga. " Maaf tuan, ada cabai di gigi anda" ucapnya dengan sopan.
Arnol langsung mengambil ponselnya dan memeriksa giginya, memang benar ada cabai digiginya, karena malu Arnol langsung masuk kedalam.

Didalam ruangan kevin, mereka duduk di sofa. Wajah Kevin memang sangat gusar menghadapi perusahaan nya. "Om, tau apa yang sedang terjadi padamu nak, tapi tenang saja ini tidak akan lama om sudah menyusun rencana" ucap Rian.
"Semua berita tentang aku dan prilly udah menyebar om, aku gak bisa menghentikannya karena Ali lebih berkuasa om dan cuman Ali yang bisa menghentikan semua ini" sahut Kevin dengan wajah gusar.
" Untuk 1 bulan ini biarkan semua berjalan dan om akan bantu kamu untuk mempertahankan perusahaan kamu, om akan berusaha mengalihkan berita tentang kamu dan prilly"
Kevin dan Arnol bingung apa yang dimaksud Rian. "Mengalihkan bagaimana om" tanya Kevin.
"Om akan menikahkan Prilly dengan Arnol dan om akan secepatnya mengumumkan berita pernikahan ini. Kevin dan Arnol sama-sama terkeju. Arnol membuka mulutnya lebar dan matanya, ia heran dengan papanya ini, kenapa tidak bicara dulu denganya.
Brak...
Saking marahnya dengan sang papa, Arnol memukul meja didepannya dengan kuat sehingga membuat kevin dan Rian terkejut. "Papa ini apa-apaan sih!!!, Tadi papa bilang ke ka Ali untuk ngasih perusahaan ke aku dan sekarang papa mau nikahin aku sama prilly!!! Ucap Arnol marah.
"Jika seperti ini terus aku akan cepat mati, Ali pasti langsung bunuh gue karena dari dulu kan dia gak pernah suka sama gue" batin Arnol. Arnol merasa hidupnya akan seperti FTV yang berjudul "istriku adalah mantan kakak iparku".
Rian langsung menjitak kepala Arnol, "kau pikir aku bodoh dengan memberikan perusahaan padamu kau adalah anakku paling bodoh jadi tidak mungkin aku memberikan semua asetku padamu, itu hanya ingin menggertak Ali saja" ucap Rian.
"Untuk pernikahan kamu sama prilly itu cuman settinngan saja agar berita tentang Kevin dan prilly setidakknya bisa berkurang" lanjut Rian.
"Tapi pah, Ali pasti akan ngincar aku terus, papa kan tau kak Ali gak pernah suka sama aku"
Dari dulu sejak Rian mengangkat Arnol sebagai anaknya Ali tidak pernah suka kepada Arnol. Ali merasa orangtunya tidak menyayanginya dan adik perempuannya Thea lebih suka bermain dengan Arnol ketimbang dirinya.
"Tapi om Ali itu sangat berkuasa, pasti lebih mudah untuk mengincar Arnol" ucap kevin dengan nada khawatir.
Rian memperlihatkan senyum devilnya "Ali gak akan bisa berbuat apa-apa jika semua sudah terbongkar" ucap Rian.
Kevin dan Arnol sangat bingung dengan ucapan Rian, melihat hal itu Rian berdecak kesal "kalian berdua sama-sama bodoh, ikuti saja permainannya" ucap Rian.

1 Minggu kemudian....
Seorang wanita dengan angkuhnya memasuki kantor Ali. Semua karyawan disitu memang mengakui kecantikannya tetapi sifatnya yang sombong membuat karyawan sangat membencinya.
"Apa Bu Renata dan pak Ali memiliki hubungan" tanya salah seorang wanita pada temannya
"Kemungkinan begitu, tapi menurutku mereka tidak cocok Bu renata orangnya sombong" jawab karyawan itu. Ternyata ucapan mereka didengar renata. Renata mendekat kearah mereka berdua "sebentar lagi gue bakalan jadi nyonya Syarief, jadi bersiaplah karir klian akan hancur" ucap Renata sambil tersenyum miring.
Dengan gaya yang angkuh Renata masuk kedalam ruangan Ali, Reno sang sekretaris Ali ia lewati begitu saja "dasar ular" batin reno.
Renata tersenyum melihat ali yang serius bekerja. "Hai Li apa kabar" ucap Renata sambil memeluknya dari belakang. Ali hanya diam dan tidak menolak pelukan dari Renata. Merasa dikacangi Renata berdecak kesal.
"Li temanin aku kesalon yuk, aku udah lama loh gak kesalon" ajak Renata dengan nada centilnya.
"Ali menghembuskan nafasnya ia mengambil sebuah kartu dari dompetnya dan menyerahkan kepada Renata "kamu aja yang pergi ya, aku lagi banya kerjaan" ucap ali.
"Yah.. padahal aku mau jalan sama kamu" sungut Renata padahal dalam hati ia senang karena dikasih ATM yang isinya ratusan juta. "Yaudah aku pergi dulu ya..,muach" renta mencium pipi Ali.
Ali termenung apakah ia harus menerima Renata kembali, sejujurnya sekeras apapun menolak hatinya masih tertuju pada Prilly sedangkan Renata hanya masalalunya rasa untuk Renata sudah hilang dan tergantikan oleh prilly.
Lamunan Ali membuyar ketika ada panggilan masuk dari Arnol. Ali mengabaikan panggilan dari Arnol. Karena Arnol terus menghubunginya ia terpaksa mengangkatnya.
"Kak..kerumah sakit sekarang!!" Teriak Arnol sambil tergesa-gesa.
"Memang kenapa siapa yang sakit" tanya Ali dengan nada khawatir. Akan tetapi panggilan sudah diputus Arnol.
Tanpa banyak tanya Ali langsung beranjak dari tempatnya menuju kerumah sakit. Dalam hati ia bertanya-tanya siapa yang sakit? Apakah ibunya?atau ayahnya?
"pak saya mendengar berita bahwa prilly dan...."
"Jangan bicarakan dia sekarang, aku harus kerumah sakit" ucap Ali tegas memotong perkataan Reno. Sesampainya dirumah sakit ia bingung ingin kemana iapun berusaha untuk menelepon Arnol akan tetapi sudah ada pesan wa dari Arnol "keruangan dokter pedro sekarang" begitulah isi pesannya.
"Apasih maunya anak itu" gumam Ali kesal. Dengan malas dia melangkah keruangan dokter pedro, saat ingin memutar gagang pintu ia mendengar perkataan seseorang dari dalam.
"Kau tau Ali memberikanku kartu ATM yang isinya ratusan juta"
Ali tidak jadi masuk kedalam dan memutuskan untuk mendengar dari luar. "Itukan suara Renata" batin Ali.
"Kau hanya mendapatkan kartu itu saja setelah kau berjuang menghancurkan rumah tangganya" ucap seseorang dari dalam yang ternyata adalah dokter pedro.
Ali terkejut mendengar ucapan dokter pedro, entah kenapa tiba-tiba jantungnya berdetak sangat cepat yang ada dibenak Ali sekarang yaitu apa maksudnya "Renata menghancurkan rumah tangganya". Ia tetap terdiam untuk mendengar percakapan mereka.
"Lihat saja Sebentar lagi aku akan menjadi istri Ali dan aku akan mendapatkan apa yang aku mau" ucap Renata sombong.
Pedro berdecak kesal "kau juga harus memberikan imbalan padaku, aku yang membantumu memalsukan hasil tes DNA anak Prilly" ucap Pedro kesal...

KEMBALILAH PADAKU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang