part 23

1.3K 61 4
                                        


Satu Minggu setelah ulang tahun digo, hubungan prilly dan Ali semakin dekat. Perlakuan Ali yang sangat baik dan romantis membuat prilly mulai luluh, sepertinya hatinya sudah mulai menerima Ali kembali.
   Seperti saat ini Ali dan prilly mengantar Digo kesekolah bersama-sama. Ali sekaligus ingin kekantor dan prilly ingin kesupermarket. Digo terus tersenyum karena keinginannya sudah terkabul yaitu berangkat kesekolah diantar kedua orang tuanya.
  "Digo yang rajin ya belajarnya biar nanti bisa jadi orang sukses"  ucap prilly menasihati anaknya.
   "Biar bisa kayak papa kan" jawab Digo dengan tersenyum.
   "Gak usah kayak papa, papa kamu itu jelek" ucap prilly sambil melirik kearah Ali.
  Ali memutar bola matanya mendengar ucapan prilly "jangan percaya ucapan mama, papa itu ganteng makanya mama bisa cinta mati sama papa" sahut  Ali.
  Prilly memegang kedua pingganya dan menatap Ali tajam, Ali membalas tatapan prilly tak kalah tajam sedangkan Digo menghela nafas Melihat kedua orangtuanya.
"Digo masuk kedalam dulu ya" ucap Digo sambil meraih tangan Ali dan prilly bergantian. Dia langsung lari memasuki pekarangan sekolahnya.
  "Masuk mobil, biar dianterin ke supermarket" titah Ali.
  "Gak usah..udah dekat kok" jawab prilly dengan nada ketus.
   Sekolah Digo dan supermarket memang sudah dekat, hanya berjarak kurang lebih 50 meter.
   Ali menghela nafasnya, kemudian meletakkan kedua tangannya pada pipi prilly.
"Kamu aku anterin aja ya.. nanti kalo kamu jalan, kaki kamu pegal loh" ujar Ali dengan nada yang sangat lebay.
  Prilly memutar bola matanya malas dan menampilkan senyum palsunya "uuuu...perhatian banget cih..." Ucap prilly sambil mencubit kedua pipi Ali dengan keras.
   "Prill apa-apaan sih, sakit tau" ringis Ali sambil mengusap kedua pipinya.
  "Makanya jangan lebay" ketus prilly.
  Prilly langsung beranjak meninggalkan Ali dan menuju supermarket. Beginilah mereka, kadang akur kadang bertengkar dan  Ali akan berubah menjadi lebay dan super possesive jika berhadapan dengan prilly.
   Prilly memasuki supermarket untuk membeli bahan-bahan makanan dan cemilan. Tadi Dita menitipkan dibeli cemilan kepada Ali, setelah melahirkan Dita memang menjadi lebih kuat ngemil.
  Setelah selesai belanja, prilly pun membayar barang belanjaannya.
  Keluar dari supermarket, prilly berhenti sejenak. Entah kenapa dia merasa bahwa ada yang mengikutinya.
  Dia melihat kebelakang tetapi tidak ada orang, prilly pun kembali melangkah hingga tiba-tiba seseorang memegang bahunya.
  "Hai pril" sapa orang tersebut.
Prilly menghela nafasnya, dia sudah tau siap yang ada dibelakangnya. Prilly memutar badannya hingga dia sekarang berhadapan dengan pria itu yang ternyata adalah Rangga.
   "Jadi Loe yang ngikutin gue" ujar Prilly ketus.
Rangga membalas dengan senyum "jangan ketus gitu dong...nanti cantiknya hilang" jawab Rangga dengan tangan yang mengacak-acak rambut prilly.
"Ihhh mau Loe apaansih"...

"Gue mau kita nikah" jawab Rangga to the point.
Prilly terkekeh "gue heran deh sama Lo, setelah omongan Lo semalam sekarang Loe mau ngajak nikah emang dasar Loe gila ya"...
"Gue emang...

Ucapan Rangga terpotong dengan suara ponselnya prilly..
"Halo...ada apa mah..."

"Apa!!oke... prilly kesana sekarang"
Prilly mematikan ponselnya.
"Kenapa pril" tanya Rangga melihat wajah prilly yang khawatir.
  "Ada yang berusaha buat celakain papa rian" jawab prilly dengan nada khawatir.
  "Papa rian lagi koma, dan kata dokter tadi ada yang berusaha suntik mati papa" lanjut prilly.
   Prilly bergegas untuk pergi kerumah sakit.
  "Gue anter" ujar Rangga
"Tapi.."

Sebelum menolak tangan prilly sudah ditarik oleh Rangga menuju mobilnya.

Dirumah sakit...

Di depan ruang rawat Rian, sudah ada Ali, resi, Thea dan Arnol.
"Gimana keadaan papa" tanya prilly yang tiba-tiba muncul.
"Papa baik-baik aja, untung tadi mama datang tepat waktu sehingga pelakunya tidak jadi menyuntik papa, sekarang kita tunggu dokternya periksa papa dulu" jawab resi.
  Prilly menghela nafas lega, tiba-tiba tangan prilly ditarik oleh seseorang yang ternyata adalah Ali..
"Kok kamu bisa sih sama manusia jadi-jadian itu, kamu janjian ya sama dia" ucap Ali kesal.
"Tadi aku ga sengaja ketemu dia disupermarket dan setelah dengar kabar papa, dia nganterin aku kesini" jawab prilly.
Ali menatap Rangga tajam, dia tidak suka ketika Rangga selalu menatap prilly. Ali memeluk pinggang prilly erat.
"Kak, ini bukan saatnya mesra-mesraan" tegur Thea.
  "Iri bilang bos" jawab Ali ketus.
Melihat Ali dan prilly, Rangga mengepalkan kedua tangannya "gue akan rebut prilly dari Loe" batin Rangga.

"Keadaan pak Rian baik-baik saja, dan saat ini pak Rian sudah sadar dari komanya" ujar sang dokter.
  Seluruh keluarga Syarief pun menghela nafas lega.
Tak lama, ponsel Ali berdering...
"Halo..."

"Bawa dia ke rooftop rumah sakit"...

Ali tersenyum miring setelah mematikan panggilan.
"Pelaku yang mau celakain papa udah ketemu" ujar Ali.

Ali langsung beranjak dari sana menuju  rooftop diikuti oleh Arnol, Thea, prilly dan Rangga. Sedangkan resi pergi melihat keadaan Rian.

Bugh....bugh...bugh....

Tiga pukulan diberikan Ali kepada pria yang sekarang tergeletak di lantai
"Apa alasan Loe nyelakain bokap gue, punya dendam apa Lo hah!!! Teriak Ali penuh emosi.

Bugh....bugh....
"Jawab bang**t jangan diam aja!!!!"

Sang pelaku memuntahkan darah " saya....uhukkk..uhk..., Disuruh seseorang" ucapnya terbata-bata.

Ali menginjak perut sang pelaku
"Siapa yang menyuruhmu"...

"Sa...saya disuruh oleh".....

"Jawab!!!!

"Sa...saya...disuruh oleh stela... sekretaris anda tuan" jawab pria itu.

"Apa!!! Stela lagi" teriak thea.

Ali menatap tajam mata pria itu, sepertinya ada kesalahan. Semakin dalam dia menatap mata sang pria semakin Ali yakin bahwa yang dikatakannya itu tidak benar.

Ali meraih kerah baju sang pria dan memaksanya berdiri
"Sekarang Loe Jawab... yang mana wajahnya stela, wanita yang menyuruhmu" titah Ali tajam

Sang pria seketika menegang mendengar titah Ali, dia melirik Thea dan prilly bergantian.
Perlahan dia mengangkat jarinya...
"Dia....dia stela" tunjuknya pada prilly.

Sedangkan prilly yang ditunjuk merasa terheran...
"Saya bukan stela" jawab prilly.

Pria itu kemudian beralih menatap Thea
"Dia...dia stela yang menyuruh saya"...

Bugh...
Ali melayangkan pukulan kepada pria itu

"Ternyata benar dugaan ku, kau memfitnah stela" ujar Ali tajam.

"Sekarang gue tanya sekali lagi...siapa yang nyuruh Loe!!!!!

Sang pria hanya terdiam menatap Ali, kemudian sang pria, melirik Rangga...

Rangga yang ditatap pun mulai risau...

"Gue....gue...disuruh sama"....

Bugh....bugh...bugh....
Rangga langsung melayangkan pukulan bertubi-tubi kepada pria itu. Hingga sang pria tak sadarkan diri.
"APA YANG LOE LAKUIN!!!" Bentak Ali...

"Gue cuman mau bunuh bajingan kayak dia" jawab Rangga.

"Dasar bodoh...lihat dia pingsan, sehingga kita tidak bisa memaksanya untuk mengatakan siapa yang menyuruhnya" Jawa Arnol yang kesal dengan Rangga.....

KEMBALILAH PADAKU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang