part 24

1.2K 60 5
                                    


   Setelah kejadian dimana Rangga menghajar pria yang hampir membunuh Rian sampai pingsan, Rangga beranjak dari sana.
  Rangga berjalan sambil menghubungi seseorang...

"Loe kehabisan uang ya...kok bisa-bisanya sih Loe sewa orang bodoh itu, gak ada yang lain apa" omel Rangga dari ponselnya..
....

"Loe tau gak, kalo gue gak hajar tadi orang suruhan loe itu, rencana kita bakalan hancur"..
....

"Pokonya gue gak mau tau Loe harus singkirin orang itu sebelum dia sadar" lanjut Rangga..

Dengan kesal Rangga mematikan ponselnya dan pergi meninggalkan rumah sakit.

"Apa!!!, Kenapa bisa" teriak Ali kepada bodyguardnya.

"Saya juga tidak tau tuan, yang pastinya pihak rumah sakit sudah memberitahukan bahwa orang yang berusaha mencelakai tuan Rian sudah meninggal" lapor sang bodyguard.
 
"Hubungi pihak rumah sakit dan minta laporan tentang apa yang menyebabkannya meninggal, ini sedikit aneh kenapa dia bisa meninggal hanya karena pukulan seperti itu" ujar Ali.

"Baik tuan"...

1 Minggu kemudian...

Setelah mendapatkan informasi dari pihak rumah sakit, sang pria yang membunuh Rian didiagnosa memiliki penyakit jantung sehingga membuatnya meninggal.

"Loe tau gak, menurut gue ini sangat menggelikan" ujar Ali sambil terkekeh.

  "Menggelikan?, Maksudmu" tanya kevin

"Menurutku orang yang menyuruh untuk membunuh papaku adalah orang yang bodoh, masa dia menyuruh seseorang yang sakit jantung" jawab Ali.

"Dia mah mana perduli sama oraang suruhannya, yang terpenting itu tugasnya selesai" jawab Kevin jengah.

"Oh ya sepertinya hubunganmu dengan prilly agak renggang beberapa hari ini" tanya Kevin.
  Ali tersenyum tipis mendengar pertanyaan Kevin, memang beberapa hari ini dia agak menjauh dari prilly karena ada suatu hal yang ingin Ali rencanakan.
  Plok..
Kevin memukul pelan kepala Ali karena dari tadi Ali tersenyum tipis.
"Loe apa-apaansih" ringis Ali sambil memegang kepalanya.
"Loe sih, ditanya malah senyum-senyum"..

"Jadi gimana Loe sama prilly, apa jangan-jangan Loe dapet cewek lain trus Loe buang prilly lagi" tuduh Kevin.

"Gak mungkinlah, dihati gue cuman ada prilly" jawab Ali.

"Sebenarnya ada hal yang mau gue rencanain. Dalam waktu Minggu ini gue bakal lamar prilly lagi" lanjut Ali.

Uhukkk..uhukk....
  Kevin yang sedang minum tiba-tiba tersedak mendengar niat Ali yang ingin melamar prilly.
  "Apa loe bilang tadi? Lamar prilly?"

Ali menganggukkan kepalanya.
Hahahhhaha....
Tawa Kevin seketika pecah...
"Gue...gak yakin prilly bakalan Nerima Loe" ejek Kevin.

Ali memutar bola matanya " gue bakalan buat suasana seromantis mungkin buat ngelamar prilly nanti, prilly bakalan klepek-klepek dan terharu sama perlakuan gue nanti" ucap Ali sambil termenung membayangkan apa yang dia katakan akan segera terjadi.

"Terserah Loe deh, gue mau balik aja lebih baik main kuda-kudaan sama Mila daripada dengar angan-angan kamu yang mungkin gak bakalan pernah terjadi" cerocos Kevin sambil beranjak keluar dari sana.
 
"Gue juga mau pergi" jawab Ali

"Hari ini gue dibantuin sama stela buat beli cincin" lanjutnya.

Kevin yang sudah berada di depan pintu menghentikan langkahnya mendengar ucapan Ali.
"Jadi sekretaris Loe itu udah gak ngejar-ngejar Lo lagi" ujar Kevin dengan nada mengejek.

"Udah deh Loe pergi aja, eneg gue liat muka Loe" usir Ali.
Kevin pun pergi beranjak dari sana.

  Ali berjalan santai menuruni tangga, saat ini dia akan pergi membeli cincin untuk melamar prilly. Kali ini Ali akan meminta tolong kepada stela untuk membeli cincinnya, karena Ali tahu jika masalah perhiasan stela lah jagonya. Setibanya diruang tamu, Ali berpapasan dengan prilly dan melewati prilly begitu saja .
"Hari ini aku yang jemput Digo" ucap prilly tiba-tiba.
Ali menghentikan langkahnya
"Biar gue yang jemput Digo" ujar Ali dingin tanpa bantahan.
  Hati prilly terasa sesak mendengar Ali yang berbicara begitu dingin dengannya, prilly tidak tahu apa salahnya sehingga beberapa hari ini Ali mengacuhkannya.
Ali kemudian menghubungi seseorang...

"Halo"... Sapa Ali pada orang diseberang sana.
"Dimana posisi kamu stela" tanya Ali.

"Baiklah, setelah menjemput Digo, saya akan segera menyusulmu"...

Prilly meremas ujung bajunya kala dia tahu bahwa yang Ali hubungi adalah stela. Satu hal yang ada dipikiran prilly sekarang yaitu Ali dan stela janjian akan bertemu sekarang.

"A...aku mo..hon, katakan apa salahku sehingga kau mengacuhkanku" ujar prilly dengan nada yang bergetar menahan Isak tangisnya.
  Tanpa memperdulikan prilly, Ali berjalan keluar meninggalkan prilly. Dan tanpa prilly ketahui bahwa Ali senang ketika prilly memohon seperti itu padanya yang artinya prilly mulai menerimanya.

Di dalam kediaman Syarief hanya tersedia prilly, Ali dan Arnol pergi bekerja sedangkan Dita, Thea dan resi pergi kerumah sakit untuk menemani Rian.

     Prilly hanya bisa termenung mengingat kejadian tadi,sungguh hatinya masih terasa sesak. Matanya kemudian mengarah ke ponselnya berharap prilly menghubunginya.
Cling....
Bunyi tanda pesan masuk pada ponsel prilly. Dia langsung membukanya akan tetapi pesan itu tidak dari seseorang yang diharapkan, tetapi dari nomor yang tak di kenal.
"Nomor siapa ini" batin prilly.

Prilly menegang melihat beberapa foto yang dikirim seseorang yang tak dikenal.
Rasa sesak  kembali menggerogoti hatinya sambil meremas kuat ponselnya.
  Dalam foto tersebut terdapat gambar ali,stela dan Digo. Dalam foto itu mereka tampak seperti keluarga bahagia. Yang paling menyedihkan yaitu tertera foto dimana Ali dan stela sedang memilih cincin.
  Apa mereka akan menikah? Apa Ali berusaha menjauhkan Digo darinya dan mendekatkan Digo dengan stela? Apa selama ini Ali hanya berpura-pura baik padanya dan dengan perlahan akan mengambil Digo darinya?
Berbagai pertanyaan negatif muncul diotak prilly.
Dengan langkah yang gontai prilly beranjak dari sana.

"Siapa sih" gumam Mila dengan kesal ketika seseorang terus membunyikan bel rumahnya. Dengan langkah yang malas, Mila berjalan kearah prilly.

Ceklek.....

"Prilly"... gumam Mila.
Mila terkejut melihat prilly dengan wajah yang sembab datang kerumahnya.

Grep....
Prilly langsung memeluk Mila.
"Hiks..hiks.." prilly terisak didalam pelukan Mila.

"Loe kenapa prill" tanya Mila sambil mengusap-usap bahu prilly.

Mila melepaskan pelukannya dan menarik prilly untuk masuk kedalam rumahnya. Mila mila beranjak ke dapur untuk mengambil minuman.

"Sekarang cerita ke gue kenapa Loe nangis kek gini" tanya Mila.

Prilly mengeluarkan ponselnya dan memberikan kepada Mila.
Dengan penasaran Mila melihat ponsel prilly, matanya terbelak melihat foto ali, Mila dan Digo.
"Kmarenkan gue udah cerita sama loe, kalo beberapa hari ini Ali cuek banget sama gue" lirih prilly.
"Dan skarang gue tau dia udah mulai cinta sama stela" lanjutnya.
Melihat prilly yang sedih, Mila mengepalkan tangannya, emosinya mulai mendidih.
"Ehh ini ada apaan" tanya Kevin yang baru muncul.
"Sayang kenapa muka kamu kayak gorila gitu" lanjut Kevin saat melihat wajah istrinya yang sepertinya sedang marah.
  Dengan tajam Mila menatap suaminya...
"Coba kamu liat sahabat kamu ini"..
Ujar Mila sambil menunjukkan foto itu.
"Kmaren bilangnya berjuang mau dapetin prilly, nah ini malah mesra-mesraan sama cewek lain"...

Mila berdiri dan meraih tangan prilly "ayo kita samperin tuh cowok, biar gue bunuh plus selingkuhannya" ajak Mila dengan nnada yang menggebu-gebu.

"Eh sayang tenang dulu dong kamu gak.."

"Gimana mau tenang coba!! Ok jangan-jangan kamu juga udah tahu tentang ini tapi kamu sembunyiin" tuduh Mila pada Kevin.

"Iii...iya aku me..memang"...

"Tuh kan!!! Kamu udah tau semuanya" teriak Mila.

Kevin menggaruk tengkuknya, Mila dan prilly menatapnya tajam. Dia mula ketakutan.
"Ok gue bakalan cerita semuanya" ujar Kevin pasrah....

KEMBALILAH PADAKU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang