part 19

1.4K 72 1
                                    

  
      Dengan penuh amarah prilly berjalan keluar dari rumah sakit. Mendengar bahwa stela yang mencelakakan anaknya membuat emosinya memuncak seketika. Sesampainya diluar rumah sakit, Ali mencekal tangannya.
"Pril kamu mau kemana" tanya Ali
"Gue mau nyamperin wanita gak tau diri itu" jawab prilly sambil menahan emosinya.
"Pril, kamu tahan emosi kamu dulu jangan kek gini" ujar Ali berusaha menghalangi prilly.
Prilly menghela nafasnya "trus gue harus gimana sekarang"...
     "Aku mohon jangan apa-apain stela" mohon Ali.
  Mendengar ucapan ali, emosi prilly kembali melonjak dia menghempaskan tangan Ali.
"LO GIMANA SIH LI, STELA ITU NYELAKAIN DIGO LI, DARAH DAGING KAMU!!!, DAN SEENAKNYA KAMU BILANG JANGAN DIAAPA-APAIN!!! Ujar prilly meninggikan suaranya.
"Gue gak tau apa maksud Loe ngehalangin gue seperti ini, gue gak peduli, kalo Lo gak mau ngasih stela pelajaran biar gue sendiri ngelakuin" lanjut prilly.
  Prilly langsung pergi menggunakan taksi. Ali pun pergi keparkiran untuk menyusul prilly tak lama Kevin, Reno dan Thea juga menyusul dari belakang mobil Ali.

  Sesampainya dirumah prilly langsung masuk kedalam. Dilihatnya stela baru keluar dari kamar. Prilly berjalan mendekati stela menatapnya tajam.
"Kenapa Loe natap gue kayak..."
  Plak.....
Ucapan stela terhenti ketika prilly langsung menamparnya.
"LOE ITU MEMANG WANITA GILA YA!! APA SALAH ANAK GUE SAMPE LOE BERANI BUAT NYELAKAIN DIA HAH"!! Teriak prilly penuh emosi.
"Maksud Loe apaansih gue gak paham apa yang Loe bilang" sanggah stela sambil memegang pipinya.
"Loe pura-pura gak tau lagi" desis prilly.
  Saat ingin melayangkan tamparan lagi, seseorang menahan tangan prilly.
"Tahan emosi kamu prill" mohon Ali.
Yang menahan tangan prilly adalah Ali.
  Tak lama muncullah Dita dan Arnol dari kamarnya bersamaan dengan sampainya Reno, Thea dan Kevin.
"Ini ada apasih ribut-ribut" tanya Arnol melihat situasi yang sangat menegangkan.
"Wanita ini...
Ujar prilly sambil menunjuk stela
"Dia yang nyuruh orang buat NYELAKAIN DIGO" teriak prilly.
   Dita dan Arnol yang baru mengetahui berita itu terkejut.
"Gak...itu semua gak benar gue gak pernah suruh orang buat nyelakain anak Loe" sanggah stela.
Tatapan sendu stela memandang Ali...
"Li gue berani sumpah gue gak pernah nyelakain anak itu, parcaya sama gue Li" mohon stela.
  "LOE MEMANG...".

"Aku percaya sama stela" ujar Ali memotong ucapan prilly..
"Aku yakin kali stela gak mungkin ngelakuin hal sejahat itu" lanjut Ali tegas.
  Semua orang terkejut mendengar Ali yang membela stela. Prilly tersenyum kecut.....
Thea yang sedari tadi terdiam pun mendekat kearah mereka. Dia menatap stela dan Ali bergantian dengan tajam.
"Kakak kok bisa sih percaya aja sama wanita ini" ujar Thea penuh emosi.
"Wanita ini suka sama kakak, jadi wajar aja kan jika dia ngelakuin cara licik" lanjut Thea dengan suara yang tinggi.
"GUE MEMANG SUKAK SAMA ALI TAPI GUE GAK PERNAH NGELAKUIN HAL JAHAT KEK GITU BUAT DAPETIN ALI!!! TERIAK STELA.
"selama ini memang Loe.....

"DIAM PRILLY!!!!
Lagi-lagi ucapan prilly terpotong oleh Ali. Yang ini lebih menyakitkan Ali menbentaknya hanya karena stela. Setetes airmata keluar dari matanya.
  Ali yang merasa tindakannya salah, langsung menarik prilly dalam dekapannya "maaf aku kelepasan pril, " lirih Ali..
Hiks...hikss...
Isakan prilly mulai terdengar, dia berusaha melepaskan pelukan Ali tetapi tidak bisa tenaga Ali lebih kuat darinya.
   "Aku mohon maafin aku" lirih Ali lagi, Ali sangat takut jika prilly kembali membencinya.
  "Lepasin gue Li". Ujar prilly memberontak.
"Gak, aku gak bakalan lepasin kamu sebelum kamu maafin aku" tolak Ali.
  Dengan sekuat tenaga akhirnya prilly bisa lepas dari dekapan Ali.
"Aku...hikss...hikss..." ISAK PRILLY
"AKU BENCI KAMU LI!!!AKU BENCI!!! teriak prilly.
Dengan penuh airmata prilly lari keluar dari rumah itu.
     "Jangan dikejar Li, biar prilly tenang dulu" larang Reno ketika melihat Ali ingin mengejar prilly.
  Ali kemudian menatap stela "jangan pernah keluar selangkah pun dari rumah ini, Loe dalam pengawasan" ujar Ali dengan tatapan tajamnya.
  Stela hanya mengangguk dan diapun beranjak darisana.

  Ali yang ingiin pergi tiba-tiba terhenti setelah mendengar ucapan Kevin
"Gue gak nyangka Loe bakalan ulangi n kesalahan Loe lagi, Loe nyakitin prilly untuk yang kedua kalinya"...
"Gue gak ada niatan buat nyakitin prilly, gue harap Loe gak usah ikut campur masalah ini" ujar Ali tajam.
Kevin tersenyum mengejek "gue gak akan tinggal diam ketika adik gue tersakiti"....
Ali membbalas tatapan Kevin tak kalah tajam "Loe mungkin anggap dia adik, tetapi satu hal Loe sama prilly gak punya hubungan darah, jangan karena Loe kenal prilly duluan Loe bisa ikut campur semua urusannya. Dan jangan pernah berpikir untuk memisahkan gue dan prilly seperti dulu, karena itu gak akan pernah bisa terjadi"..
  Ali pun langsung pergi dan meninggalkan Kevin yang masih emosi.

Prilly ternyata pergi kerumah sakit. Awalnya Mila dan resi yang menjaga Digo heran melihat mata prilly yang sembab. Akan tetapi prilly tidak mau menceritakan apa yang terjadi.
"Papa dimana" tanya Digo pada prilly.
"Dia lagi diluar sayang nanti juga datang" ujar prilly.
  Ada rasa takut dihari prilly, melihat pembelaan Ali terhadap stela membuatnya berpikir bahwa Ali dan stela menjalin hubungan. Yang dia takutkan adalah Ali akan mengambil Digo darinya apa lagi sekarang Digo sudah tahu bahwa Ali adalah papa kandungnya.
"Digo janji ya sama mama jangan pernah ninggalin mama" lirih prilly sambil menggenggam tangan putranya itu.
Mila dan resi semakin penasaran dengan apa yang terjadi, melihat prilly yang sepertinya akan kehilangan Digo membuat mereka yakin bahwa sesuatu telah terjadi.
"Mama kenapa ngomong kayak gitu, Digo gak akan ninggalin mama" sahut Digo...

  "Gimana sama papa" ujar Ali yang tiba-tiba muncul.
"Digo mau ninggalin papa" tanya Ali

"Gak, Digo gak mau ninggalin papa, nanti  digo, mama sama papa akan tinggal bareng" ujar Digo.
  Ali tersenyum mengusap-usap rambut Digo.
Ali menatap prilly yang dari tadi tidak mau melihatnya .
"Truss gimana kalo nanti mama yang ninggalin papa" tanya Ali dengan wajah yang pura-pura sedih.
"Gak mungkin, mama gak mungkin ninggalin papa mama udah lama nungguin papa biar cepat pulang, jadi gak mungkin mama ninggalin papa, iyakan mah?" Sahut Digo sambil menatap prilly.
Prilly mengerutuki ucapan Digo "kapan dia menunggu Ali" itu yang dipikirkannya.
  
  Pembicaraan mereka langsung terhenti ketika ada dokter yang masuk untuk memeriksa keadaan Digo

"Besok Digo sudah bisa pulang" ujar sang dokter sehingga membuat Digo senang...
Digo memeluk papanya..
"Mama ayo peluk Digo sama papa" rengek Digo.
  Dengan sangat terpaksa prilly mendekat, prilly hanya memeluk Digo akan tetapi Ali malah menarik pinggangnya...
"Dengarkan penjelasanku dulu prill" bisik Ali.....

KEMBALILAH PADAKU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang