20 | Aku, kamu dan sate

1.7K 197 15
                                    

"tapi kalo menurut gue ya, satenya sih emang special cuma yang lebih bikin special lagi karena makannya sama lo, kak"

•••

Seperti biasa, sudah menjadi kewajiban seorang arion mingyu ketika di pagi hari, menjemput sang gebetan, azura wonwoo, agar berangkat ke sekolah bersama.

Mingyu yang sudah siap, sekarang ini sedang duduk diatas motor, menunggu wonwoo di depan rumahnya, sesekali melihat ke kaca spion motornya untuk mengecek lagi penampilannya pagi ini.

Kira-kira sudah ganteng atau belum.

Setelah 5 menit menunggu, akhirnya wonwoo pun muncul, keluar dari rumahnya menghampiri mingyu.

"selamat pagi, jodohku!" sapa mingyu.

"gak selamat pagi juga, bukan jodohku" jawab wonwoo.

Mingyu yang mendengar itu hanya tersenyum dan mengusak pelan kepala wonwoo gemas, membuat wonwoo jadi berdecak kesal.

"ish arion, jangan diacak-acak dong rambutnya, gue udah rapihin ntar jadi berantakan lagi!" omel wonwoo.

"biarin, biar lo gada yang lirik" sahut mingyu.

wonwoo menatap mingyu dengan tatapan datarnya "cih dasar"

Mingyu berhenti mengusak rambut wonwoo, kini tangannya bergerak mengambil helm yang sudah dia siapkan untuk wonwoo, lalu memakaikan lagi benda itu di kepala wonwoo.

"yuk berangkat!" ucap mingyu, setelah selesai memasangkan helm ke kepala wonwoo.

Wonwoo mengangguk lalu naik ke atas motor mingyu, duduk di belakang cowok itu, dan dengan reflek memegang jaket mingyu sebagai pegangan takut-takut nantinya dia akan terbang ketika mingyu mengebut.

"kak, gue kalo ngebut gak main-main lho, jaket gue gak akan cukup buat jadi pegangan lo" peringat mingyu.

"ya terus? gue harus megang apa?" tanya wonwoo.

mingyu tersenyum, lalu mengambil tangan wonwoo untuk memeluk pinggangnya "nah harusnya gini, kan aman, dijamin lo gabakal terbang kalo gue ngebut nanti".

Wonwoo hanya diam, walau tanpa sepengetahuan mingyu sekarang ini wonwoo sedang sibuk menahan senyumannya.

"lo udah aman, jadi ayo kita berangkat!" seru mingyu.

Mamat, motor kesayangan mingyu itu pun mulai berjalan menyusuri jalan panjang menuju ke sekolah bersama wonwoo, lagi.

Dan nyatanya, laju motor mingyu berjalan dengan pelan, selama perjalanan mingyu sama sekali tidak mengebut. Tentu saja, mingyu gaakan mungkin melakukan itu, mingyu gak mau wonwoo kenapa-napa, mingyu ingin wonwoo bisa sampai di sekolah dengan selamat, tanpa cacat sedikitpun.

Pelukan di pinggang itu, anggap saja sebagai bensin untuk mingyu agar tetap melajukan motornya menuju ke sekolah.

Sampai di parkiran, mingyu pun memakirkan motornya, wonwoo turun dari motor, lalu seperti biasa, mingyu akan membantu wonwoo membuka helmnya.

"mingyu" panggil wonwoo.

"hmm?" sahut mingyu lalu menatap wonwoo.

Beda | Meanie [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang