*
*
*
Awalnya mungkin akan didasari sesuatu yang bagus dan indah.Berjalan perlahan namun pasti hingga konflik, namun sangat sayang pernikahan mereka sejak awal memang tak berjalan lancar.Di abad ini masih ada yang nama nya perjodohan dan anak-anak lah yg menjadi korban. Syukur jika kedua calon mempelai menerima perjodohan, bagaimana jika kedua nya menolak. Saling bertentangan, namun keduanya sama-sama diam dan berakhir menjadi sebuah kesalahan.
Sejak awal Lee Seokjin telah menegaskan pada sang ibu jika ia tak ingin dijodohkan. Akan tetapi keras nya paksaan dan desakan setiap sudut keluarga membuat nya menerima semuanya.
Setahun yg lalu ia resmi menikah dengan seorang model ternama. Ketika itu karir nya pun tengah berada di puncak, sebagai seorang CEO muda ternama.
Berita tentang pernikahan nya menjadi ladang bagi kedua nya untuk memanen keuntungan dari perjodohan itu.
Kedua nya sepakat untuk tidak memiliki anak hingga usia pernikahan mereka menyentuh angka satu tahun. Setelah itu maka perjanjian mereka berakhir begitu pula dengan hubungan suami istri mereka. Namun sayang nafsu membuat perjanjian mereka batal, malam itu Jin tak bisa menahan hasrat dan berakhirlah dengan sang istri, Jung Se Ra hamil anak nya.
~o0o~
''Bukankah hari ini jadwal melahirkan Kakak ipar? " Hoseok menikmati secangkir kopi pahit dengan di temani bolu gulung rasa keju.
Dengan pemandangan malam kota Busan, kedua insan itu tengah duduk bersantai di balik kaca besar perusahaan. Menikmati setiap kejapan lampu seperti bintang yang terlihat sangat indah dari ketinggian 20 meter.
''Hmm " Seokjin menyeruput teh hijau yang juga ikut terhidang di atas meja kaca yang menemani mereka.
'' Kau tak menemaninya kak ? Apa kau masih tak percaya jika itu anak mu? Kau tahu sendiri, kakak ipar bukan wanita murahan. Lalu kenapa masih curiga tentang anak itu dan dan ku dengar kakak ipar juga tak ingin merawat anak itu." Jin menoleh menatap dalam kelam mata Hoseok.
Yang adik nya katakan itu benar, bagaimana pun juga saat ini Se Ra tengah berjuang melahirkannya darah dagingnya. Dan yah sekali lagi benar,jika istri nya itu tak mau merawat buah hati mereka
''Ku pikir aku belum siap menjadi seorang ayah, terkadang aku berpikir bagaimana aku bisa merawat bayi itu nanti ketika Se Ra meninggalkan nya bersama ku. Apa aku sanggup, a-aku hanya takut tak akan sanggup. Terlepas dari kenyataan bayi itu darah daging ku atau bukan. " Setiap nada turun satu oktaf di setiap kata yang terlontar dari mulutnya.
Raut wajah gelisah terpampang jelas di wajah Seokjin. Ia hanya belum siap jika harus menjadi ayah tunggal bagi anak nya nanti. Se Ra telah memutuskan jika ia akan menyerahkan penuh hak asuh sang anak pada Seokjin.
'Aku akan pergi, jika dan anak ini ikut bersama mu. Jika kau tak ingin antar kan saja ke panti asuhan'
Kata demi kata yang terlontar dari mulut Se Ra kala mereka mengetahui jika mereka akan memiliki buah hati. Seokjin marah pada saat itu, namun ia juga tak ingin ikut membuang anak nya seperti yang Se Ra lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Separate
Fantasy[ follow sebelum baca] Brothership✓ VMIN✓ Sebuah dinding besar telah terbangun di kehidupannya sejak awal. Bukan tanpa dasar, keberadaannya yang diragukan menimbulkan sebuah keretakan. Tidak ada keharmonisan dalam kisahnya, ia hanya remaja penyakit...