[ follow sebelum baca]
Brothership✓
VMIN✓
Sebuah dinding besar telah terbangun di kehidupannya sejak awal. Bukan tanpa dasar, keberadaannya yang diragukan menimbulkan sebuah keretakan.
Tidak ada keharmonisan dalam kisahnya, ia hanya remaja penyakit...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
* * *
[8 years later ]
''TAEHYUNG-AHH" gelegar suara itu mengumandang lepas.
Suara pria itu terdengar hingga ke lantai 2 rumah mewah itu. Membuat setiap insan terkejut dan keluar dari kamar masing- masing.
Si empu yang di teriaki tengah bergulung lembut dalam balutan selimut sutra nya. Menikmati hangat nya benda itu dalam menemani alam mimpinya.
''JUNGKOOK-AH " sekarang nama nya berganti.
Tapi tetap tidak ada gunanya, kedua bocah tetap pada apa yang mereka lakukan.
''Yak! Kalian berdua tidak mendengar kan papa hah" kesabaran ayah itu sudah habis.
Sedari tadi ia hanya menjadi radio rusak yang tak dihiraukan oleh kedua putranya. Sementara kedua bocah itu tetap tidur dengan nyaman tanpa terganggu sama sekali.
''Taehyung , Jungkook kalian ingin papa marah eoh." Ia coba menahan amarah nya.
Selalu setiap ini di setiap pagi, bersyukur saja hari ini hari Minggu jadi kedua makhluk itu tidak sekolah. Tapi bagaimana pun juga sekarang sudah pukul 10 . Ia jadi bingung kenapa kedua putra nya itu bisa tidur selama itu.
''Kalian benar-benar yah membuat papa marah, jika ada mama mu disini pasti ia akan mengomel A sampai Z " ia pukuli pantat kedua putra nya pelan tuk membangun kan.
Menarik selimut, hingga bantal sudah ia lakukan jika masih tak berhasil maka ia akan menggunakan jurus terkahir.
Air
''Aku bangun pa." Taehyung duduk sembari mengucek matanya yang masih terasa lengket.
Sebenarnya ia sudah bangun sedari tadi, semenjak teriakan pertama sang ayah. Namun ia kembali menelungkup masuk ke dalam selimutnya hingga suara sang ayah menggelegar memanggil sang adik. Ia juga sempat berhitung sampai tiga, dan yah pada hitungan ketiga sang ayah tiba di kamar nya.
Sebelum hitungan nya berubah jadi empat ia memang harus bangun. Cukup jungkook saja yang merasakan dingin nya air di pagi hari.
''Kau sudah bangun? Bisakah kau bantu papa membangunkan Jungkook, Mama mu berangkat tadi pagi ke Jepang. Kita juga harus kembali ke Amerika, jadi kau mau membantu papa kan?." Taehyung mengangguk di setengah sadar nya.
''Baiklah papa akan turun, ah Taehyung jangan lupa minum obat mu ."
Cup
Selalu seperti ini, Taehyung merasa hangat ketika sang papa tersenyum dan mencium kening nya.
''Jangan sakit lagi "
~o0o~
''Hari ini aku ulang tahun! hari ini aku ulang tahun!" Teriakan melengking itu memenuhi lorong setiap bagian rumah besar itu.