Separate 12!

1.6K 167 20
                                    

Temen malming buat yang jomblo

Temen malming buat yang jomblo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*
*
*

Jimin pikir sekolah itu menyenangkan, bermain bersama teman , tertawa dan yah dari sudut pandang nya begitu menyenang kan. Tapi nyatanya saat ini Jimin duduk sendiri di pojok kantin. Mengaduk-aduk makanannya tanpa minat, sedari awal semua hal yang ia lewati biasa saja.

Tak ada satupun siswa yang berniat untuk menjalin pertemanan dengan nya. Mendekat saja mereka takut apalagi berteman dengan Jimin.

Prang

Jimin berhenti dari kegiatannya, menatap ke depan. Bunyi nyaring dari logam yang membentur lantai membuat atensi semua orang tertuju pada si pelaku.Segerombolan siswa berdiri dengan angkuhnya di depan siswa lain.

''K-kumohon jangan ganggu aku" si korban bercicit pelan dan menunduk. Kentara sekali perasaan takut sehingga tubuh yang telah basah oleh kuah sup itu bergetar.

''Hei jangan seperti itu aku hanya bermain-main,apa itu tidak boleh?" Si pembuat onar berucap dengan nada santai, bahkan kelewatan santai. Dan disambut tawa oleh siswa yang berdiri tepat di belakang siswa urak-urakan itu.

Yah biasa, drama anak sekolah pun terjadi. Kisah si cupu dan si pembuat onar pun terjadi, awalnya Jimin tak ingin ikut campur. Akan tetapi lama kelamaan sikap siswa yg menindas semakin keterlaluan. Pemuda itu bahkan tak segan-segan menuangkan sup rumput laut panas pada si cupu.

Jimin yang jengah dengan bubur di depan nya makin jengah melihat adegan di sekitar nya. Pada dasarnya Jimin itu tak peduli sekitar,toh ia selalu di rumah tanpa sosialisasi. Tapi kali ini berbeda, hal hal yang sering ia lihat di drama live lansung di depannya.

Berlagak sebagai tokoh utama ia ambil sekotak tisu dan berjalan mendekat, santai sambil terus memata-matai.

Prang

Suara alumunium berbenturan dengan lantai kembali terdengar. Jimin yang mendekat pun ikut terkejut. Di Sana si pembuat onar dan geng nya, serta si cupu masih berdiri. Tapi kali ini ada satu orang lagi yang ikut berdiri.

Dari analisa Jimin, dia bukan siswa disini. Pemuda itu terlihat seumuran dengan nya, menggunakan celana hitam serta jaket denim. Yang membuat seorang Lee Jimin terkagum-kagum adalah aksi nekat si pemuda.

Hey Jimin berniat menghampiri hanya untuk melerai pembullyan itu, tapi pemuda itu melerai bahkan membalikan keadaan. Dimana saat ini si pembuat onar ikut kotor terkena tumpahan makanan serta kuah sup rumput laut yang tak lagi panas.

''Wuah wuah lihat, seorang malaikat datang menolong mu Ji-hoo." Si pembuat onar berbicara sinis, tertawa kesal dan memandang remeh si pemuda.

Ji-hoo,korban pembullyan itu hanya bisa tertunduk diam. Si pembuat onar, sebut saja nama nya Kyung Sok, Ahn Kyung Sok.  Ia masih berdiri di sana dengan tatapan remeh dan wajah merah kentara menahan amarah.

Jimin pun masih tetap di sana,tak maju atau pun mundur. Di tangannya masih ada sekotak tisu.

'' Siapa kau yang dengan berani mempermalukan ku sialan."kedua tangan Kyung Sok terkepal kuat.

Hal itu tak membuat pemuda di depan nya takut, bahkan wajah'nya senantiasa datar.

''Hah aku hanya bermain-main,apa itu tidak boleh?"Pemuda itu benar-benar membalikan keadaan, kata-kata yang beberapa saat lalu Kyung Sok katakan kembali ia lontarkan.

Desas-desus para siswi maupun siswa terdengar ricuh, tempat itu seketika menjadi pusat perhatian.Jimin yg merasa kasihan akhirnya mendekat.

''Mari ku tolong membersihkan baju mu."
Jimin menawarkan selembar tisu dengan senyum.

Ji-hoo menerima dengan menunduk dan mulai membersihkan baju nya. Jimin juga ikut mengelap beberapa noda di sekitar lengan pemuda itu.

''Cih, ternyata si anak baru juga ingin jadi malaikat eoh." Kyung Sok berdecak kesal ketika melihat Jimin membantu Ji-hoo.

Si pemuda jaket denim tadi hanya diam tanpa melakukan apapun, selagi Kyung Sok tak main fisik ia juga tak melakukan apapun.

''Yak! Ji-hoo kau itu pembantu ku jadi tunduk lah pada ku."

Kyung Sok mulai berulah, ia maju dan dengan sengaja menabrakkan pundaknya pada si pemuda.

Pria berjaket denim itu menyunggingkan senyum sadis,ia menghela nafas pelan. Memutar pergelangan tangan kiri nya yang terkepal.

''Hei, jangan bersembunyi anjing kecil ku." Kyung Sok makin mendekat.

Srett

Namun sebelum menyentuh Ji-hoo yang tengah bersembunyi di balik Jimin, tangan kanan nya di tahan. Di tarik mundur membuat nya berdecih kesal.

''Kau benar-benar bosan hidup?" Kyung Sok mengulum ludah dan meludah tepat di samping si pria berjaket denim.

''Apa kau seorang mafia? Pembunuh bayaran? Atau seorang anak yang hobinya menghancurkan kehormatan kedua orang tuanya dengan sikap kekanak-kanakan? Apakah kau salah satu nya?" Pria itu bertanya santai. Tak ada beban dari setiap pelafalan nya,ia bahkan tersenyum ramah. Tak juga merasa risih ketika ratusan mata kini menjadikan mereka pusat perhatian.

''Yak! SIALAN." Kyung Sok berteriak, jari telunjuk nya berada tepat di mata si pria jaket denim.

''Park Taehyung, nama ku Park Taehyung bukan sialan." Dengan nada deep paling rendah ia berbicara.

Namun tetap saja perkataannya terdengar hingga ke pojok kantin. Para siswi mulai ribut, pemuda di depan mereka ternyata anak baru yang berasal dari Amerika.

''Ayo ikut aku, ku rasa kau tak akan nyaman membersihkan diri disini."
Jimin yang notabene nya risih dengan perhatian lansung menuntun Ji-hoo keluar dari kerumunan menuju toilet'.

Dan sekarang tinggallah Taehyung yang masih senantiasa tersenyum bodoh. Ia bahkan menghadang Kyung Sok yang berniat menyusul Ji-hoo.

'' Kau mau kemana? Aku hanya ingin bermain dengan mu." Dengan lugu Taehyung berucap, tak menanggapi wajah marah dari Kyung Sok.

'' Yak! Siapa kau sialan, berani-beraninya kau mempermalukan ku." Kyung Sok menghardik Taehyung, ia tak terima. Harga dirinya serasa dihempas lalu di injak-injak didepan semua siswa maupun siswi.

'' Yang jelas aku bukan salah satu diantara mereka." Taehyung tetap tersenyum, ia menatap keseluruhan arah sebelum kembali fokus pada Kyung Sok. Ia juga menekankan kata mereka yang memiliki dua makna.

'Mereka' pertama ia gunakan untuk menekankan bahwa ia ( Taehyung) tak termasuk kedalam kategori orang orang yang tak memiliki hati. Dan makna kedua dari 'mereka' yang Taehyung ucapakan menjelaskan bahwa ia bukan murid di sana. Ah lebih tepatnya mengatakan jika ia belum resmi menjadi salah satu murid di sana.

Merasa jika si korban pembullyan yang telah ia selamat kan sudah aman. Taehyung mulai melangkah pergi, meninggalkan Kyung Sok dengan segala rasa malu nya.

''Ah satu lagi, aku mungkin belum sekolah disini. Tapi satu hal yang harus kau ingat, jangan pernah mengganggu ku, be careful guys , I'm not a forgiving person as you might guess!"









'Masalah itu tak pernah ada,hanya manusia yang selalu mencari-cari nya '
~Hy~

**

Hay Hay, maaf akhirnya kurang bagus.

Buat update selanjutnya tergantung kalian yah 👌🏻

So~ kalian bisa sampain disini next update Hye harus nulis story' mana dulu 🙃

Di tunggu respon nya

Separate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang