Mansion utama kerajaan terlihat ramai, semua penghuninya tampak sibuk mondar-mandir ke sana ke mari. Menghias setiap sudut mansion dengan rangkaian bunga atau hal lainnya, semua terlihat mewah dan megah. Siapa pun yang melihat bisa dipastikan berdecak kagum.
Feliz menyusuri lorong penuh pekerja, wajah lempengnya memindai memeriksa hasil pekerjaan mereka semua. Meski hasilnya begitu memuaskan, tapi wajah itu tak terlihat tertarik atau sekedar menarik sedikit sudut bibirnya.
Di sampingnya ada Aried, pelayan setia ayahnya yang kini ditugaskan untuk menemani Feliz. Clavanth tahu jika putra sulungnya sudah bekerja keras untuk melatih adiknya, ini hanya sebagian dari imbalan atas tugas seribu tahun ini yaitu mengurus adik keras kepalanya.
Aried adalah pelayan yang memiliki kemampuan di atas pelayan lainnya. Kekuatannya sudah diakui oleh penguasa ke kegelapan, meski terlahir keluarga lain, Aried telah diasuh sejak kecil di dalam lingkungan istana ini. Dia bisa di bilang setara dengan Feliz yang merupakan darah murni dari raja.
"Apa kau khawatir, Tuan Muda?" tanyanya.
Tidak langsung di jawab, Feliz justru lebih tertarik dengan lukisan kerajaan yang berisi dia dan dua orang tuanya, tetiba saja ia jadi ingat pada Felix. Tidak ada satu pun lukisan tentang anak itu, bahkan lukisan saat kecil. Membandingkan sikap ayahnya yang dulu begitu riang menyambut Felix, juga tidak segan mengakatakan kalau sifat keras kepala Felix berasal darinya, sangat berbeda jauh.
Clavanth tidak pernah lagi menemui anak bungsunya setelah hari pertama kedatangan Felix yang mulai menerima keadaan dirinya. Seolah tujuan Clavanth yang sesungguhnya telah tercapai, jadi dia tidak lagi perlu bermanis mulut di hadapan si bungsu.
"Apa Felix benar-benar hanya di anggap alat oleh ayah, Aried?" Feliz balik bertanya.
"Saya hanya hamba yang bodoh dan tidak tahu apa pun yang mulia."
Jawaban yang paling dia benci, pelayan yang ini selalu bertingkah seolah tak tahu apa pun. Padahal Feliz yakin, ada sesuatu yang disembunyikan dengan ayahnya tentang siapa Felix yang sebenarnya. Entah dia sungguh kakak dari bocah itu atau bukan, sepertinya hanya mereka yang mengetahui kebenarannya.
"Kau bertanya apa aku khawatir?" Felix menoleh pada Aried, pelayan itu segera menunduk sopan. "Ya, aku ragu semua ini akan berjalan lancar." Setelah itu dia pergi meninggalkan Aried yang berdiri tanpa penjelasan lebih.
-
Kaum Mahana terbagi menjadi dua, darah murni yang menjadi cikal bakal pewaris tahta kerajaan, pemilik kekuasaan serta kekuatan yang melebihi kaum lainnya. Sementara itu ada second blood, mereka berasal dari perkawinan raja dengan seorang selir atau ketua pelayan wanita, bisa juga dari keturunan kedua dari persaudaraan. Marganya akan diubah pun bisa melahirkan kerajaan sendiri, tapi tetap berada di bawah pimpinan pewaris sah. Ada pun golongan sepupu.
Jeanette Ghallend, putri tertua dari kerajaan Gauen sekaligus keponakan dari Clavanth yang artinya sepupu dari Feliz. Dia akan di nikahkan dengan putra pertama Clavanth. Sesuatu yang sudah sering terjadi, sama halnya Clavanth yang juga menikahi sepupunya sendiri dari kerajaan Casova.
Walaupun dinamakan pernikahan, tapi semua ini hanya sebuah formalitas agar kerajaan tetangga yang merupakan adik raja, tetap berada di bawah perintah tanpa harus berpikir untuk berkhianat. Sejauh ini, saat masa pemberontak pertama beberapa puluh ribu tahun lalu berakhir, tidak ada keluarga kerajaan yang berani melakukan tindakan nekad seperti itu, mereka akan berpikir ulang untuk mati sia-sia melawan pewaris mutlak Diavolo.
"Semoga yang mulia Clavanth selalu berjaya!" seru suara berat penuh kebanggaan. "Darick Ghallend, menghadap yang mulia."
Clavanth yang duduk di singgasana melihat tanpa minat, sifat arogansi yang kental melekat jelas di wajah datarnya. Kepala yang bertopang pada kepalan tangan di sisi kiri, iris merah merendahkan semua orang yang menatapnya dari bawah.
![](https://img.wattpad.com/cover/240937392-288-k684686.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Curse Of Mahana (End)
Fantasy"Dengar wahai bangsa manusia. Aku Jhoan Nieve Diavolo, Raja dari kaum Mahana, penguasa kegelapan. Mengutuk bangsamu, kehancuran akan menimpa dunia, kelak keturunanku akan lahir di tengah-tengah kalian. Merekalah yang akan membalaskan dendam atas pen...