14. Our best and worst

9.1K 1.1K 165
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Apa sakit banget?" Tanya Mark panik ketika menyadari cewek yang berbaring disampingnya dengan tanpa sehelai benangpun meringkuk membelakanginya. Diam nggak bergerak, tanpa bicara.

Cewek itu, Haechan cuma bisa diem. Dia memejamkan matanya sambil menarik selimut untuk menutupi tubuhnya.

Itu adalah hari dimana Haechan dan Mark untuk yang pertama kalinya melakukan'nya'.

Tangan kanan Mark bergerak untuk memeluk Haechan dari belakang, namun ditepis oleh cewek itu dengan halus.

Entahlah. Haechan cuma butuh waktu untuk menata perasaan dan logikanya.

Mark mengerti, Haechan perlu waktu sendiri. "Take your time. Kalo kenapa-kenapa panggil aku. Aku ada di bawah." Ucap Mark lirih. Dia usap bahu Haechan, lalu diberinya sebuah kecupan disana. Berharap itu bisa ngebuat Haechan merasa sedikit nyaman.

"Aku minta maaf~" lanjutnya.

Mereka ada di rumah Mark, dan kebetulan seharian ini Taeyong dan Jaehyun sedang ada urusan diluar.

Mark bangkit dari tempat tidur. Mengambil kaos dan celana pendek dari dalam lemarinya, kemudian keluar dari kamar setelah memakainya.

Jujur, ada perasaan gelisah tersendiri dihati Mark. Dia tau kalo yang dia lakuin sama Haechan itu merupakan hal buruk, tapi mereka tetep ngelakuinnya.

Bukan, bukan dia takut kalo Haechan hamil. Enggak. Karena dia pake pengaman waktu ngelakuin tadi. Mark nggak sebodoh itu. Dia tau bener alasan kenapa kondom dibuat di dunia ini.

Sepeninggal Mark, Haechan nangis. Meremat ujung bantal yang dia pake dengan kuat berharap perasaan takutnya terluapkan.

Dia nggak kalah gelisahnya dari Mark. Jelas, karena kejadian ini sangat berefek besar terhadap diri Haechan.

Memang ini bukan paksaan dari Mark, tapi memang karena keinginan keduanya.

Hingga hari berikutnya mereka sedikit memberikan jarak. Atau lebih tepatnya, Haechan kaya seolah ngehindar dari Mark.

Mark sadar, dan dia galau parah gara-gara itu.

Haechan diajak ketemu susah.

Disamperin ke rumah nggak mau keluar. Nggak mau nemuin Mark.

Dijemput ke sekolah, sengaja udah balik duluan.

Ditelepon ditolak, lebih memilih chat.

Mark bingung. Rasanya mau mati aja dia. Dia jadi ngerasa bersalah banget sama ceweknya. Ngerasa nggak pantes, dan ngerasa buruk. Tapi dia nggak akan ninggalin Haechan. Nggak akan ngelepas cewek yang selama ini dia anggep sebagai rumahnya.

Bener-bener hari terberat yang pertama kali mereka lalui.

Berhari-hari mereka ngerasa kacau.

Menata perasaan yang amburadul nggak jelas.

Hingga di hari Minggu yang cerah, Haechan dengan pribadi yang kembali cerah pula menyapa pagi Mark.

Dibangunin dengan cara yang teramat bar-bar.

Ditabok pipinya beberapa kali dengan lumayan keras.

Mark menggeram. Menggeliatkan tubuhnya, dan perlahan ngebuka matanya.

"Yaudah kalo masih idup." Ucap Haechan tepat ketika kedua mata Mark terbuka.

"Yang?!" Mark segera bangkit terus memeluk Haechannya dengan erat. Eraaat banget. "Aarrgh~! Kangen! Kangen bangett. Aku minta maaf.."

"Rewel banget tuh pacarmu berhari-hari. Ngeselin, ditawarin ini itu nggak mau. Katanya maunya anaknya Om Johnny." Kata Taeyong sambil ngebuka tirai jendela kamar anaknya.

Haechan ketawa. "Besok lagi kalo kaya gitu sumpelin aja mulutnya pake Dot susu, Tan."

"Aku maunya ini." Bisik Mark sambil meremas salah satu dada Haechan. Ngebuat cewek itu melotot kesel. Terus ditepis Haechan dengan kasar. Ya gila, kalo diliat Taeyong gimana.

"Mark!! Nggak usah macem-macemin anak orang! Bangun sana! Mandi terus sarapan!"

Ups! Ternyata Taeyong denger. Haha.

 Haha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Best part-nya Mark Al Kahfi nih.
Sehat terus yaaa~😘

Selamat hari Minggu 🌱

Selamat hari Minggu 🌱

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bukan 2 Garis Biru ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang