30. Keputusan Mark

7K 951 153
                                    

Eh?

Udah Sabtu malam ternyata..

Selamat bersenang-senang kalian👐

Have a good sat-night yaaaaa 💚💚💚

....

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Sebulan lebih berlalu sejak kehadiran Revan diantara Mark dan Haechan.

Haechan yang kesehariannya kebanyakan tidur jadi berkurang waktu tidurnya. Mark yang biasanya langsung nempel tiap ketemu Haechan sekarang jadi rada terasingkan karena dia kalah sama Revan.

Buk..

Revan menjatuhkan tubuhnya diatas tubuh Mark dengan sengaja. Membangunkan Mark yang baru bisa tidur dua jam yang lalu.

"Baa~!" Seru Revan begitu Mark membuka matanya dengan perlahan. Revan pun ketawa.

Haechan ikutan ketawa, karena sebenernya yang kasih ide seperti itu adalah Haechan sendiri.

"Nakal ya, kamu.. hum??" Mark yang gemas pun mendekap tubuh Revan. Membaringkan anak itu diatas tempat tidur, dan sedikit menggelitikinya. Membuat Revan teriak-teriak setengah ketawa sambil mukulin wajah Mark.

"Jagain Dedek bentar. Aku mau siap-siap dulu. Mama bentar lagi nyampe." Kata Haechan kemudian mengganti pakaiannya dengan pakaian formal. Karena dia harus ke sekolah sekarang.

Btw, Haechan udah mulai jadi Guru PAUD sejak sebulan yang lalu. Selama itu juga mau nggak mau Revan harus dititipin ke RS ketika Haechan dan Mark beraktifitas.

Lagian Mark juga ada di RS, jadi dia bisa sesekali nengok Revan.

Kalo khusus hari ini, Taeyong yang bakal jagain anak itu dirumah. Atau lebih tepatnya mulai hari ini.

Orang tua Mark dan Haechan udah tau tentang Revan, dan mereka seneng atas kehadiran Revan. Juga sedih mengingat Revan yang sedang sakit dan dalam masa pemulihan.

Yang paling excited malah Taeyong. Sampe beliau langsung meluncur ke Semarang. Seseneng itu beliau, meski dia tau kalo Revan bukan cucunya.

Taeyong mengambil alih Revan dari gendongan Haechan. "Kamu sama Nenek dulu, ya. Biar Om sama Tante kerja dulu. Kiss bye dulu.. muuaaahh~! Duhh, pinternyaaaa~!"

"Ma, masa Nenek sih.." protes Mark.

"Loh? Emang apa lagi? Masa Tante. Kan nggak cocok. Kamu mah!"

"Nggak tau lagi. Dia emang suka sering susah dinalar gitu, Ma. Ngeselin." Sahut Haechan.

"Eng.. nggak gitu maksudnya. Ah, terserah deh. Aku pamit dulu." Ucap Mark, kemudian dia beralih ke Revan. "Om berangkat dulu, ya. Jangan nakal.." katanya sambil mengusak rambut Revan.





Bukan 2 Garis Biru ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang