Kopi

191 12 2
                                    

سألت الله بارينا
، يبلغنا أمانينا
ويذهب مننا الأکدار
بجاه المصطفی المختار

Sa-altullâha bârînâ
yuballighnâ amânînâ ,
wa yudzhib minnanâl akdâr,
bijâhil Mushthofâl mukhtâr

Aku memohon kepada Allah Sang Pencipta, semoga mengabulkan cita cita kami. Serta menghilangkan kesulitan dan kesusahan kami.
Berkat kedudukan al-Mushthofa al-Mukhtar.

Senandung sholawat yang berjudul 'saaltullah barina' itu menggema mengusik hangat di relung hati Nazla hingga membuatnya terbangun di tengah dinginya malam ini, setelah mematikan alarmnya Nazla duduk Sejenak kemudian merapikan dipan tempat tidurnya. Sengaja Nazla pilih Sholawat sebagai nada dering alarm hapenya agar setiap Nazla bangun dari tidurnya Dia senantiasa disambut dengan Sholawat dan diingatkan untuk menjalani hari dengan memperbanyak shalawat setiap harinya.

Nazla melihat sekeliling kamar, teman-temannya masih terlelap dalam mimpi indah mereka, dengan perlahan Dia susuri tangga dipannya agar langkahnya tidak membangunkan anak kamarnya. Nazla berhenti sejenak di depan galon isi ulang, memencet tombol lalu membiarkan aliran air galon itu memenuhi gelas yang dipegangnya. Setelah dirasa cukup untuk membasahi kerongkongan nya, Nazla bergegas mengambil wudhu dan kemudian menunaikan sholat tahajud.

Nazla memang terkenal orang yang mudah tidur, bahkan sejak sekolah menengah dulu Dia sering dijuluki 'pelor' alias sekali tempel langsung molor, maksudnya sekali Nazla menyandarkan kepalanya pada sesuatu pasti langsung tidur dan memang begitu adanya. Hampir disemua tempat Nazla bisa tidur, di kursi, di bangku kuliah, di bangku taman, di jok motor bahkan disaat mengaji pun Nazla bisa sampai ketiduran.

Pernah suatu ketika, setelah seharian Nazla memutari pusat perbelanjaan bersama teman kelasnya di SMA malamnya Nazla ngaji, kebetulan saat itu menjelang khataman Juz 'Amma jadilah Nazla hanya mengulang surat-surat di Juz 'Amma bersama dengan teman-temannya yang Ngaji di Ustad Farhan. Baru dapat 2 surat Nazla sudah tidur padahal teman ngajinya masih melafalkan dengan lantang lanjutan surat-surat yang lain dan bukan hanya itu saja, Di depan Nazla ada Ustad Farhan yang memperhatikan santrinya mengaji.

Begitu Allahuakbar terdengar Nazla langsung bangun dari tidurnya, saat semua sedah keluar giliran Nazla mundur

"Mbak Nazla tadi tidur ya tadi?" Suara Ustad Farhan menghentikan langkahnya, Nazla masih menunduk namun mau tidak mau Dia harus jujur "Nggih Ustad" jawab Nazla lirih antara malu dan takut

"Nggih mboten nopo-nopo, kelihatan e kok Mbak Nazla capek sekali, Nanti sampe pondok bisa langsung istirahat" Kata ustad Farhan lembut "Nggih Ustad Matursuwun" Setelah kejadian itu Nazla tak henti-hentinya jadi bulan-bulanan di pondoknya. Sejak saat itu Nazla berjanji dalam hatinya Dia tidak akan pernah tidur lagi waktu mengaji.

Itu adalah sedikit kisah masa lalu Nazla yang Dia simpan erat hingga sekarang, Nazla merasa bersyukur ternyata menjadi senior di pondok tidak seburuk yang diceritakan oleh mbak-mbak pondok nya dulu. Buktinya paling tidak sekarang Dia bisa menyembunyikan aib masa lalunya pada santri-santri baru yang menjadi juniornya kini.

Allahuakbar Allahuakbar....

Suara Adzan berkumandang, secara otomatis menghentikan wiridan Nazla setelah sholat tahajud.

"Mbak, subuh Mbak" Nazla mengusap perlahan tangan-tangan temanya untuk membangun kan mereka. Beberapa dari mereka yang peka terhadap sentuhan Nazla mereka akan langsung bangun dan membersihkan diri, bagi yang tidak Peka Nazla sedikit meningkatkan volume suaranya dan mengubah usapan perlahan menjadi goyangan. Namun bila sampai Nazla selesai Sholat Qobliyah Subuh dan sudah terhitung tiga kali Dia membangun kan namun tetap tidak ada respon Nazla memilih bergegas menuju masjid.

Hati yang Selesai✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang