Kutulis dongengku dengan sempurna,
Berharap tak sedikit pun cacat didalamnya...
Namun terkadang Aku begitu lupa,
Bahwa sejatinya diriku tak ubahnya manusia biasa....
Yang menangis kala diri didera luka,...
Kau yang kusayang menghilang,
Menyisakan ku dengan derita rindu yang tak berkesudahan....
Kau dimana sayang??
Tersaruk aku melangkah, tertatih pula Aku berjalan,
Aku tak apa,
Hanya saja merindumu membuat hariku kian berat,
Hingga kulalui tiap detiknya dengan tanpa terisak kuat,
Aku benar takut mencintaimu hingga kiamat,
Sementara kau sudah melupakanku dengan begitu hebat,
Sejujurnya....
Aku hanya berusaha kuat,
Agar kelak ketika kita ditakdirkan bertemu,
Didepanmu aku tak tampak sekarat,
Aku faham bahwa terkadang takdir tak sesuai rencana,
Itulah mengapa dalam doa teriring kata semoga,
Dan doaku masih sama,
Semoga sejauh pergimu berkelana,
Bukan aku kenangan yang kau hancurkan tanpa sisa,
Karna, jantungku masih mendengungkan satu nama,
Dan Kaulah satu-satunya....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Selamat malam....
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati yang Selesai✓
Literatura Feminina"Sejak awal Saya memang sudah salah Mas, Saya salah mengartikan sederet kalimat yang Sampeyan kirimkan. Padahal Sampeyan hanya bercanda ya?" Dia bingung harus menjawab bagaimana. Tangis gadis didepanya seolah ikut menikam ulu hatinya hingga sesak. ...