TWICE - CANDY POP
💚
Chaeyoung menutup pelan pintu apartemen, berjalan lesu menuju ke kamarnya dan membaringkan tubuhnya yang lelah lalu menatap sendu langit-langit kamarnya.
"Kenapa sakit sekali melihatmu bersama pria lain? Dan aku juga seperti tidak rela kau dipeluk oleh orang lain. Hatiku sakit!" Gumam Chaeyoung sendu mengingat pelukan mesra Nayeon dan Jeongyeon tadi.
Rasa sakitnya seperti habis dihujani jutaan anak panah yang tajam. Apakah Chaeyoung cemburu? Tapi itu tidak mungkin. Nayeon bahkan bukan kekasihnya. Tetapi jauh didalam lubuk hatinya, Nayeon seperti milikinya.
Chaeyoung menghela napas berat lalu bangkit berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah mandi, Chaeyoung pergi ke dapur.
"Ayah pulang!" Ucap Seungwan dengan wajah lelah. Tetapi setelah melihat Chaeyoung lelahnya seketika hilang.
"Oh!? Ayah!!! Selamat pulang kembali" Chaeyoung tersenyum manis, memeluk erat tubuh kekar ayahnya lalu pamit ke dapur mengambil air minum karena sedari tadi tenggorokannya terasa kering.
Seungwan terkekeh melihat anaknya baik-baik saja. Dia pun berlalu pergi ke kamarnya membersihkan diri lalu pergi ke dapur.
"Kapan ayah pulang? Kenapa baru sampai?" Chaeyoung bertanya setelah ayahnya duduk dikursi.
"Tadi pagi. Tetapi dari bandara, ayah langsung ke kantor. Kau sudah makan, Nak?" Seungwan berdiri, bersiap-siap memasak.
"Belum. Aku juga baru sampai" Chaeyoung duduk, menatap ayahnya yang sedang sibuk menyiapkan bahan masakannya.
"Kau habis kemana? Kenapa baru sampai jam 7 malam?" Seungwan berbalik menatap bingung Chaeyoung yang biasanya pulang jam 4 Sore.
"Aku pergi mengambil motorku dulu dirumah teman dan mengerjakan PR" Jawab Chaeyoung santai sambil menangkup pipinya.
"Memangnya kau habis kemana dan kenapa harus mengambil motormu?"
"Aku sempat pergi ke bar temanku untuk menghilangkan rasa bosan dan tak sengaja meninggalkan motorku"
"Apa kau minum banyak alkohol!?" Tanya Seungwan, menatap tajam anaknya sambil melanjutkan masakannya.
"Iya. Tapi, tidak sampai mabuk berat" Jawab Chaeyoung berbisik.
Seungwan menajamkan tatapannya "Lalu dimana kau menginap?" Tanyanya geram sambil meletakkan masakannya diatas meja.
"Di-dirumah temanku" Chaeyoung menyengir, membantu ayahnya mengatur makanan guna menghindari tatapan tajam ayahnya.
Seungwan menarik sebelah alisnya ke atas "Benarkah? Temanmu, pria atau wanita?"
"Benar ayah. Aku tidak suka berbohong. Tentu saja pria. Namanya, Chou Tzuyu" Chaeyoung terpaksa berbohong. Jika tidak, maka berakhir sudah hidupnya.
"Chou Tzuyu? Ohh... Ayah tau temanmu itu. Dia anaknya, Chou Kai dan Kim Jennie" Seungwan menganggukkan kepalanya mempercayai perkataan anaknya.
Chaeyoung terkejut mendengar ayahnya mengenal Tzuyu "Ayah mengenal orang tua, Tzuyu?" Tanyanya sambil menatap ayahnya.
Seungwan hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Chaeyoung pun sudah tidak bertanya lagi. Mereka berdua makan dalam diam. Setelah selesai makan, mereka berdua berpisah menuju ke kamar masing masing.
Chaeyoung membaringkan tubuhnya, kembali mengingat kejadian tadi disekolah. Ah, kejadian itu selalu saja menganggunya.
"Aku merindukanmu, Yeowo" Chaeyoung memejamkan matanya mencoba melupakan rasa sakitnya. Tidak lama kemudian, Chaeyoung tertidur.

KAMU SEDANG MEMBACA
MINE [ First Snow ]
Romance🔞+ "Berjanjilah untuk menikahiku nanti jika kita sudah dewasa" "Yah, aku berjanji" Akankah janji itu bisa ditepati? # 1 _ jeongsa 06 - 05 - 2022