Part 29

894 80 12
                                    

TWICE - CONVERSATION

💚

07.00 KST

Drrttt Drrttt

Suara nada dering panggilan masuk kembali berbunyi untuk yang ke-10 kalinya. Chaeyoung menggeliat, meraba ponselnya diatas nakas masih dengan mata tertutup, menjawab panggilan tersebut.

"Hallo?"

"Kau harus ke daegu hari ini juga. Ketua ingin bertemu denganmu!"

"Aku capek" Chaeyoung mendengus kesal.

"Aku tidak perduli. Cepat datang sebelum kau dijemput secara paksa"

"Baiklah! Baiklah!" Menghela napas pasrah, Chaeyoung memutuskan panggilan sepihak.

Chaeyoung menyibak kasar selimutnya. Bangkit dari tidurnya, berjalan menuju ke kamar mandi. Menatap wajahnya dikaca, tersenyum sinis mengingat perkataan orang yang menelponnya tadi.

"Merepotkan!" Geramnya, menyalakan shower dan mandi dengan cepat.

Chaeyoung membuka lemarinya lebar-lebar. Mengambil dan memakai jam tangan hitam merek rolex, kemeja putih, celana kain dan jas berwarna hitam pekat serta sepatu pantofel hitam. Lalu berjalan keluar dari kamarnya.

Chaeyoung tersenyum bangga melihat Ayahnya yang selalu cekatan menyiapkan sarapan pagi untuk mereka "Selamat pagi, My Daddy" Sapanya riang

"Pagi, nak. Kau terlihat begitu rapi. Mau kemana?" Seungwan menatap penampilan anaknya dari ujung kaki sampai ujung rambutnya.

Chaeyoung duduk dikursi. Mengambil piring, menuang nasi dan lauk pauk "Hari ini aku harus ke daegu. Ada pekerjaan yang harus aku selesaikan disana" Jawabnya pelan lalu makan dengan lahap.

"Daegu? Pekerjaan apa? Bukannya bisnis perusahaan IM belum merambah ke daegu?" Tanya Seungwan dengan tatapan penuh curiga.

"Ada impestor yang mengajakku bertemu didaegu. Kebetulan dia sedang liburan disana. Sekaligus aku ingin menyiara makam nenek dan ibu"

"Ah, begitu. Tapi, kau baru saja sembuh. Kau tidak diperbolehkan membawa mobil sendiri. Apalagi tujuanmu sangat jauh" Kata Seungwan sedikit khawatir.

"Tidak apa-apa, ayah. Aku bukan pria lemah" Kekeh Chaeyoung

"Baiklah. Hati-hati dijalan. Jangan melaju kencang" Peringat Seungwan.

Chaeyoung mengangguk, segera menghabiskan sarapannya lalu berjalan keluar memasuki lift yang akan mengantarkannya ke basement bagian parkiran mobil.

Chaeyoung tak lupa menelpon Nayeon. Memberitahunya, bahwa hari ini dirinya tidak akan ke apartemennya dulu. Setelahnya, Chaeyoung melesetkan mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata.

DAEGU

Mobil fortuner Chaeyoung memasuki kawasan hutan belantara yang suasananya sangat mengerikan. Namun, setelah masuk lebih dalam. Chaeyoung menemukan pemandangan pohon pinus yang berjejer rapi dengan hawa yang sangat menenangkan.

Chaeyoung memarkirkan mobilnya didepan sebuah mansion megah dan mewah. Menghela napas panjang, keluar dari dalam mobil, melangkahkan kakinya memasuki mansion tersebut.

Chaeyoung menghentikan langkahnya, berdiri diruang tengah dengan tatapan datar. Didepannya ada banyak pria berbadan kekar sedang berdiri tegap. Satu orang yang aura kepemimpinannya menguat kuat duduk santai disofa singel dengan kaki menyilang, menyunggingkan senyum tipis.

"Kenapa kau memanggilku?" Tanyanya lalu mendudukkan bokongnya disofa singel.

"Aku kira kau tidak akan datang" Balas Pria yang duduk disofa sambil membolak-balik majalah ditangannya.

MINE [ First Snow ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang