Extra Part [ END ]

2K 91 23
                                    

TWICE - PRECIOUS LOVE

💚

3 tahun kemudian

Ditaman belakang mansion mewah bergaya Eropa ada 5 anak berbeda gender dan berbeda usia sedang bermain. 2 balita yang berumur 2 tahun sedang bertengkar memperebutkan sebuah boneka kelinci. Kedua balita tersebut tengkurap saling berhadapan menarik satu boneka yang mereka inginkan.

"Ini punya aku!" Teriak balita laki-laki dengan nada kesal. Ada lesung pipi bagian pipi kirinya. Bibirnya berbentuk love.

"Tidak! Ini boneka aku!" Pekik balita perempuan tidak mau kalah. Kedua bola matanya bulat dan berlesung pipi juga, bagian pipi kanan.

Kedua balita tersebut saling tarik-menarik dikedua ujung boneka sambil berteriak kesal. Tidak ada yang mau mengalah sampai kedua orang tua mereka datang melihat kelakuan anak mereka sembari tersenyum manis.

"Hey, jagoan. Pria kecil harus mengalah kepada wanita kecil" Ucap ayah balita yang mempunyai wajah imut.

"Tapi, itu boneka aku, daddy!" Rengek balita imut. Matanya sudah berkaca-kaca siap untuk menangis.

"Tidak, paman. Ini boneka aku!" Cemberut balita perempuan, menatap berkaca-kaca ayah temannya.

"Boneka kamu yang itu!" Balita imut menunjukkan boneka Jiggelpuff yang berada disamping balita bermata bulat.

"Tapi, aku mau boneka kelinci itu" Balita bermata bulat menarik cepat boneka kelinci dari tangan balita imut.

"Huaaaa..." Tangis balita imut akhirnya pecah karena boneka kesayangannya diambil secara paksa.

"Pria kecil tidak boleh menangis. Ayo, bermain bersama" Ucap daddy balita imut.

"Hiks... Ta-tapi, boneka itu pembelian mommy. Aku tidak mau ada yang memegangnya" Ucap balita imut terbata sambil berusaha menghapus airmatanya membuat ingusnya meleleh dipipi chubbynya.

"Ibu sama anak sama saja" Keluh ayah balita bermata bulat.

"Ayah! Gendong" Balita bermata bulat merentangkan kedua tangannya meminta untuk digendong.

"My princess" Ayah balita bermata bulat segera mengendong anaknya dan duduk dikursi yang akan mereka pakai untuk makan bersama.

"Daddy, gendong aku juga" Balita imut melangkah tertatih ke arah ayahnya yang sedang duduk satu langkah tak jauh darinya.

"Hati-hati nanti jatuh" Ayah balita imut merentangkan tangannya siap menangkap tubuh gempal anaknya.

Happp!!!

"Wah... Anak daddy sudah bisa berjalan jauh" Ucapnya lalu menciumi wajah imut anaknya yang sama persis seperti wajahnya.

"Hahaha... Daddy, geli" Rengek balita imut.

"Paman, lihat. Kami menangkap kupu-kupu" Seru anak kembar laki-laki yang berusia 7 tahun diikuti anak berusia 5 tahun.

"Wah... Indah sekali sayapnya" Ucap Balita imut menatap kagum sayap biru laut kupu-kupu ditangan si kembar.

"Aku yang menangkapnya" Seru anak berusia 5 tahun.

"Benalkah? Belikan padaku!" Seru balita imut.

"Tidak mau! Ini punya kami!" Pekik anak kembar secara bersamaan.

"Hey, kupu-kupu itu aku yang menangkapnya. Jadi, itu punya aku!" Ujar anak berusia 5 tahun menatap kesal si kembar.

"Itu punya aku! Cepat belikan padaku" Teriak balita imut menatap tajam teman-temannya.

MINE [ First Snow ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang