TWICE - EYES-EYES
💚
Pagi yang sangat cerah namun hawanya sangat tak bersahabat, dingin sampai merasuk ke dalam tulang. Tapi, tidak mengurungkan niat para masyarakat seoul untuk melakukan pekerjaan mereka masing-masing.
Nayeon kembali melakukan pemeriksaan rutin kepada dua pasien yang kemarin ditanganinya diruang operasi bersama dua orang perawat yang akan mencatat kondisi pasien.
Nayeon merasa iri melihat satu pasien pria muda dijenguk oleh seorang gadis cantik berseragam IOS "Kalian berdua sangat Romantis" Ucapnya sambil memeriksa keadaan si pasien.
"Terima kasih, dokter" Balas pacar pasien menunduk malu-malu.
"Kalian masih SMA. Kenapa sudah pacaran?"
"Kami sudah bertunangan" Jawab pacar pasien cemberut. Pacarnya yang sedang terbaring lemah hanya mampu tersenyum tipis.
Nayeon mengangguk kikuk lalu pamit menuju ke ruangan pasien keduanya. Nayeon menatap kasihan istri pasiennya yang menderita tumor ganas. Wanita baya itu sedang menangis melihat sang suami belum sadar.
"Sabar, aunty. Kami memberikan obat penenang kadar tinggi. Karena paman terus memberontak. 6 jam lagi paman akan sadar" Kata Nayeon menenangkan sambil mengelus lembut pundak istri pasiennya.
Sang istri hanya mengangguk, menghapus airmatanya sambil mengelus sayang tangan suaminya. Hatinya sedikit tenang mendengar perkataan dokter yang menangani suaminya.
Nayeon menghela napas lega bisa menyelamatkan kedua pasiennya lalu berjalan menuju ke ruangan pribadinya untuk beristirahat sebentar. Karena sebentar malam Nayeon akan menghadiri acara makan malam yang diadakan oleh orang tuanya.
"Perjodohan sialan!!!" Gerutunya kesal.
💚
Chaeyoung sedang meeting bersama dengan semua petinggi perusahaan guna membahas pengeluaran dana yang sangat merugikan perusahaan dan Chaeyoung sangat curiga jika ada yang bermain dengan uang perusahaan.
Setelah selesai meeting. Chaeyoung meminta sekretarisnya untuk membawakannya berkas pengeluaran uang perusahaan selama beberapa bulan terakhir.
Chaeyoung membaca serta menganalisis perhitungan pengeluaran dana untuk proyek konstruksi 6 bulan yang lalu. 10 menit kemudian, Chaeyoung tersenyum sinis lalu menelpon kembali sekretarisnya agar datang ke ruangannya.
"Selamat siang, pak Chaeyoung" Sapa sang sekretaris menunduk malu-malu karena menyukai Chaeyoung.
"Panggil, pak Kim Hyoyeon agar segera ke ruanganku" Kata Chaeyoung menatap datar sekretarisnya.
"Baik, pak" Sekretarisnya melangkah keluar.
Tak lama kemudian, datanglah pak Kim Hyoyeon.
"Ada apa memanggil saya, pak Chaeyoung?" Tanya Hyoyeon sedikit menunduk takut karena ditatap tajam oleh Chaeyoung.
"Anda saya pecat. Karena anda sudah korupsi uang projek perusahaan sebesar 2,5 Milliar" Kata Chaeyoung to the point.
"Tapi, saya tidak melakukanya tuan" Elak Hyoyeon semakin menunduk takut sambil meremas tangannya.
"Baiklah, saya akan memberikan bukti" Chaeyoung mengotak-atik laptopnya lalu menggeser layarnya menghadap kepada pak Hyoyeon.
Seketika Hyoyeon membulatkan matanya melihat pemasukan di atmnya dengan jumlah 2 milliar. Kenapa bisa atasannya mengetahui uang itu? Hyoyeon mengeram marah dalam hati.

KAMU SEDANG MEMBACA
MINE [ First Snow ]
Romance🔞+ "Berjanjilah untuk menikahiku nanti jika kita sudah dewasa" "Yah, aku berjanji" Akankah janji itu bisa ditepati? # 1 _ jeongsa 06 - 05 - 2022