Part 33 🔞+

1.8K 83 9
                                    

TWICE - PERFECT WORLD

💚

Tap Tap Tap

Bunyi sepatu pantofel yang terdengar dari arah pintu masuk mengagetkan balita umur 2 tahun yang sedang bermain lego diruang tamu. Balita imut itu membalikkan tubuh mungilnya lalu tertawa riang melihat ayahnya yang baru saja pulang dari kantor.

"Daddy!" Pekiknya riang dengan mata berbinar-binar sambil menjulurkan kedua tangan mungilnya bermaksud meminta untuk segera digendong. Tubuhnya terhentak-hentak karena bahagia.

"Jagoan, daddy!" Sang ayah menunduk memeluk erat tubuh mungil anak laki-lakinya yang mempunyai wajah tampan sama sepertinya.

"Daddy, ice clim" Kata balita itu manja kemudian mengigit gemas telinga ayahnya. Giginya gatal karena sedang dalam masa pertumbuhan.

"Jagoan daddy tidak boleh mengonsumsi ice cream terus. Nanti gigi jagoan tidak tumbuh dengan baik" Nasihat sang ayah.

Si balita malah mengeratkan gigitannya. Membuat telinga sang ayah memerah. Walaupun giginya belum sepenuhnya muncul. Tapi, sudah bisa menjepit kuat daging telinga ayahnya.

"Akh! Sakit, Jemin" Ayah Jemin sedikit meringis. Namun, tetap membiarkan anaknya melakukan keinginannya.

"Baby, tidak boleh mengigit telinga daddymu" Ibu Jemin datang mengambil ahli gendongan Jemin sehingga mulut mungilnya terlepas dari telinga ayahnya.

"Ice clim, mommy" Rengek Jemin cemberut dengan bibir mengerucut ke depan sehingga ayahnya mengecup bibirnya sekilas.

"Bagaimana kalau menete saja?" Tawar ibu Jemin.

Jemin mengangguk cepat lalu meraba-raba payudara ibunya. Ibu Jemin terkekeh gemas, menciumi wajah imut Jemin kemudian berjalan mendudukkan bokongnya disofa diikuti oleh ayah Jemin.

"Aku juga mau" Minta sang suami menyengir bodoh.

"Yoo Jeongyeon!" Geram Mina kesal sambil membuka kancing kemejanya dan mengeluarkan sebelah payudaranya.

Jemin berbinar melihat sumber kehidupannya. Mulutnya langsung melahap dan menghisap rakus puting payudara ibunya yang bisa mengeluarkan air asi sambil menatap polos ayahnya.

"Sebelah lagi masih menganggur. Buat aku saja, bagaimana?" Tawar Jeongyeon dengan puppy eyes.

"Sana mandi dan turun makan" Ucap Mina menatap tajam Jeongyeon.

Jeongyeon merengut kesal, terpaksa mematuhi perintah Mina tanpa basa-basi lagi. Jeongyeon menaiki anak tangga menuju ke lantai dua dan membersihkan badannya secepat mungkin. Selesai mandi, Jeongyeon kembali turun dan menuju ke dapur.

"Sayangggg... I miss you!" Bisik Jeongyeon memeluk gemas tubuh istrinya dari belakang. Menelusupkan wajahnya ke ceruk leher jenjang Mina.

"Jangan mengangguku! Nanti masakanku gosong" Kesal Mina.

"Ahhh... Harum" Jeongyeon mengendus dan menghisap kecil leher jenjang Mina.

Mina menghela napas, mematikan kompor dan berbalik menghadap Jeongyeon. Tangannya melingkar diatas tengkuk Jeongyeon. Menatap penuh cinta suaminya yang tampan.

"Mana, Jemin?" Tanya Jeongyeon menatap nakal bibir ranum istrinya. Tangannya turun meremas sensual bokong sintal Mina.

"Ahhh... Jemin sudah tidur"

Jeongyeon menyeringai mesum langsung menerkam dan melumat rakus bibir Mina. Tangan kirinya naik meremas gemas payudara Mina sehingga air asi Jemin keluar.

MINE [ First Snow ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang