Part 27

892 83 6
                                    

TWICE - BETTER

💚

Hari ini Jeongyeon dan Mina kembali ke korea selatan. Jeongyeon langsung ke rumah sakit sendiri tanpa istrinya karena Mina masih harus istirahat. Sebab wanita cantik itu sedang mengandung anak kedua mereka.

Jeongyeon bertanya kepada resepsionis dimana ruang rawat pasien yang bernama Son Chaeyoung.

"Jeongyeon hyung, mana Mina noona?" Tanya Tzuyu yang baru saja datang dari arah belakang Jeongyeon.

Jeongyeon menoleh, tersenyum manis "Mina, masih harus istirahat. Mana Nayeon?"

"Noona, mungkin sedang memeriksa keadaan pasiennya"

"Bagaimana keadaan, Chaeyoung?"

"Sudah membaik. Tapi, belum sadar"

Jeongyeon mengangguk mengerti. Kedua pria tampan itu berjalan bersama menuju ruang rawat Chaeyoung. Banyak pasien dan perawat yang berbisik-bisik kagum melihat ketampanan mereka yang bak dewa yunani.

"Astaga, Chaeyoung" Pekik Jeongyeon kaget melihat tangan Chaeyoung yang digips serta kepalanya diperban.

"Tangannya patah dan kepalanya bocor. Untung tidak mengalami amnesia" Tutur Tzuyu memeriksa impus Chaeyoung.

"Syukurlah. Aku merindukanmu, bayi harimau" Jeongyeon mengelus pelan tangan patah Chaeyoung.

"Kecelakaannya disengaja. Ada orang yang sengaja memutuskan tali rem mobilnya" Ucap Tzuyu menatap sedih Chaeyoung.

"Apa sudah diselidiki?" Jeongyeon menatap serius Tzuyu.

Tzuyu menggeleng kecil "Aku tidak tau"

"Oh, Jeongyeon!?" Pekik Nayeon berbinar melihat Jeongyeon.

"Bunny!" Jeongyeon memeluk erat Nayeon.

"Kapan kau datang? Mana, Mina?"

"Baru saja. Mina masih harus istirahat dimansion" Jeongyeon melepas pelukannya, mengacak puncak kepala sahabatnya.

"Tzuyu, Jihyo mencarimu" Celetuk Nayeon.

"Oh, Baiklah. Aku permisi" Pamit Tzuyu berjalan keluar.

Jeongyeon mendudukkan bokongnya disofa" Apa mereka sudah menikah?"

Nayeon duduk dikursi samping brangkar Chaeyoung "Belum. Mungkin 1 bulan lagi"

Jeongyeon menatap sendu sahabatnya "Jangan bersedih terus. Chaeyoung akan baik-baik saja"

"Hm. Aku hanya tidak menyangka akan bertemu dengannya dalam keadaan seperti ini" Airmata Nayeon jatuh begitu saja.

"Apa kau masih sangat mencintainya?"

"Sangat! Chaeyoung adalah seseorang yang selama ini aku tunggu" Ucap Nayeon menghapus airmatanya pelan.

"Seyoung?"

Nayeon mengangguk, menatap serius Jeongyeon. Senyum tipis tercipta disudut bibirnya. Jeongyeon menghela napas lega melihat senyum sahabatnya.

Mereka bercerita banyak. Saling bertanya kabar dan apa saja yang mereka lakukan sehari-hari. Semenjak lulus kuliah, mereka memang sudah jarang bertemu karena sibuk dengan kehidupan masing-masing.

Dua jam berlalu.

Jeongyeon pamit pulang karena Mina sudah menelepon menyuruhnya pulang. Jeongyeon tak lupa pamit kepada Chaeyoung walaupun pria itu tidak mendengar perkataannya.

Keesokan harinya, 08.00 KST.

Nayeon membuka pelan pintu ruang rawat Chaeyoung. Berjalan masuk melihat keadaan alat yang menopang Chaeyoung. Nayeon mengelus pipi Chaeyoung lalu menatap keluar jendela.

MINE [ First Snow ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang