~Awalnya aku nggak kepikiran, tetapi setelah melihatmu berulang kali, aku pikir rasa itu memang ada~
“KAK Nella mau ke mana?!”
Nella menutup kedua telinganya dan berlari kecil menuruni anak tangga indekosnya yang dibuat mirip rumah susun. Menjelang malam, ia memutuskan untuk keluar mencari udara segar. Tidak, sebenarnya mencari udara segar hanyalah sebuah alasan klise karena nyatanya ia hanya ingin kabur dari Netta yang sedari tadi terus-menerus menanyainya.
Demi Tuhan, ini bukan keinginannya. Lagi pula, di zaman sekarang, orang mana yang masih ingin dijodohkan oleh orang tuanya? Coba katakan pada Nella, apakah perjodohan masih lazim di tahun 2020 ini? Bagaimanapun, ia harus membatalkannya. Orang yang tak pernah mengurusnya tak berhak menentukan masa depannya karena masa depan itu hanyalah miliknya seorang.
Setelah berjalan cukup jauh, Nella memutuskan untuk duduk di sebuah bangku taman yang basah akibat hujan tadi sore. Belakangan ini, Kota Jambi terus-menerus diguyur hujan, entah kesedihan siapa yang membuat cakrawala menangis sedemikian sering. Ya, semenjak kematian mamanya, Nella percaya bahwa setiap hujan turun, seseorang tengah bersedih hingga pada akhirnya cakrawala bersimpati dan meneteskan bulir-bulir air mata untuk membasahi bumi yang diisi berbagai macam perasaan manusia.
Nella tercenung, memikirkan kejadian tempo lalu. Selain datang untuk menjodohkan Nella, Danes juga ingin membawa Netta tinggal bersamanya. Danes memang sudah lama pindah ke Kota Jambi, tetapi Nella tetap tak ingin menyerahkan Netta, satu-satunya keluarga yang masih harus ia jaga. Walaupun berada di satu kota, jika Netta tak berada di dekatnya, maka sama saja seperti ia telah kehilangan adik tersayangnya.
Ketika Nella menyuarakan ketidaksetujuannya, Danes memberikan pilihan sulit untuk Nella, yaitu jika ia ingin Netta tetap tinggal bersamanya, ia harus menerima perjodohan ini, tetapi ketika ia telah menikah dengan Arsyal, maka Netta pun tetap harus tinggal dengan Danes dan istri barunya.
Nella meredut. Setelah sekian lama, mengapa harus sekarang? Mengapa Danes harus datang dan merusak kebahagiaan kecil mereka setelah dengan teganya menelantarkan mereka? Tidak, bukan menelantarkan, tetapi kasih sayang Danes telah menghilang sejak kematian mamanya. Dengan begitu, sama saja Danes membuang dirinya dan Netta.
Nella mengacak surai legamnya dongkol. Ia kemari untuk menenangkan diri, bukan menambah beban hidup. Ketika matanya bergulir ke sana kemari mencari suatu hal menyenangkan untuk dipandang, samar-samar ia melihat siluet seseorang yang dikenalnya.
“Deon?”
Ya, pemuda berkaus hitam yang berjongkok di sebelah pengemis renta itu adalah Deon Wayansa, teman sekelasnya. Penasaran, Nella berdiri dari duduknya dan berjalan mendekati Deon yang sedang bercengkerama hangat dengan wanita tua berpakaian lusuh.
Dari dekat, bisa Nella lihat wanita tua itu tengah menyantap sebungkus nasi padang yang ia duga adalah pemberian Deon. Menarik seulas senyum, Nella tertawa kecil menyaksikan kesederhanaan ini. Setelah bertemu Deon berkali-kali, akhirnya Nella sadar jika pemuda berwajah mengantuk itu benar-benar orang baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEOLLA ✔
Teen Fiction"ɢɪʟᴀ ᴀᴊᴀ ɢᴜᴇ ᴅɪꜱᴜʀᴜʜ ᴊᴀᴅɪ ᴘᴀᴄᴀʀ ʙᴏʜᴏɴɢᴀɴ ᴅɪᴀ! ʏᴀ ᴍᴀᴜʟᴀʜ ɢᴜᴇ! ᴄᴀɴᴅᴀ ᴍᴀᴜ ᴍᴡᴇʜᴇʜᴇʜᴇ ...." //DEOLLA// Nella Himela adalah seorang pencuri amatiran. Di debut pertamanya sebagai seorang maling, ia tertangkap basah oleh penjag...