Chapter 3

191 28 0
                                    

Ravn meneguk air mineralnya setelah ia mempraktikkan lari sprint 50 meter untuk pelajaran olah raga pagi hari ini.

Dari tribun penonton, ada kelima temannya yang sedang berteduh. Ravn kemudian berjalan ke sebelah Xion dan duduk di sebelahnya.

"Jago juga lo lari," puji Seoho.

"Apalagi lari dari kenyataan," timpal Keonhee.

Ravn memutar bola matanya dan kembali meneguk air mineralnya.

"Masih pagi udah gerah, semalam enggak hujan, ya?" tanya Hwanwoong sambil mengibaskan tangannya didepan wajahnya.

"Gak. Lihat aja itu lapangan kering," jawab Leedo.

"Gue ke kelas dulu ya, ambil handuk," pamit Ravn lalu bangkit dari duduknya. Yang ia maksud adalah handuk kecil yang biasa ia bawa saat jam olah raga.

"Mau ditemenin enggak, hyung?" tanya Xion berbaik hati.

Ravn menggeleng dan segera berjalan kebawah tribun penonton dan menuju gedung sekolah. Ia naik ke lorong kelas 11 yang terlihat sepi karena jam belajar sedang berlangsung.

"Hah! Hello! Mana mau Leedo minjemin lo baju!"

Ravn berhenti berjalan dan menoleh ke arah kanan, lorong menuju ruang OSIS dan UKS.

Laki-laki itu kemudian berjalan mendekati arah asal suara dan ia berhenti tepat di depan ruang UKS saat suara itu makin jelas.

"J-jangan dirobek!" pekik seorang cewek.

"Lo udah bohong sama kita! Mau bikin gue cemburu karena lo dipinjemin baju sama Leedo? Gak mungkin! Lo cuma anak miskin yang gak pantes sekolah di sini!" balas seorang perempuan.

"Lagipula, Leedo mikir 2 kali, kali, buat minjemin bajunya. Secara dia elite, gak kayak lo!" timpal temannya.

Ravn bersandar pada pintu UKS dan menghela nafas. Ia sudah tahu suara siapa itu dan bahkan sudah pusing mendengarnya.

Ravn tak mau masuk supaya ia tidak dikira ikut campur, jadi ia lebih baik menunggu diluar dan menolong perempuan yang ditindas tersebut saat cewek-cewek tadi sudah pergi.

Bolos pelajaran cuma buat nindas, pikir Ravn. 

"Mana gunting?" tanya perempuan yang sama. Siapa lagi kalau bukan Kim Sihyeon.

Perempuan itu memang sudah dikenal anak-anak sekolah karena sifatnya yang sangat jelek. Bahkan laki-laki yang memacarinya hanya sekadar suka tampangnya, dan duitnya, bukan karena hatinya.

Dalam sebulan, Sihyeon bisa ganti 2 sampai 3 pacar. Namun, sekarang dia sedang tidak memiliki pacar entah mengapa.

"Nih," balas temannya.

"J-jangan digunting!" ujar seorang perempuan memohon.

"Apa??? Kurang kenceng ngomongnya," kata Sihyeon.

"Tolong... Itu beneran punya Leedo. Gue baru cuci... Ini udah robek, jangan digunting juga!"

PLAK!

"Bawel banget," ketus Sihyeon.

Perempuan itu kemudian mengambil kemeja yang 'katanya' milik Leedo lalu mulai mengguntingnya kecil-kecil. Ketiga temannya tertawa kencang sampai-sampai suara tertawaannya mirip kuntilanak di malam hari.

"JANGAAANNN!!" pekik perempuan yang ditindas.

BUGH!

Sihyeon menendang perut perempuan itu hingga ia tersungkur dan terbatuk-batuk. Ravn menegakkan badannya dan berusaha mengintip dari celah pintu, namun sayang pintu itu tertutup rapat.

Good Bullies || ONEUS [COMPLETED✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang