"MARK!!" seru Aira dari arah meja makan setelahnya meletakkan dua piring spaghetti dimeja makan.
Tak mendapat respon, Aira berjalan kearah kamarnya. Tempat Mark menunggunya selesai memasak.
"Mark, spag—"
Langkah Aira terhenti begitu melihat Mark yang tertidur begitu pulas dengan ponsel diatasnya yang masih menayangkan sebuah video yang terputar dari youtube.
Mendadak Aira merasa bersalah karena sepertinya ia terlalu lama saat memasak spaghetti yang pasti membuat Mark lelah menunggu hingga ketiduran seperti saat ini.
Aira kembali berjalan mendekati Mark berniat membangunkannya. Sekilas ia melirik ponsel Mark yang menayangkan sebuah konser dari boygrup EXO yang Aira ketahui dari judulnya.
Aira baru akan membangunkan Mark saat tiba-tiba Mark menggerakkan tubuhnya dan menarik Aira kedalam dekapannya.
Posisi Aira yang masih duduk disamping Mark membuatnya sedikit kesusahan. Sebenarnya tidak susah jika Aira mendekatkan tubuhnya pada dada bidang milik Mark. Yang pasti Aira enggan melakukannya. Aira ingin melepas dekapan Mark tapi susah. Seakan ini masih dalam kesadaran Mark. Apa Mark sengaja melakukannya?.
Aira masih berjuang untuk melepaskan diri dari dekapan yang serasa seperti rantai yang mengikatnya itu.
Hingga akhirnya Aira menyerah dan memilih untuk membangunkan Mark dengan tetap dalam posisi seperti itu. Lagian jika Mark terbangun nanti yang seharusnya malu Mark bukan Aira.
Aira menutup hidung Mark. Menyumbat pernapasannya sembari terkekeh membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya, juga kekonyolan Mark yang Aira nantikan.
7 detik
8 detik
9 detik
Brugh!!
"Arghh..."
Aira mengusap dagunya yang baru saja Mark tubruk dengan kening Mark yang Aira tahu betapa keras dan lebarnya kening itu.
Mark yang mendadak bangun dan tidak menyadari ada orang didepannya. Membuat keningnya membentur dagu Aira. Meskipun sama-sama keras tetapi Aira berani jamin dagunya lebih sakit daripada kening Mark.
"MARK!!"
"HUWAAAA..."---
Akibat kejadian barusan, Aira tak kuasa menggerakkan dagunya. Bahkan untuk mengunyah. Ia juga barusaja melewatkan spaghettinya. Aira tak mampu mengunyahnya. Mark mengganti spaghettinya dengan jus jeruk. Katanya agar ia tak payah mengunyah.
"Apa masih terasa sakit?"
"Aku akan menahannya." jawab Aira. Terdengar susah pada setiap kalimat untuk mengucapkannya.
"Kalau begitu, aku akan bertanggung jawab..."
Aira menatap Mark sekejap. Kemudian mengambil pena dan buku catatannya yang tergeletak dimeja. Aira mulai menuliskan sesuatu.
'Baiklaah..'
'Kau bisa kembali pada member lain kan? Jangan khawatirkan aku!!'"B-bagaimana bis—"
Aira spontan memegang lengan Mark. Sorot matanya menatap Mark memohon.
Mark menghela napas dan tak lama kemudian ia mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever With You "Mark Lee" ✔
Fanfiction[Dalam Tahap Revisi] Selangkah paksaan melangkah menuju bahaya.. Dalam kesadaran penuh.. Dengan berbagai teori perubahan Diatas papan ringkih, yang tak tau kapan akan mematahkan diri Dan menjatuhkan tubuh ini kedalam jurang kebencian Mereka, tak he...