43. Because Tae on's book

23 5 0
                                    

"Masuk...." Seo Hyeon membukakan pintu dan menyuruh Nancy dan Jackson masuk.

"Dimana Aira?, Apa Mark pulang malam ini?" Tanya Nancy. Jackson merebut koper yang Nancy bawa dan membawanya menyingkir dari jalan.

"Mereka sudah tidur sejam yang lalu..." jawab Seo Hyeon apa adanya.

"Eum, biar aku periksa..." Ujar Nancy, kemudian mengambil langkah menuju lantai teratas.

Sampai didepan pintu kamar, Nancy menekan pegangan pintu ekstra hati-hati. Memastikan pintu itu terkunci atau tidak.
"Permisi..." ucapnya pelan, nyaris tak bersuara.

Cek-klek.

Pintu kamar terbuka, Nancy memasukkan kepala-nya perlahan. Oh, sejujurnya itu nampak kekanak-kanakan. Tapi, sungguh Nancy tidak ingin menggangu tidur mereka.

Melihat kedua anaknya yang tertidur pulas dengan posisi Mark yang memeluk Aira layaknya bantal guling-nya, seketika mengembangkan senyum Nancy.
"Oh, manisnya..." gumam-nya sangat pelan.

Bunda Aira kembali menutup pintu kamar perlahan. Dan menjauh dari kamar Aira dan Mark itu.

Ia menghampiri Suaminya dan Seo Hyeon yang terduduk disofa ruang tengah. Nancy duduk disamping Jackson. Ia meminum teh hangat yang Seo Hyeon siapkan.

"Seo Hyeon-a, aku mendengar semua kronologinya dari kepala sekolah Aira, tapi masih saja muncul beberapa pertanyaan yang belum terjawab," Nancy memberi jeda untuk kalimat keduanya.

"Jelaskan pada kami apa yang kamu ketahui dari permasalahan ini..." pinta Nancy pada Seo Hyeon.

Sama persis dengan penjelasan Aira siang tadi. Semuanya kembali tersampaikan pada Nancy dan Jackson melalui Seo Hyeon. Nancy dan Jackson menunjukkan raut sulit menerima fakta Yoonwon yang terus mengejar Aira itu.

Sungguh pria itu punya tekad yang kuat untuk mendapatkan apa yang dia suka. Namun, tentu saja sikap itu merugikan banyak orang.

Jackson teringat akan sesuatu. Ia membuka ponselnya.
"Kepala sekolah Byung Do merekomendasikan sekolah baru untuk Aira dan Lily..." ucapnya.
"Sekolah Dongmun, sekolah ini cukup bagus dan populer... Byung Do juga akan membantu mengurus berkas-berkas yang diperlukan untuk pemindahan mereka!." Jackson memberi sela untuk kalimat selanjutnya.

"Ini adalah langkah pertama menjauhkan anak pemilik sekolah itu dari Aira!," lanjut Jackson.

Seo Hyeon dan Nancy kompak mengangguk setuju.

Sesaat kemudian Seo Hyeon teringat akan suatu hal. Hal yang tak bisa ia dan Aira pecahkan berdua sore tadi.
"Bagaimana dengan Mark?" Ungkapnya.

Kedua-nya menoleh seketika pada Seo Hyeon, kemudian tampak Nancy menghela napas berat.

"Huh, memang tak seharusnya merahasiakan ini darinya, tapi mengatakannya akan berdampak buruk bagi konsentrasi dipekerjakannya..." ucap Nancy lesu.

Beberapa menit atmosfer disekeliling mereka hening. Sampai tiba-tiba Jackson berbicara.

"Tidak jika dia konsisten!"
Jackson merebut minat Nancy dan Seo Hyeon. Kedua-nya menoleh seketika pada Jackson.

"Lagi-pun merahasiakan ini sama saja kita menyakiti Mark!, tunjukkan saja padanya antusiasme kita pada masalah ini, agar dia percaya bahwa banyak orang dewasa yang turun tangan untuk membantunya!."
"Buat dia semangat untuk konsisten dan yakinkan bahwa ini bukan masalah yang perlu menyita banyak pikirannya..." Terang Jackson panjang.

Forever With You "Mark Lee" ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang