Karena diluar sedang hujan deras yang menjadikan udara semakin dingin Aira berinisiatif membuat coklat panas sementara yang lain -member dream- fokus menonton tv dengan selimut yang mereka ambil dari kamar.
Beberapa menit kemudian, di depannya sudah siap delapan gelas coklat panas dengan tiga jenis camilan masing-masing ditempatkan dibeda wadah.
Aira memerlukan bantuan untuk membawa semua itu.
"Mark!, Bisa bantu aku sebentar..." teriaknya memanggil Mark, ia terlalu malas untuk bolak balik dapur-ruang tamu."Yaa..." saut Mark, cukup keras untuk dijangkau telinga Aira.
Beberapa detik kemudian Mark muncul didepannya.
"Bantu bawakan itu kah?" Tanyanya selagi melihat minuman dan cemilan yang sudah siap."Eum!" Aira mengiyakan.
"Huh, kenapa tidak panggil aku daritadi?"
"Kau jadi menyiapkan semua ini sendiri..." celotehnya sedikit terdengar kesal yang dibuat-buat.Sudut bibir Aira terangkat.
"Siapa yang berpura-pura tak melihat saat aku beranjak kedapur, hm?" Balas Aira disusul kepergiannya dengan membawa tiga wadah camilan didekapannya."Ah, kau melihatku ya..."
Mark menyusul langkah Aira, tak lupa dengan membawa coklat panasnya.---
Mark meletakkan nampan di meja yang langsung diserbu semua orang. Tersisa dua gelas miliknya dan Aira. Sempat tergeleng heran, Aira kemudian memerintah Mark untuk mengambilkan gelasnya. Aira duduk di sofa seberangnya jadi coklat panas di meja susah digapainya.
Mark mengambil dua gelas coklat panas yang tersisa kemudian berjalan menghampiri Aira. Ia memberikan gelas milik Aira dan duduk disebelahnya.
"Hyung, kumohon dengarkan aku, Film ini membosankan!, Sedari tadi selalu muncul part untuk orang dewasa..."
"Aku belum legal untuk melihatnya!." Jisung tiba-tiba berucap, mengeluarkan keluhannya yang sedari tadi terus diabaikan.Ya, kesabaran Jisung ada batasannya, ia membiarkan semua orang terus mengabaikankannya dengan berharap tak akan ada part seperti itu kembali muncul. Tapi malah sebaliknya, adegan senonoh terus muncul bahkan semakin panas yang membuat semua orang mengeratkan selimut.
Aira mengangguk setuju, karena unek-uneknya yang sedari tadi ia pendam akhirnya terwakilkan Jisung.
"Kau benar Jisung!"
"Seharusnya pilih tontonan yang patut ditonton semua orang!." tambah Aira ikut tak terima.Jika tuan rumah sudah berbicara, tak ada lagi yang berani mengelak. Semuanya kompak menghela napas dan berpaling pada Jisung dengan sorot mata tajam.
Sementara Jisung balas tersenyum tak berdosa.
"Film Horor?!"
"Suasananya cukup mendukung, kita hanya perlu mematikan lampu." usul Jisung.Semua orang mengangguk setuju. Terkecuali Aira yang mulai resah. Hey, baru saja Jisung sepihak dengannya kenapa tiba-tiba jadi bertolak belakang seperti ini.
Belum mulai saja, keringat dingin Aira mulai bercucuran lebih dulu. Bagaimana nanti?. Hanya Aira yang tampak gelisah sekarang, sementara yang lain sibuk memilih Film yang akan dimainkan.
"Mark Hyung, matikan lampunya sekarang!" Pinta Jeno yang sudah bersiap menonton bersama yang lainnya.
Sementara Mark yang sedari tadi menatap Aira khawatir, bimbang harus berbuat apa.
"Sebenarnya ini momen yang pas untukku bisa menghilangkan kecanggungan pada Aira, dengan berlagak menjadi tameng bagi Aira, aku akan lebih dekat dengannya"
"Apa aku lakukan saja?" Pikirnya menimang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever With You "Mark Lee" ✔
Hayran Kurgu[Dalam Tahap Revisi] Selangkah paksaan melangkah menuju bahaya.. Dalam kesadaran penuh.. Dengan berbagai teori perubahan Diatas papan ringkih, yang tak tau kapan akan mematahkan diri Dan menjatuhkan tubuh ini kedalam jurang kebencian Mereka, tak he...