"Mark, kenapa kau tidak kedorm saja?"
"Aku tak bebas jika kau ada disini..." tutur Aira tanpa melihat lawan bicaranya.Mark menghentikan aktivitasnya, mencuci blender yang dilumuti jus semangka tadi. Ia beralih menatap Aira yang tengah menonton televisi.
"Anggap saja aku tidak ada!" Ucapnya memendam rasa kesal.
Aira memutar bola matanya malas kemudian mengganti chanel televisi.
Mark meletakkan blender pada tempatnya dan berjalan kearah Aira. Mengambil duduk disampingnya.
Aira refleks menggeser bokongnya. Meluangkan tempat untuk Mark duduk.
"Ra, sebentar lagi aku akan muncul disana..." Mark menunjuk televisi dengan percaya dirinya.
Aira mengikuti telunjuk Mark, kemudian kembali pada orang disampingnya.
"Kuharap kau tampil dengan baik..." ucapku padanya."Jadi kau tidak yakin?"
Mark menggeser tubuhnya menghadap Aira. Kaki kanannya naik pada sofa."Eum..." sengaja Aira menggantungkan kalimatnya. Berniat sedikit menggoda Mark tak apa lah...
"Perlu aku tunjukan?"
Mark sudah bersiap akan bangkit tapi Aira menahannya."Aku yakin kau akan menunjukan yang terbaik Mark..." kata Aira pada akhirnya.
Mark spontan mengangguk antusias.
"Tentu!!, Semua bagian akan aku lakukan dengan baik!! Biarpun itu dibelakang dan tidak tersorot kamera..." serunya penuh semangat.Aira terkekeh sekejap.
"Kau yakin kamera akan menyorotmu?" Canda Aira diselang tawanya yang masih merekah.Tentu saja Mark dibuat kesal oleh Aira. Tapi itu yang menjadi tujuan Mark mengunjungi apartemen Aira. Aira adalah obat dari penatnya.
Ting Tong.
Aira menghentikan tawanya. Menatap Mark membelalak. Mark pun begitu. Tatapan mereka saling bertanya.
Sedetik kemudian Aira tersadar. Kemudian mendorong Mark untuk bersembunyi. Bisa panjang urusannya nanti kalau ada mata asing yang memergoki Mark tengah berada di apartemen seorang perempuan.
"Cepat sembunyi!.""T-tapi siapa yang mengunjungi apartemenmu?"
Mark masih saja sempat bertanya."Jangan banyak bicara!!"
Aira meletakkan telunjuknya pada bibir Mark seraya mendorongnya menuju kamar.
"Kau sembunyi dikamarku!!"Mark mempasrahkan diri. Kemudian berjalan masuk ke kamar Aira sesuai perintah. Menutup dan mengunci pintu dari dalam.
Aira menatap punggung Mark sampai benar benar menghilang, menarik napas pelan, kemudian berjalan untuk membukakan pintu untuk tamunya.
Ceklek.
"Hai!."
"Y-yoonwon?!"
Mata Aira membelalak sempurna melihat orang didepannya adalah Yoonwon. Untuk apa dia kemari dan kenapa dia datang disaat seperti ini?.Yang membingungkan lagi. Bagaimana pria itu bisa tau tempat tinggalnya.
Sekarang pertanyaan yang mana yang harus ditanyakan lebih dulu.
"Baiklah, Aira! Jaga sikap!!"
"B-bagaimana kau bisa tahu aku tinggal disini?" Tanya Aira tak lepas dari kegugupannya.
Sejujurnya Aira takut jika Yoonwon tahu bahwa ada orang selain dirinya diapartemennya itu. Apalagi dia adalah Mark.
"Eum, boleh aku masuk?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever With You "Mark Lee" ✔
Fanfiction[Dalam Tahap Revisi] Selangkah paksaan melangkah menuju bahaya.. Dalam kesadaran penuh.. Dengan berbagai teori perubahan Diatas papan ringkih, yang tak tau kapan akan mematahkan diri Dan menjatuhkan tubuh ini kedalam jurang kebencian Mereka, tak he...