Selamat membaca 💙^_^
Sore itu setelah selesai kelas tambahan di sekolah, Lia menghampiri Dea yang kebetulan sedang jajan di warung depan.
"Dea."
Dea yang sedang menunggu pesanan di meja mengalihkan pandangan dari ponselnya. Lalu tersenyum begitu melihat Lia. Lia duduk di hadapan Dea yang masih sibuk memainkan ponsel.
"Tumben belum pulang?" tanya Lia bertepatan dengan pesanan Dea datang.
"Makasih, Bu."
Si ibu hanya tersenyum setelah itu kembali ke tempatnya untuk melayani pelanggan lain.
"Ouh, gue gak minta jemput hari ini lagi ada hal yang mau gue selesaikan dengan anak-anak OSIS," jawab Dea, kemudian ia mulai menyuapkan mie kuah ke mulutnya.
"Ouh gitu."
"Lo sendiri?"
"Lagi nunggu jemputan."
Dea mengangguk paham. "Uhuk!" Dea tiba-tiba tersedak kuah mie membuatnya cepat-cepat mengambil minum di dalam tasnya.
"Kenapa?" tanya Lia sedikit heran.
Setelah menenggak air minum hingga tersisa setengah, Dea menatap Lia dengan tatapan tak terbaca.
"Lo gak tahu?"Lia mengerutkan kening heran. Memangnya apa yang ia tidak tahu?
"Apa?"
"Padahal lo tetangganya Fahrian, masa gak tahu," tambah Dea membuat Lia tambah bingung.
"Terus, emang ada masalah apa?"
Lia melirik Dea yang menyesap kuah mie yang sekarang sudah tinggal kuahnya saja. Dea menatap Lia lagi. "Ayahnya masuk rumah sakit," jawab Dea membuat Lia terkejut. Apa jangan-jangan kejadian kemarin itu karena papanya?
"Terus sekarang gimana?"
"Yah, alhamdulillahnya langsung ketahuan dan dibawa ke rumah sakit."
"Lo beneran gak tahu?" tanya Dea lagi.
Lia menggeleng. "Sakit apa?"
Dea tampak sibuk menscroll layar ponselnya. "Dari grup OSIS sih katanya ayah dia sakit asma sama lambung."
Lia menghela napas untuk menstabilkan irama jantungnya yang tak karuan saat mendengar musibah yang menimpa Fahrian. Lia merasa menjadi tetangga yang buruk. Sampai informasi sepenting ini pun ia tak tahu.
"Aku duluan, De."
Dea mengangguk.
______
Selepas mengaji, Lia menghampiri Bu Aisyah yang sedang sibuk murojaah di kamar. Tangannya mengetuk pintu, lalu masuk perlahan. Bu Aisyah melepas kacamatanya lalu menutup mushaf Al-Qur'an dan mengakhiri murojaahnya.
Bu Aisyah menatap Lia. Mungkin ia paham tak biasanya putrinya tiba-tiba datang ke kamar tanpa ada hal yang benar-benar penting. Lia duduk di tepi ranjang, sang ibu juga ikut duduk di tepi ranjang setelah melipat mukena dan menyimpannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry and Thanks [TAMAT]
Novela JuvenilSebenarnya yang punya masalah dengan Fahrian, si Ketos itu Dea, tapi kenapa Amalia juga ikutan terseret dalam masalah tersebut. Bahkan lucunya takdir seolah sengaja merancang pertemuan keduanya. Amalia tak mau terlibat masalah dengan Fahrian, tapi...