1 - Rafly & Dira

25.3K 1.5K 79
                                    

Satu teman, yaitu teman hidup

***

"Kamu nggak ada niatan mau lanjut S2?" Tanya Rafly yang malam ini sedang mengapeli kekasihnya, berhubung malam minggu kan.

"Aduh, dengerin ya otak gue udah mumet banget sumpah! Baru aja kelar wisuda udah di tawarin S2 aja." Protes Dira

Ada yang berbeda bukan? Ya, gaya bahasa Dira setelah selesai masa pendidikannya memang sedikit berubah terutama jika ia sedang kesal. Kali ini, Dira tidak memanggil Rafly dengan embel-embel 'Pak ' lagi karena ia sudah bukan mahasiswinya.

Rafly kini mengajar kembali di Universitas lama tempat ia bertemu dengan Dira. Tempat yang penuh kenangan, apa bisa ia mengulang lagi? Tentunya bukan dengan mahasiswi lain tetapi dengan Dira.

"Selagi muda kenapa nggak?" Tanya Rafly

"Males sumpah. Aku tuh nggak mau mikirin yang kayak gitu, pengen santai-santai dulu." Jawab Dira dengan menggunakan kata 'Aku-Kamu'

"Kamu kapan lamar aku? Bunda udah nanyain." Sambung Dira

Rafly terkejut dengan pertanyaan tiba-tiba dari Dira, pasalnya Rafly memang belum merencanakan lamaran dan sejenisnya. Rafly ingin Dira melanjutkan S2 terlebih dahulu.

"Kenapa kayak kaget gitu mukanya?" Tanya Dira

"Kok tiba-tiba bahas soal pernikahan?" Tanya Rafly balik

Dira menepuk jidatnya, bukan karena ia lupa tetapi mungkin makhluk di depannya ini yang lupa. Tidak ingat apa dulu sering mengajak Dira menikah. "Astaga! Kamu amnesia? Dulu siapa, ya, yang sering ngajak 'Dira, ayo nikah sama saya'," Ucap Dira sambil memperagakan gaya Rafly.

Rafly cemberut, kemudian Dira menggeplak tangan Rafly, "Jelek jangan gitu."

"Emang kamu mau nikah sama aku?" Tanya Rafly

"Nggak." Jawab Dira singkat

Rafly menautkan alisnya, "Tadi kamu tanya kapan aku lamar kamu kan?"

"Itu kan Bunda yang pengen, aku cuma menyampaikan."

"Oh."

"Oh doang? Lo bego apa? Astaghfirullah kasar." Ucap Dira sambil menepuk bibirnya

"Ya terus maunya gimana? Aku tuh mau kamu S2 dulu baru kita nikah. Setuju?"

Dira menggeleng, "No. Aku nggak setuju sama sekali."

"Kenapa?"

Dira menghela napasnya, "Nanya apa ngetes? Dari tadi pertanyaannya sama mulu."

"Keluar yuk, cari makan?" Ajak Rafly mengubah topik pembicaraan

"Kamu mau bikin aku gendut?" Tanya Dira

Rafly menghela napasnya, "Terus aku harus apa, Dir? Serba salah dari tadi."

"Aku pulang, deh." Sambung Rafly

"Niat nggak sih ngapel ke rumah?"

"Males, yang diapelinnya galak."

"Kamu ngatain aku galak?" Rajuk Dira

"Baik kok baik. Jalan-jalan yuk?"

Dira nyengir, lalu mengangguk.

Rafly menghela napasnya, akhirnya Rafly bisa bernapas lega sekarang.

***

"Makasih sayang. Besok kamu sibuk?" Tanya Dira. Setelah tadi mereka menghabiskan waktu hampir 2 jam hanya untuk keliling kota Bandung akhirnya mereka sampai di rumah Dira.

Dosen, Selalu Benar : Dira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang