Aku tahu mana yang terbaik buat aku
***
"Kamu kan yang minta aku buat jangan hubungin kamu dulu. Kamu juga yang minta pengen sendiri." Keluh Rafly
"Terus, aku salahnya di mana, Dir?" Sambung Rafly
Dira menunduk, tidak tahu harus menjawab seperti apa. Memang ini salahnya, tapi tidak bisa kah Rafly paham kode perempuan jaman sekarang?
"Aku salah ngomong, ya?" Tanya Rafly pelan sambil mengelus rambut Dira
Dira menggeleng tanpa mengeluarkan suara apa pun. Dira bingung, sangat bingung. Apa sikap yang mesti Dira tunjukkan? Pura-pura bahagia atau melampiaskan kekesalannya?
"Dir?" Panggil Rafly
OKE, PURA-PURA BAHAGIA
"Hari ini kamu sibuk?" Tanya Dira
Rafly menggeleng, "Aku tadi udah selesai ngajar kok. Kenapa?"
"Aku pengen jalan-jalan sama kamu, bolehkan?"
Rafly mengangguk sembari tersenyum, "Kamu abisin dulu makannya, atau mau tambah lagi?"
Ya, Dira mengajak Rafly untuk bertemu di salah satu restoran favorit mereka. Ingat, Dira yang mengajak bukan Rafly.
***
Setelah menghabiskan waktu hampir setengah hari, Dira memutuskan untuk mengajak Rafly ke sebuah pasar malam yang katanya ramai pengunjung. Tidak, Dira tidak berniat menaiki kincir angin atau teman-temannya. Ia hanya ingin melihat-lihat seberapa unik pasar malam itu. Lalu, Dira melihat ada yang menjual permen kapas, kemudian Dira berlari kecil sambil menarik tangan Rafly. Rafly pun mengikutinya sambil tersenyum samar.
"Kamu mau?" Tanya Rafly sambil menunjuk permen kapas yang ada di hadapan mereka
Dira mengangguk antusias, kemudian Rafly membeli dua buah permen kapas itu dan memberikannya pada Dira. Rafly tidak pernah melihat Dira tersenyum bahagia hanya karena hal kecil seperti sekarang ini. Ia merasa sangat bersalah telah menyakiti hatinya.
"Raf, duduk di sana!" Tunjuk Dira pada kursi kosong yang menghadap pada kincir angin
Mereka duduk bersebelahan sambil memperhatikan kelap-kelip lampu dari pasar ini. Rafly melirik Dira yang masih setia tersenyum sambil memakan makanannya.
Dira yang sadar diperhatikan oleh Rafly, langsung menoleh dan bertanya, "Kamu kenapa sih ngeliatin aku kayak gitu?" Tanyanya lalu fokus ke depan
Rafly tersenyum, "Kamu cantik, aku jadi nggak tega nyakitin kamu." Ucap Rafly
Seketika Dira menoleh, lalu tersenyum meledek, "Emang kamu berani nyakitin aku yang udah setia nungguin kamu?"
Rafly memasang wajah terkejutnya, namun ia segera menetralkan ekspresinya. Berusaha main cantik. "Kalau aku nyakitin kamu, kamu bakal apa?"
Dira menengadah ke atas sambil sedikit berpikir, "Mungkin aku bakal ngejauh dari kamu dan nggak bakal mau ketemu kamu. Pokoknya putus kontak sama kamu."
"Lagian kamu kenapa coba tanya gitu, udah jelas kan kalau kamu nggak bakal nyakitin aku?" Sambung Dira
Rafly terdiam seperti tidak fokus dengan percakapannya dengan Dira.
Dira berusaha menyadarkannya, "Hei, kamu nggak bakal nyakitin aku 'kan?" Tanya Dira sambil menggenggam tangan Rafly
Rafly tersadar dari lamunannya, "Ya nggak lah. Aku bakal bikin kamu bahagia. Pegang kata-kata aku. Oke?"