6 - Dira diterima?

7.3K 853 202
                                    

Takdir berpihak padaku

***

Hari ini sesuai rencana, Randy dan Dira berangkat ke kantor teman Randy. Dira terlihat sangat bersemangat hari ini, tidak lupa ia berpenampilan sopan namun menarik. Begitulah mungkin aura good looking.

"Ran, emang boleh ya interview ditemenin?" Tanya Dira merasa aneh karena Randy mau ikut bersamanya.

"Biasanya nggak. Tapi gue di suruh langsung sama Deva ke sana." Ucap Randy fokus menyetir

Kalian pasti bingung kenapa Randy mengantar Dira pada hari kerja. Seharusnya Randy 'kan kerja juga. Randy memutuskan untuk mengambil cuti selama beberapa hari di sini, karena itu kemarin Randy membawa koper seperti orang pindahan.

"Dev—va siapa?" Tanya Dira

"CEO di kantor itu." Jawab Randy

Dira mengangguk paham. Satu hal yang ia tahu sekarang, CEO di sana bernama Deva.

Setelah beberapa menit dalam perjalanan, akhirnya mereka berdua sampai di sebuah gedung tinggi yang berada di hadapannya. Dira melangkah masuk diikuti oleh Randy di belakang. Kemudian Dira diarahkan untuk langsung menemui orang yang bertugas menginterviewnya.

Sebelum Dira masuk ke dalam ruangan sakral itu, Dira mengucap bismillah dalam hatinya. Semoga kali ini ia bernasib baik.

Dengan langkah percaya diri, Dira langsung membuka pintu tersebut lalu menghampiri seorang wanita yang berumur kisaran 30 tahun tersebut sambil tersenyum ramah. Hal lain yang membuat Dira terkejut karena nyatanya perempuan itu membalas senyuman Dira.

"Silahkan duduk." Ucapnya ramah

Dira duduk di kursi yang sudah disediakan. Lalu menggigit bibir bawahnya gugup, ruangan ini menjadi semakin dingin.

"Jangan gugup, ya. Ini hanya interview biasa." Ucap wanita tadi

Dira mengangguk kaku. Bisa-bisanya dia menyebut ini hanya interview biasa. Iya, dia mungkin yang terbiasa menginterview orang, tapi Dira tidak.

"Oke, CV kamu?"

Dira meletakkan CV-nya di atas meja, kemudian wanita itu mengambilnya. Setelah beberapa menit perempuan itu membaca setiap lembar kertas yang Dira berikan, akhirnya ia membuka suara, "Nama kamu Anindhira Ayu Abelia umur kamu 23 tahun—"

"E—jalan 24, Bu." Sela Dira

Wanita tersebut sedikit terkejut karena suara Dira begitu keras. Namun ia berusaha memakluminya. "Lulusan S1 Psikologi?" Tanyanya

Dira mengangguk,

"Coba gambarkan sedikit tentang diri kamu."

Dira menarik napasnya lalu menghembuskannya secara perlahan, "Saya termasuk orang yang aktif, jujur, mudah bekerjasama, dan yang terpenting saya memiliki komitmen yang tinggi terhadap sesuatu." Jawabnya lancar

"Kamu ada rencana untuk menikah dalam waktu dekat?"

Sedikit tercengang mendapat pertanyaan itu, tetapi Dira berusaha mengatasinya. "Tidak ada. Saya masih ingin fokus terhadap karier."

"Kapan kamu akan menikah?"

DUH, EMANG SAMPE MASALAH PRIBADI DI TANYA JUGA YA?

"Sekitar 1 atau 2 tahun lagi atau bahkan bisa lebih."

Ada satu sisi di mana Dira beruntung karena Rafly tidak mengajaknya menikah cepat-cepat. Kalau Dira mengatakan ia akan segera menikah, bisa-bisa hangus kesempatan kerjanya. Entah kenapa, tetapi hati kecil Dira mengatakan seperti itu.

Dosen, Selalu Benar : Dira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang