Bungsu Uchiha itu tahu kalau sejak tadi Sakura berusaha untuk bersikap biasa saja, namun semua tak lepas dari pandangan Sasuke yang memperhatikan Sakura. Wajahnya tampak begitu kaku bahkan begitu tegang saat manik keduanya tak sengaja bertemu.
"Aku pamit." Sasuke bangkit dari kursi dan berjalan meninggalkan yang lainnya. Semua mata tertuju pada Sakura yang memandang kepergian Sasuke sendu.
"Hoi Sasuke!"
Langkah pria berambut raven itu berhenti tatkala mendengar suara nyaring Naruto, dia berbalik badan dan mengernyitkan kening heran.
"Apa?"
"Ajak Sakura bersamamu," ucap pemuda berambut pirang itu sambil menunjuk ke arah Sakura yang terkejut. Dengan cepat wanita berambut merah muda tersebut menggelengkan kepala.
"Aku akan kembali ke perusahaan."
Setelah mengatakan itu langsung saja Sasuke pergi dari sana, tak memikirkan bagaimana reaksi sang istri tentang ucapannya barusan. Semua orang memandang pada Sakura yang langsung terdiam.
*****
Dan Sakura menyesal sudah menolak tawaran Ino dan Sai tadi, dia hanya tak ingin mengganggu waktu mereka dan memutuskan untuk pulang menggunakan bus kemudian berjalan kaki menuju rumah. Langkahnya terdengar pelan karena merasa pegal dan juga mengantuk, Sakura mempererat pegangan pada kantong plastik yang ia bawa.
Wanita berambut merah muda itu sedikit menggigil saat angin malam berhembus menyapu tengkuknya, Sakura merasa was-was dan curiga ketika menyadari ada seseorang yang mengikuti nya.
"Siapa?" cicit Sakura ketika telinganya mendengar suara langkah kaki yang mendekat.
Suara langkah kaki itu kian mendekat membuat adrenalin jantungnya bertambah, Sakura berniat akan lari dari sana akan tetapi terhenti tatkala merasakan tarikan di tangannya.
Tubuhnya bergetar hebat dan meronta untuk dilepaskan hingga belanjaannya jatuh ke aspal, "Lepaskan aku!"
"Jangan bergerak dan ikuti saja aku."
Lelaki berbaju hitam dengan memakai topi tersebut memegangi tubuh Sakura yang meronta-ronta, membawa sosok itu ke dinding gedung yang tak jauh dari sana.
"Lepaskan!"
Orang itu melepaskan genggamannya dan meraih tas yang Sakura pegang, mengeluarkan isinya dengan begitu tergesa.
"Tak ada apa-apa di sini!" bentaknya sambil melemparkan tas itu ke samping, dia kembali menatap Sakura dalam dan menyeringai, "Setidaknya masih ada kau."
"Jauhkan tanganmu dariku! Tolong!" teriak Sakura keras. Suaranya serak dengan tubuh yang gemetaran. Dia kembali melindungi wajahnya ketika orang tersebut mendekat bermaksud untuk menciumnya, bahkan Sakura dapat merasakan sapuan napas hangat di lehernya.
Tangan lelaki itu merambat memeluk pinggang Sakura dan terkejut saat merasakan perut buncit wanita itu, dia kembali menyeringai.
"Aku bisa menjadikan mu sebagai umpan bukan? Ayo!"
"Tidak, tolong lepaskan aku!"
"Jangan harap."
Dia menarik tubuh Sakura yang kembali meronta saat berjalan, merasa kesal dengan penolakan Sakura membuat lelaki tersebut marah. Tangannya terangkat untuk menampar pipi Sakura menyebabkan sudut bibirnya berdarah, tak hanya sampai di situ bahkan lelaki tersebut juga mencium Sakura dengan kasar.
Kegiatannya berhenti ketika merasakan tepukan keras di bahu, dia berbalik dan melihat seorang lelaki berambut raven yang menatap dengan begitu tajam.
"Apa yang kau lakukan? Jangan menggangguku sialan!" bentak lelaki tersebut sambil mengarahkan pukulan pada pria berambut raven tersebut.
Dengan cekatan Sasuke mengelak, berjalan mundur agar lelaki tadi tak begitu dekat dengan Sakura. Dia tidak akan bisa menghabisi penjahat itu jika masih ada Sakura di dekatnya, tangan Sasuke bergerak mengapit kepala orang itu kemudian mengadukannya dengan lutut.
"Sialan kau!" Umpat lelaki tersebut seraya menghapus darah segar yang keluar dari hidungnya, ia berniat kembali memukul Sasuke namun terhenti ketika pria berambut raven tersebut memutar tangan dan mencekik lehernya.
Aura mencekam keluar dari tubuh Sasuke, cekikan di leher lelaki itu semakin erat. "Kau berhadapan dengan orang yang salah."
Dia melepas lelaki tersebut hingga jatuh ke aspal, mengeluarkan ponsel dari dalam saku kemudian menelpon seseorang. Tak lama kemudian beberapa orang berbadan besar dengan tubuh kekar datang untuk menyeret tubuh pria yang berani mencium Sakura tadi.
"Beri dia pelajaran kemudian buang ke dalam penjara agar ia mati membusuk!" perintah Sasuke pada bodyguard nya.
Bungsu Uchiha itu berbalik dan melihat kondisi Sakura yang akan jatuh ke aspal. Dengan cepat ia berlari dan menahan bahu Sakura. Tubuh wanita itu terlihat bergetar dan rambut pink sepunggung nya tampak kusut.
"Kenapa kau keluar malam-malam begini? Apa yang kau pikirkan?! Mau membahayakan dirimu dan dia?!" bentak Sasuke mengguncang bahu Sakura.
Wanita berambut merah muda tersebut menangis lebih keras, bahkan mengabaikan ucapan Sasuke, dia berusaha mengusap bibir dan lehernya berkali-kali, berharap bekas sentuhan orang tadi hilang dan lenyap.
Sasuke menghela napas panjang kemudian membawa Sakura ke dalam pelukannya, mengelus punggung mungil yang kembali bergetar karena tangisan. Dia menggendong Sakura menuju mobil, kemudian mendudukkannya dengan hati-hati.
Mata hitam Sasuke memandang Sakura yang menangis terisak. Entah kenapa itu membuat ia merasa bersalah, "Jangan menangis lagi Sakura, aku tidak berniat membentak mu tadi."
Namun tak mendapat respon dari wanita musim semi itu, Sasuke menarik wajah Sakura kemudian mencium bibirnya, perlahan ciuman itu turun menuju leher Sakura. Manik emerald Sakura memandang Sasuke begitu terkejut.
"Sekarang berhenti menangis karena bekas itu sudah hilang, aku sudah membersihkannya dengan bibirku. Kau milikku Sakura dan bibir ini juga hanya untukku."
*****
Bersambung.
Ini double update yaa.
KAMU SEDANG MEMBACA
For Now And Forever [✓]
Short StoryNamanya Haruno Sakura. Gadis berusia 19 tahun yang tinggal di sebuah apartemen kecil, disana dia hanya sendirian karena orang tuanya telah meninggal saat Sakura berusia 15 tahun. Kehidupan Sakura berubah drastis ketika memasuki bangku kuliah, dia k...