Wanita berambut merah muda itu meneguk ludah kasar saat tatapan tajam Sasuke mengarah padanya, dengan cepat Sakura mengalihkan pandang sambil meremas ujung sweater yang ia pakai.
"Kau suami Sakura?" tanya Gaara sambil menunjuk pada lelaki berambut raven yang sejak tadi tak mengalihkan matanya dari Sakura.
"Hn."
"Sakura kau bekerja untuk apa? Jangan menyusahkan dirimu apalagi sekarang kau sedang hamil." Naruto tampak begitu khawatir.
Sedang wanita musim semi itu hanya menggelengkan kepala pelan, dia memejamkan mata sebentar kemudian menghela napas panjang, "Aku hanya ingin bekerja, di rumah membuatku bosan Naruto."
"Tapi Sasuke juga bekerja. Jadi untuk apa lagi kau harus bersusah payah Sakura-chan!"
Mendengar ucapan Naruto membuat Sakura gelagapan, ia tak tahu harus menjawab apa lagi. Apa dirinya harus jujur kalau selama ini Sasuke tak pernah memberikan ia uang?
"Kami harus segera pamit. Gaara-kun aku dan Sakura akan menanti di mobil," ujar Matsuri menggenggam tangan Sakura kemudian menariknya keluar rumah. Sedangkan Sasuke menatap punggung Sakura dengan tatapan yang tak terbaca.
"Kalau begitu aku juga harus pergi, sampai nanti." Gaara membungkuk sekilas kemudian menyusul langkah Matsuri dan juga Sakura.
Semua orang yang ada di dalam ruangan itu menatap Sasuke seakan meminta penjelasan dari apa yang mereka lihat hari ini, "Sasuke, jangan bilang kau tidak memberikan uang pada Sakura-chan!"
Bungsu Uchiha itu hanya diam, bahkan dia baru tahu kalau istrinya bekerja. Dia kembali mendudukkan diri sambil memijit kepala yang terasa berdenyut.
"Hn."
"Sasuke ayo jelaskan!"
"Aku tidak tahu kalau wanita itu bekerja. Selama ini dia selalu di rumah ketika aku pulang, kau tahu bukan kalau aku tidak begitu peduli dengan seorang wanita," ujar Sasuke menjelaskan dan barusan adalah kalimat terpanjang yang dilontarkan oleh seorang Uchiha Sasuke.
"Dia istrimu seharusnya kau peduli padanya, jangan bersifat kalau dirimu yang tersiksa disini Sasuke. Dia juga sedang mengandung dan itu anakmu, kenapa kau berkata tidak peduli begitu?!" bentak Naruto tak tanggung menahan amarahnya, apa sahabat brengseknya itu tak punya perasaan sedikit pun?
"Naruto tahan emosimu jangan sampai membuat keributan!" tegur Sai.
"Sasuke bukannya aku ingin ikut campur, tapi seharunya kau memikirkan ini. Sakura adalah istrimu yang berarti dia sudah menjadi tanggung jawabmu, jika kau tak menganggap nya sebagai istri setidaknya perlakukan dia layaknya seorang perempuan yang harus di lindungi." Shikamaru berujar serius.
Naruto mengangguk membenarkan, "Kau seharusnya sadar kalau Sakura kehilangan masa depannya karena kau yang menyeretnya dalam masalah."
"Hn. Aku tahu, dan kalian jangan ikut campur lagi!" Sasuke berdiri dari duduknya kemudian keluar dari sana dengan aura yang tak bersahabat.
Naruto menatap kepergian Sasuke sambil menghela napas, "Apapun yang terjadi kedepannya, aku harap Sasuke dapat mengerti."
*****
Sakura tersentak saat Matsuri menepuk bahunya sambil menampilkan senyum manis, "Kau khawatir Sakura?"
"Tidak Matsuri."
Gaara menolehkan kepala kebelakang, menatap dua wanita yang berbeda warna rambut itu. "Sakura, kenapa tidak bilang kalau kau sudah bersuami dan apalagi suamimu adalah seorang Uchiha Sasuke?" tanyanya.
Sakura tersenyum sendu, untuk apa dirinya mengatakan pada semua orang bahwa dia adalah istri Sasuke.
"Sebenarnya aku dan dia menikah karena kesalahan," ujar Sakura sambil memegang perutnya yang tertutup sweater kebesaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
For Now And Forever [✓]
Kısa HikayeNamanya Haruno Sakura. Gadis berusia 19 tahun yang tinggal di sebuah apartemen kecil, disana dia hanya sendirian karena orang tuanya telah meninggal saat Sakura berusia 15 tahun. Kehidupan Sakura berubah drastis ketika memasuki bangku kuliah, dia k...